3 Khutbah Jumat Tentang Hari Pahlawan 10 November, Singkat dan Inspiratif

10 November 2023 11:07 WIB
Ilustrasi Khutbah Jumat Tentang Hari Pahlawan 10 November
Ilustrasi Khutbah Jumat Tentang Hari Pahlawan 10 November ( freepik.com)

Sonora.ID – Berikut teks khutbah Jumat tentang Hari Pahlawan 10 November yang singkat namun inspiratif.

Tahun ini, peringatan Hari Pahlawan 10 November 2023 jatuh pada hari Jumat.

Maka khutbah Jumat tentang Hari Pahlawan 10 November akan menjadi topik yang cocok sekaligus dapat menjadi  salah satu bentuk apresiasi terhadap para pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan Indonesia.

Tahun ini, tema Hari Pahlawan 2023 ialah "Semangat Pahlawan untuk Masa Depan Bangsa dalam Memerangi Kemiskinan dan Kebodohan."

Berikut 3 teks khutbah Jumat tentang Hari Pahlawan 10 November, singkat namun inspiratif.

Baca Juga: Khutbah Jumat: Ikhtiar Membantu Terwujudnya Perdamaian di Palestina

Khutbah Jumat Singkat Hari Pahlawan

اَلْحَمْدُ لِلّهِ حَمْداً يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَه، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِي لِجَلَالِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَلِعَظِيْمِ سُلْطَانِك. سُبْحَانَكَ اللّهُمَّ لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلى نَفْسِك. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَه، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُه وَرَسُوْلُه وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُه. خَيْرَ نَبِيٍّ أَرْسَلَه. أَرْسَلَهُ اللهُ إِلَى الْعَالَمِ كُلِّهِ بَشِيرْاً وَنَذِيْراً. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً وَسَلَاماً دَائِمَيْنِ مُتَلَازِمَيْنِ إِلى يَوْمِ الدِّيْن. أَمَّا بَعْدُ فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللهِ لَا تُحْصُوْهَا، إِنَّ اللهَ لَغَفُوْرٌ رَحِيْمٌ.

Hadirin Sidang Jumat yang dimuliakan Allah

Pertama sekali marilah kita bersyukur ke hadirat Allah yang telah memberikan berjuta kenikmatan kepada kita sekalian, sehingga masih bisa melaksanakan Shalat Jumat di masjid yang mulia ini.

Shalawat serta salam, semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad yang telah membimbing kita menuju dunia yang terang dan jelas, yaitu addinul Islam.

Semoga kita selalu mencintainya dan bershalawat kepadanya sehingga kita diakui sebagai umatnya yang mendapatkan syafaatnya di hari akhir nanti, amin.

Hadirin Sidang Jumat yang dimuliakan Allah

Selaku khatib kami mengajak kepada hadirin sekalian dan diri kami pribadi, marilah kita selalu berusaha meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah dengan terus berusaha menjalankan seluruh perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya.

Semoga Allah selalu memberikan bimbingan dan kekuatan kepada kita sehingga kita selalu dalam keimanan dan ketakwaan kepada-Nya. Amin.

Hadirin Sidang Jumat yang dimuliakan Allah

Pada khutbah kali ini khatib ingin menyampaikan khutbah yang berjudul, Pahlawan Menurut Islam. Hari ini adalah 10 November 2023.

Bangsa Indonesia memperingati sebagai adalah Hari Pahlawan. Tentunya, hari yang sangat bersejarah.

Pertempuran yang sangat sengit dari masyarakat Indonesia, khususnya di Surabaya, Jawa Timur, yang dipimpin Bung Tomo dalam rangka mempertahankan Tanah Air Indonesia tercinta melawan Belanda.

Jadi pahlawan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran, pejuang yang gagah berani.

 Di Indonesia, pahlawan nasional menjadi gelar yang ditetapkan secara legal oleh pemerintah. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan merupakan konstitusi yang mengatur mengenai gelar kepahlawanan secara formal, lebih tepatnya gelar pahlawan nasional.

Pahlawan nasional adalah gelar yang diberikan kepada warga negara Indonesia atau seseorang yang berjuang melawan penjajahan di wilayah yang sekarang menjadi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang gugur atau meninggal dunia demi membela bangsa dan negara, atau yang semasa hidupnya melakukan tindakan kepahlawanan atau menghasilkan prestasi dan karya yang luar biasa bagi pembangunan dan kemajuan bangsa dan Negara Republik Indonesia.

