Sidrap, Sonora.ID - Pemerintah Kabupaten Sidrap telah menyiapkan 1.500 hektar lahan untuk mendukung program ketahanan pangan yakni budidaya pisang.
Secara simbolis, penanaman pisang dimulai di Kampung Datae, Kelurahan Lawawoi, Kecamatan Watang Pulu, Kabupaten Sidrap pada Sabtu 11 November kemarin.
Penanaman pisang dilakukan oleh Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin didampingi Wakil Ketua DPRD Sulsel Syaharuddin Alrif, Penjabat Sekprov Sulsel Andi Muhammad Arsjad, dan Wakil Bupati Sidrap Mahmud Yusuf.
Bahtiar mengatakan, lokasi tersebut adalah lahan kering yang selama ini tidak dimanfaatkan. Karena itu, ia mendorong pemanfaatan lahan itu dengan budidaya pisang.
Baca Juga: Lewat Momen Hari Pahlawan, Samuel Ajak Masyarakat Landak Bersama Wujudkan Indonesia Maju
"Ini salah satu tempat penanaman pisang yang memanfaatkan lahan kering. Kita lihat sepanjang jalan lahan yang luas tidak dimanfaatkan," ujar Bahtiar.
Selain pisang, nantinya lokasi tersebut juga akan ditanami komoditi lain sesuai dengan kontur lahan.
Bahtiar menyebut, dari laporan Pemda setempat, terdapat ribuan hektar lahan yang bisa digunakan.
"Ternyata budidaya pisang di Sidrap sudah berlangsung lama bahkan sudah ada produksinya," ucapnya.
Dengan demikian, Bahtiar optimistis, Sidrap akan menguatkan posisinya sebagai daerah ketahanan pangan. Mulai dari penghasil telur, beras, jagung serta ke depannya pisang.
"Saya atas nama Pemerintah Provinsi mengucapkan terima kasih atas dukungan, dan antusiasmenya untuk pengembangan budidaya pisang," kata Bahtiar.
Dalam kesempatan itu, Wakil Ketua DPRD Sulsel, Syaharuddin Alrif, mengatakan, pisang adalah buah kultural masyarakat Sidrap.
Hampir seluruh kuliner khas menggunakan bahan utama pisang.
Baca Juga: Pj Gubernur Sulsel Ingin Jadikan Penyuluh Kaya dari Budidaya Pisang
"Pisang itu asal ditanam pasti menghasilkan. Itu kulturnya. Jadi di Sidrap budaya kita dari pagi sanggara loka, siang sanggara Peppe, sore Pallu butung. Malam sanggara Balanda, malamnya lagi pisang ijo dan barongko," tuturnya.
Ia menyebutkan, secara keseluruhan setidaknya untuk program budidaya pisang di Sidrap tersedia 3.500 hektar.
"Pisang akan akan menjadi pusat tumbuh ekonomi baru," sebutnya.
Sementara, Wakil Bupati Sidrap, Mahmud Yusuf, menyampaikan apresiasinya karena Pemprov Sulsel telah memberikan peluang kepada daerahnya untuk menjadi lokasi penanaman program budidaya pisang.
Hal senada juga disampaikan Pengurus Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA), La Tellese, yang menyambut sangat baik program budidaya pisang ini.
"Sebetulnya dari kami sangat merespon. Ini kaitannya dengan peningkatan pendapatan," pungkasnya.