Ayah
Karya: Siti Barirotun
Sosok tubuh yang penuh ketangguhan
Mencari berkah dalam kehidupan
Tak pernah putus harapan
Saat menemui kesulitan
Ayah...
Engkaulah sang pahlawan
Engkaulah sang harapan
Engkau memberi pertolongan
Saat datang kesusahan
Kau tak kenal lelah
Kau tak kenal pasrah
Engkau terus berjalan ke depan
Melewati rintangan cobaan
Semoga ayah...
Sehat selalu...
Maju selalu...
Puisi Hari Ayah 5
Teladan Jiwaku
Ayah
Kamu yang terbaik
Seseorang yang selalu berbicara tentang apa adanya
Salah Ya Salah
Keterbukaanmu lebih dari sekedar ayah
Aku lahir dari tulang rusukmu
Aku bertumbuh sekarang Belajar Dari sikapmu
Dan ketegasan dirimu
Bekas lukanya terlihat seperti ini
Disiplin dari waktu ke waktu
Tolong beritahu aku
Betapa pentingnya waktu
Penting juga untuk menghukum yang salah
Terlepas darimu aku belajar menjadi ayah yang mandiri
Dengan selalu mengingat semua nasehat yang kamu berikan
Terlahir dengan kejahatan dari lubuk hatiku
Maaf ayah, aku tahu rasanya menjadi pria dewasa yang harus bekerja untuk masa depan
Bertemulah besok
Jangan tersesat
Puisi Hari Ayah 6
Maafkan Aku Ayah
Oleh: An-Nur
Dalam hening sepi menyala
Diam lebih bermakna daripada semua terjemahan malam
Aku merenung atas segala derita
Ayah berjuang menghidupi keluarga
Tiga puluh tahun lebih ayah di Jakarta
Pulang hanya sesekali saja
Banting tulang tak kenal lelah
Demi anakmu agar sekolah
Ayah ...
Kini usiamu tak lagi seperti dulu: kuat
Tapi perjuanganmu begitu gagah
Kau selalu bersemangat
Maafkan aku, Ayah ...
Aku yang belum bisa berbalas jasa
Masih membuat dirimu susah
Hingga kau masih terus pergi bekerja
Maafkan aku, Ayah ...
Yang masih menjadi beban hidupmu
Membuatmu sering gelisah
Memikirkan kebutuhan rumah ...
Puisi Hari Ayah 7
Sajak Buat Ayah
Ayah...
Dirimu ibarat sang awan
Yang memayungi kehidupan kami
Yang senantiasa memerlukan dirimu
Saat sang suria memanaskan sinarnya
Ayah...
Tidak akan hilang di benak kami
Tidak akan pudar dari pandangan kami
Betapa mulianya hatimu
Betapa besar jiwamu
Menepis ranjau dan duri itu
Untuk mencari sesuap nasi buat kami
Ayah...
Kesabaranmu tetap terbatas
Selalu diuji dan dicibir
Oleh karena kami
Yang adakalanya nakal
Yang adakalanya tidak mahu mendengar katamu
Ayah...
Pengorbanan mu tetap abadi dijiwa kami...
Terimakasih ayah... semoga Tuhan memberkati
umur dan amalanmu.
Puisi Hari Ayah 8