Sedangkan yang dimaksud pahlawan dalam Islam adalah seseorang yang banyak memberi manfaat kepada sesamanya, baik manfaat ilmunya, hartanya, tenaganya, pikirannya atau ilmunya.

Pribadi yang bermanfaat tersebut pantas disebut sebaik-baiknya manusia (pahlawan).  Nabi Muhammad bersabda: 

عَنِ جابر، رَضِيَ الله عَنْهُمَا، قَالَ : قال رَسُولُ اللهِ صَلَّى الله عَلَيه وسَلَّم: خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ

Artinya: ’’Jabir radhiyallahu ‘anhu bercerita bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR Bukhari dan Muslim)

Lebih rinci lagi terkait pahlawan dalam Islam adalah orang-orang yang memperjuangkan masyarakat untuk mendapatkan keadilan, kenyamanan, kedamaian, keselamatan dan kedekatan kepada Tuhan dengan beberapa perjuangan yang di antaranya adalah:

Pertama,  berjuang dengan fisik

Orang yang berjihad di jalan Allah (fi sabilillah) adalah seseorang berjuang dengan fisik atau berjuang membela agama Allah dengan segenap kemampuan dan segala yang dimilikinya.

Tidak menyerang tanpa alasan, tetapi berdasarkan keimanan dan kepedulian dan perintah ulil amri, karena membunuh tanpa hak termasuk dalam dosa besar.

Jika jiwa, keimanan, dan kehormatan kita diserang atau direbut timbulah kewajiban untuk berjihad.

Sebagaimana para sahabat berjihad pada masa Rasul dan para pejuang yang berusaha merebut kemerdekaan dari penjajah.

Syarat utama dikatakan berjihad fi sabilillah adalah niatnya berjuang karena Allah. Misalnya berjuang merebut kemerdekaan dengan alasan mempertahankan agama dan hak milik.

Bung Tomo dalam pidatonya memekikkan takbir untuk membakar semangat pejuang yang akan bertempur di Surabaya. Allah berfirman: 

وَقَاتِلُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ الَّذِيْنَ يُقَاتِلُوْنَكُمْ وَلَا تَعْتَدُوْا ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِيْنَ

”Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, tetapi jangan melampaui batas. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (QS Al-Baqarah: 190)
Kedua, berjuang dengan menuntut ilmu

Pada zaman Nabi Muhammad, banyak sahabat yang berkeinginan menjadi mujahid, berjuang dan berperang dengan fisik, mereka berbondong-bondong untuk mendaftar menjadi mujahid sehingga ada kontrol dari Allah untuk tidak semua umat Islam melakukan jihad atau berjuang dengan fisik, akan tetapi berjuang dengan menuntut ilmu.

Ada beberapa syarat agar menuntut ilmu masuk kategori berjuang atau berjiad di jalan Allah di antaranya:

Faqih, maksudnya paham dan mengerti pokok-pokok ajaran agama (QS At-Taubah: 122).

Ilmu yang dipelajari bisa meningkatkan keimanan dan meninggikan derajat (QS Al-Mujadalah: 11).

Mempelajari suatu ilmu dilakukan karena Allah semata (QS Al-‘Alaq: 1)

Adapun ayat yang mempertegas bahwa menuntut ilmu juga bagian dari berjuang di jalan Allah atau berjihad adalah: 

وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُوْنَ لِيَنْفِرُوْا كَاۤفَّةًۗ فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِّنْهُمْ طَاۤىِٕفَةٌ لِّيَتَفَقَّهُوْا فِى الدِّيْنِ وَلِيُنْذِرُوْا قَوْمَهُمْ اِذَا رَجَعُوْٓا اِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُوْنَ

“Dan tidak sepatutnya orang-orang Mukmin itu semuanya pergi (ke medan perang). Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya.” (QS At-Taubah: 122)

Saat terjadi peperangan saja masih diperintahkan untuk mempelajari ilmu, apalagi saat damai seperti sekarang ini. Ada tiga syarat menuntut ilmu agar termasuk dalam golongan jihad fi sabilillah.

