Solo, Sonora.ID – Pedagang yang ada di Kabupaten Karanganyar merasa bingung karena harga cabai yang semakin lama semakin naik.
Harga cabai terkini di Karanganyar telah menyentuh Rp 80.000 per satu kilogram.
Sri Hartoyo, Kepala Pasar Jungke, mengatakan bahwa pada saat ini, banyak pedagang yang sengaja mengurasi stok cabai di kios masing-masing.
Hal ini dikarenakan semakin sedikit pembeli yang membeli cabai karena harganya yang semakin naik.
Bahkan, beberapa pedagang sengaja tidak menyetok cabai di kios mereka karena terus mengalami penurunan pembeli.
“Ada beberapa pedagang yang tidak menyediakan stok dan menunggu cabai dagangannya habis dulu saking sepinya,” terangnya.
Baca Juga: Jalan Rusak Sejak 2010, Warga Bumiharjo Klaten Pasang Spanduk Sindiran
Yanti, salah seorang pedagang di Pasar Jungke, mengaku bahwa cabai saat ini sudah semakin langka di pasaran.
“Cabainya sudah makin langka, dulu meski barangnya langka namun tetap masih ada yang beli, sekarang barang jadi langka, yang beli juga makin sedikit,” ucapnya.
Yanti juga mengaku ia tidak menambah stok cabai karena sepi pembeli cabai di Karanganyar.
“Harganya naik dan langsung melonjak, kami juga jadi kesulitan mencari cabai,” ucapnya.
Yanti mengaku bahwa dengan mengurangi stok cabai, ia bisa menghindari banyak kerugian.
Beberapa faktor diduga memengaruhi naiknya harga cabai, di antaranya adalah faktor alam berupa musim kemarau yang berkepanjangan.
Sri Hartoyo menjelaskan bahwa pada saat musim sedang kemarau, seperti saat ini, serapan air pada tanaman cabai juga menjadi lebih sedikit, sehingga akan membuat cabai tidak bisa tumbuh dengan baik.
“Pada musim kemarau seperti saat ini, serapan air akan jadi lebih sedikit, dan akan mempengaruhi cabai yang tidak bisa tumbuh dengan baik,” ucapnya.
Penulis: Naila Suci