Solo, Sonora.ID – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah memberi himbauan kepada masyarakat terkiat potensi bencana puting beliung di masa peralihan musim.
Wahyudi Fajar, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jateng, memberi himbauan agar masyarakat selalu waspada dengan adanya bencana di peralihan musim itu.
Hal ini disebabkan karena saat ini tengah terjadi peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan.
Dari masa peralihan musim ini yang paling diwaspadai adalah adanya angin kencang.
“Ini sedang musim pancaroba, dan yang patut diwaspadai adalah bencana angin puting beliung,” jelasnya.
Baca Juga: Hujan Badai, 4 Patung Pandawa Lima di Balai Kota Solo Ambruk
Kondisi semakin diperhatikan karena hingga saat ini belum ada alat Early Warning System (EWS) puting beliung di dunia.
Fajar menegaskan bahwa kondisi ini membuat masyarakat harus lebih siap dan siaga terhadap bencana angin puting beliung dan juga potensi bencana alam lainnya.
Fajar juga menambahkan bahwa ketika terjadi bencana, masyarakat harus mengutamakan keselamatan diri terlebih dahulu, jangan sampai bencana menimbulkan korban.
“Yang paling utama adalah jangan sampai ada korban. Pancaroba seperti ini harus selalu waspada dan salah satu jenis bencananya adalah puting beliung,” jelasnya.
Menyikapi hal ini, relawan di Wonogiri melakukan diskusi yang membahas mengenai potensi bencana yang bisa terjadi di Wonogiri.
Hal ini dilakukan karena banyak bencana yang rawan terjadi di musim penghujan.
Joko Sutopo, Bupati Wonogiri, menjelaskan bahwa pihak pemerintah Kabupaten Wonogiri sudah melakukan diskusi dengan relawan penanggulangan bencana di Wonogiri.
Tujuan diadakannya diskusi ini untuk dilakukannya mitigasi bencana dan meminimalisir dampak bencana di Wonogiri.
Baca Juga: Ayo Kenali 5 Jenis Motif Batik dan Filosofinya dari Nusantara!
“Diskusi ini dilakukan untuk meminimalisir dampak bencana di Wonogiri,” jelasnya.
Jekek mengakui bahwa akhir-akhir ini kerap terjadi bencana alam di wilayah Wonogiri seperti banjir dan tanah longsor.
Pihak Kabupaten Wonogiri juga sudah melakukan mitigasi bencana dengan membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana) hampir di seluruh desa di Wonogiri.
Penulis: Naila Suci