Ketiga, berjuang dengan harta

Perjuangan dengan fisik serta menuntut ilmu, kesemuanya membutuhkan dukungan harta. Para sahabat ketika mereka berjuang juga membutuhkan dukungan harta dari para dermawan untuk perbekalan mereka.

Pada saat Perang Tabuk, Rasulullah pun mengimbau dan menghimpun bantuan untuk perbekalan Perang Tabuk tersebut. Sahabat Utsman memberikan sepertiga hartanya, Sahabat Umar memberikan separo hartanya dan Sahabat Abu Bakar memberikan seluruh hartanya untuk kepentingan Perang Tabuk tersebut.

Jadi Perjuangan itu membutuhkan dukungan dana dan yang memberikan dana atau dukungan dana juga termasuk orang yang berjuang dan berjihad di jalan Allah, hanya melalui hartanya. Allah berfirman:

مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۗوَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ

”Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas, Maha Mengetahui.” (QS Al Baqarah: 261)

Keempat, berjuang (berjihad) dengan lisan

Lidah memang tidak bertulang, tapi dengan lidah manusia sehat bisa sakit dan sebaliknya, manusia kaya bisa miskin dan sebaliknya, manusia mulia bisa hina dan sebaliknya, dan seterusnya.

Dapat disimpulkan bahwa lidah atau lisan sangat berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat.

Dalam sejarah penemuan Makam Imam Bukhari bahwa ketika Presiden Sukarno ketika itu diundang untuk kunjungan kenegaraan ke Uni Soviet.

Sukarno meminta presiden Uni Soviet bisa menemukan kuburan Imam Bukhari, Sang Perawi Hadist ternama sebagai syarat kedatangannya bersama rombongan berkunjung ke Uni Soviet.

Alhasil ditemukannya kuburan Imam Bukhari di negara Uni Soviet. Dalam hal ini bagaimana Sukarno berani meminta dengan kata-kata tegas atau dengan lisan yang tegas meminta presiden Uni Soviet menemukan kuburan Imam Bukhari. Rasulullah bersabda:

أَفْضَلُ الْجِهَادِ كَلِمَةُ عَدْلٍ عِنْدَ سُلْطَانٍ جَائِرٍ

Artinya: "Jihad yang paling utama ialah mengatakan kebenaran (berkata yang baik) di hadapan penguasa yang dzalim." (HR Abu Daud)

Kelima, berjuang dengan kepatuhan

Orang tua adalah manusia yang paling berjasa dalam kehidupan kita, karenanya pantaslah berbakti kepadanya tanpa batas.

Di samping itu tidak boleh kita menyakiti mereka walau dengan kata-kata yang sedikit mengusik perasaan yang dalam Al-Qur’an surat al-Isra disebut dengan kata “ah”.

Begitu besar nilai dan pahalanya berbakti dengan kepatuhan kepada orang tua dalam kehidupan manusia.

Berbakti kepada orang tua sama nilainya dengan jihad, sehingga dianggap berjihad yang nilai pahala sama dengan berjihad perang di jalan Allah. Sebagaimana dijelaskan Rasulullah SAW dalam haditsnya. Hadits ini diceritakan 'Abdullah bin 'Amr bin Al-'Ash RA:

جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- يَسْتَأْذِنُهُ فِى الْجِهَادِ فَقَالَ « أَحَىٌّ وَالِدَاكَ ». قَالَ نَعَمْ. قَالَ « فَفِيهِمَا فَجَاهِدْ »

Artinya: "Ada seseorang yang mendatangi Nabi SAW, dia ingin meminta izin untuk berjihad. Nabi SAW lantas bertanya, 'Apakah kedua orang tuamu masih hidup?' Ia jawab, 'Iya masih.' Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pun bersabda, 'Berjihadlah dengan berbakti kepada keduanya." (HR Muslim)

Hadirin sidang Jumat yang dimuliakan Allah

Demikian khutbah yang singkat ini, semoga bermanfaat. Semoga Allah ridha menjadikan kita semua orang yang beruntung, mendapatkan kebahagiaan, rahmat dan kasih sayang Allah. Amin. 

بَارَكَ اللَّهُ لِىْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِيْ وَاِيّكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلاَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ مِنِّى وَاِيَّاكُمْ تِلاَ وَتَه اِنَّه هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ.

Ceramah Tentang Hari Pahlawan

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ قَالَ اللهُ تَعَالَى: يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا

Maasyiral Muslimin rahimakumullah,

Pertama-tama marilah kita semua untuk selalu meningkatkan takwa kepada Allah SWT. Yakni dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.

Kita sebagai umat muslim harus selalu memiliki rasa syukur yang mendalam. Karena hal tersebut menandakan dan menjadi indikator kepada kita bahwa kita merupakan hamba yang ridha dan ikhlas atas kehendak takdir-Nya.

Rasa syukur yang selalu kita ungkapkan dalam kehidupan ini, insyaallah akan menjadi sebab untuk ditambahkannya nikmat-nikmat Allah yang lainnya kepada kita semua.

Jangan sampai kita menjadi orang yang kufur nikmat, atau mengingkari nikmat dari Allah SWT. Karena Allah telah menegaskan bahwa azab Allah sangat pedih bagi orang-orang yang tidak mensyukuri nikmat-Nya. Allah berfirman dalam Al-Qur'an:

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ

Artinya: Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih" (QS Ibrahim: 7).

Dari ayat di atas sudah jelas bahwa Allah akan menambah nikmat yang disyukuri oleh hambanya dan Allah juga akan menghukum bagi hamba yang mengingkari nikmat-Nya.

Maasyiral Muslimin rahimakumullah,

Allah SWT sudah banyak memberikan berbagai kenikmatan kepada kita semua, salah satunya yakni nikmat menghirup udara bebas dan kemerdekaan.

Karena ketika kita semua dalam keadaan merdeka, maka segala aktivitas kebaikan akan mudah kita lakukan, seperti sekolah, ibadah, berzikir, shalawatan dan sebagainya tanpa harus takut dan cemas dengan perang.

Berbeda halnya dengan aktivitas kita ketika perang sedang berkecamuk, maka yang dipikirkan hanyalah keselamatan belaka.

Semua manusia akan sibuk bersembunyi, menyelamatkan diri. Tidak ada yang terpikirkan untuk memperbanyak ibadah, sekolah, kuliah, belanja, rekreasi dan sebagainya.

Kita tidak bisa membayangkan dan merasakan saudara-saudara kita yang sampai saat ini masih hidup dalam keadaan perang.

Mereka tentu sangat kesulitan untuk beraktivitas kebaikan sebebas diri kita. Dalam kondisi cemas, mereka akan terus hidup dengan hati-hati.

Maasyiral Muslimin rahimakumullah,

Rasa cemas dan kondisi waswas juga pernah dirasakan oleh pendahulu kita, leluhur kita, kakek-nenek buyut dan para pahlawan kita terdahulu.

Mereka juga merasakan hal yang sama, penindasan, diskriminasi, gizi buruk, pengekangan aktivitas dan penyiksaan.

Akan tetapi dengan semangat juang, mereka berani mengorbankan jiwa dan raga untuk mewujudkan kemerdekaan agar kehidupan anak cucunya, rakyatnya, bangsanya bisa normal, banyak melakukan aktivitas kebaikan dan ibadah bisa lebih khusyuk.

Maka dari itu, kita semua wajib berintrospeksi diri, sadar, bahwa sekarang ini Allah swt telah memberikan kenikmatan yang besar bagi bangsa ini lewat para pahlawan-pahlawan kita.

Sudah sepantasnya rasa syukur tersebut terus kita istiqamahkan dengan cara mengisi kemerdekaan dengan aktivitas yang baik. Sehingga kemerdekaan ini akan terus dirasakan oleh anak cucu kita selanjutnya.

Maasyiral Muslimin rahimakumullah,

Para pahlawan sudah memberikan contoh bagaimana berjuang untuk kemerdekaan. Saatnya juga kita harus berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan dengan cara mengisi dan menyebarkan kebaikan.

Karena kebaikan satu orang akan berdampak di sekelilingnya, begitu juga keburukannya.

Anak-anak Indonesia yang hidup dalam kemerdekaan wajib hukumnya untuk menuntut ilmu, sekolah, mondok pesantren, dan di lembaga manapun. Jangan membiarkan bangsa ini bodoh dan miskin pengetahuan.

Allah berfirman dalam Al-Quran tentang kita semua ditekankan untuk selalu istiqamah berbuat kebaikan di jalan yang benar.

فَٱسْتَقِمْ كَمَآ أُمِرْتَ وَمَن تَابَ مَعَكَ وَلَا تَطْغَوْا۟ ۚ إِنَّهُۥ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

Artinya: Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan (QS: Huud: 112).

Sikap istiqamah ini harus mengisi perjalanan diri kita dalam mengisi kemerdekaan. Seperti selalu memperbanyak ibadah, memperbaiki akhlak, menambah ilmu, dan semua perjuangan di jalan Allah swt.

Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah,

Para pahlawan kita juga mewariskan sifat berani dalam membela kebenaran, berani dalam mempertahankan kebenaran, dan berani dalam menghadapi berbagai rintangan serta hambatan.

Dengan bermodalkan senjata bambu runcing dan persenjataan lainnya, para mujahid ini pantang menyerah dalam berjuang. Karena pahlawan bukan soal dan menang, melainkan pergerakan dan perannya menginspirasi banyak orang.

Sikap keberanian ini sebenarnya sudah diajarkan oleh Rasulullah saw kepada kita. Di saat beliau dan Sayidina Abubakar Ash-Shiddiq bersembunyi dari kejaran musuh di gua Tsur, beliau berkata kepada Abubakar.

لَا تَحْزَنْ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَنَا

Artinya: Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah bersama kita (QS. At-Taubah: 40)

Sehingga apa yang dilakukan para pejuang merupakan sikap keberanian dan pasrah dengan kehendak Allah SWT.

Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah,

Demikianlah khutbah yang singkat ini, mudah-mudahan kita semua bisa mengambil nilai-nilai keteladanan dari perjuangan para pahlawan dalam membela tanah air dan agama di Indonesia.

Semoga kita semua bisa istiqamah melakukan kebaikan, dan berani terhadap kebenaran.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فيِ القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنيِ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنيِّ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ َإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْليِ هذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ ليِ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

Baca Juga: 2 Teks Khutbah Jumat tentang Perdamaian, Singkat dan Menyentuh Hati! 

Khutbah Jumat Hari Pahlawan 10 November

Bismillaahirrahmaanirrahiim..

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ،

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله وَحْدَه لَاشَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ اْلمُبِيْن. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَـمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صادِقُ الْوَعْدِ اْلأَمِيْن. أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ.

اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: الَّذِيْنَ يَسْتَمِعُوْنَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُوْنَ اَحْسَنَهٗ ۗ اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ هَدٰىهُمُ اللّٰهُ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمْ اُولُوا الْاَلْبَابِ

Segala puji milik Allah Swt., karena limpahan rahmat, taufik, serta inayahNya, kita dapat berkumpul untuk menjalankan kewajiban mendirikan Salat Jumat tanpa halangan suatu apapun.

Selawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw. yang kita nantikan syafaatnya di yaumulkiamah kelak. Amin.

Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah, Sebelum menyampaikan khutbah, khatib berwasiat kepada diri sendiri maupun jemaah sekali untuk senantiasa bertakwa kepada Allah dengan menjalankan perintah dan menjauhi laranganNya.

Sebab orang-orang yang selamat adalah mereka yang senantiasa berusaha untuk bertakwa kepada Allah Swt. Dalam kesempatan ini, khatib akan menyampaikan khotbah tentang makna "Hari Pahlawan untuk Pelajar".

Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah, Masyarakat Indonesia pada hari ini, Jumat, 10 November 2023 kembali memperingati Hari Pahlawan Nasional. Pada peringatan tersebut seluruh elemen masyarakat tidak terkecuali pelajar dianjurkan untuk mengingat serta mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur mendahului kita dalam usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Bagi pelajar, Hari Pahlawan tidak hanya mengenang perjuangan pahlawan, namun bagaimana mereka memaksimalkan kemerdekaan yang telah diberikan. Tugas utama seorang pelajar tidak lain dan bukan adalah belajar.

Maka dari itu, pelajar harus mengisi kemerdekaan yang telah diperjuangkan para pahlawan dengan belajar guna membangun negeri sehingga lebih baik.

Dalam Islam, pelajar atau orang yang mencari ilmu memiliki keberadaan yang istimewa.

Allah Swt. salah satunya berfirman dalam Surah Al-Mujadalah ayat 11 tentang derajat orang-orang berilmu sebagai berikut:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ

Arab Latinnya:

Yā ayyuhal-lażīna āmanū iżā qīla lakum tafassaḥū fil-majālisi fafsaḥū yafsaḥillāhu lakum, wa iżā qīlansyuzū fansyuzū yarfa‘illāhul-lażīna āmanū minkum, wal-lażīna ūtul-‘ilma darajāt(in), wallāhu bimā ta‘malūna khabīr(un).

Artinya:

"Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Apabila dikatakan, “Berdirilah,” [kamu] berdirilah. Allah niscaya akan mengangkat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan," (QS. Al-Mujadalah [58]: 11).

Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah, Selain Surah Al-Mujadalah ayat 11, banyak dalil-dalil dalam hadis yang menjelaskan keistimewaan pelajar atau orang-orang yang menuntut ilmu.

Pertama, pahalanya besar di hari kiamat kelak sebagaimana hadis dari Dailami sebagai berikut:

"Dari Anas bin Malik Ra. Rasulullah Saw. bersabda, 'Penuntut ilmu adalah penuntut rahmat, dan penuntut ilmu adalah pilar Islam dan akan diberikan pahalanya bersama para nabi,'” (HR. ad-Dailami).

Kedua, mencari ilmu lebih utama daripada mendirikan salat seribu rakaat. Hal ini disampaikan dalam sebuah hadis riwayat Ibnu Majah, bahwa Rasulullah Saw pernah bersabda sebagai berikut: "Wahai Aba Zarr, kamu pergi mengajarkan ayat dari Kitabullah telah baik bagimu daripada śalat [sunah] seratus rakaat, dan pergi mengajarkan satu bab ilmu pengetahuan baik dilaksanakan atau tidak, itu lebih baik daripada śalat seribu rakaat,” (HR. Ibnu Majah).

Masih banyak keutamaan bagi pelajar atau orang yang menuntut ilmu mulai lebih utama daripada seorang ahli ibadah, pahala seperti berjihad di jalan Allah Swt. hingga mendapat naungan malaikat pembawa rahmat serta dimudahkan menuju surga. Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah, Selain menuntut ilmu bersungguh-sungguh, seorang pelajar harus mengimbangi diri dengan akhlak yang baik.

Ilmu dan akhlak adalah hal yang sebaiknya berjalan bersama, sehingga dihasilkan insan yang pintar serta beretika.

Dalam Islam, seluruh muslim tidak terkecuali golongan pelajar dianjurkan untuk memiliki akhlak terpuji. Pada sebuah hadis disebutkan bahwa akhlak yang baik menjadi salah satu tanda seseorang beriman sebagai berikut:

أَكْمَلُ المُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا

Arab Latinnya:

Akmalul mukminiina iimaanan ahsanuhun khuluqaan.

Artinya: “Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya,” (HR. Tirmidzi no. 1162).

Di sisi lain, Rasulullah Saw. diutus kepada umat salah satunya untuk memperbaiki akhlak. Islam tidak hanya menganjurkan, namun juga mencontohkan akhlak terpuji dalam diri Nabi Muhammad Saw.

Allah Swt. berfirman dalam Surah Al-Qalam ayat 4 sebagai berikut:

وَاِنَّكَ لَعَلٰى خُلُقٍ عَظِيْمٍ

Arab Latinnya:

Wa innaka la‘alā khuluqin ‘aẓīm(in).

Artinya: "Sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung," (QS. Al-Qalam [68]: 4).

Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah, Demikianlah khotbah seputar makna Hari Pahlawan untuk pelajar.

Semoga apa yang telah disampaikan memberikan kebermanfaatan bagi khatib maupun jemaah sekalian.

Terlebih lagi, Allah Swt. menjadi rida atas segala amalan yang kita perbuat. Aamiin allahumma aamiin.

بَارَكَ اللَّهُ لِىْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِيْ وَاِيَّكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلاَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ مِنِّى وَاِيَّاكُمْ تِلاَ وَتَه اِنَّه هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News

Baca Juga: 3 Teks Khutbah Jumat tentang Palestina, Singkat dan Menggetarkan Hati

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm