Dalam konferensi ini, tambah Taufik Madjid para peserta, termasuk pembuat kebijakan, akademisi, perwakilan industri, LSM, asosiasi pedesaan, pengusaha UMKM, dan pemimpin muda, akan mendapatkan wawasan tentang perkembangan terbaru Pariwisata 4.0 dan bagaimana menerapkan prinsip-prinsipnya dalam konteks masing-masing melalui studi kasus dunia nyata.
Sekjen Taufik berharap konferensi ini akan menjadi pendorong perubahan berarti dalam pembangunan pedesaan melalui Pariwisata 4.0.
"Ketika kita berkumpul dan bertukar wawasan, harapan saya adalah pengetahuan yang diperoleh disini akan merambat ke seluruh wilayah Asia-Pasifik, mengilhami era baru pembangunan pedesaan yang berkelanjutan yang ditingkatkan oleh teknologi," katanya.
Sekjen Taufik dalam Konferensi mengajak secara bersama untuk dapat memulai perjalanan menuju komunitas pedesaan yang lebih tangguh, inklusif, dan makmur, di mana manfaat Pariwisata 4.0 mencapai jauh dan luas, meninggalkan dampak positif yang lebih berkesan.
Baca Juga: Pemprov Kaltim Diminta Perhatikan SLB, DPRD Usulkan Kerja Sama dengan Unmul
"Mari kita manfaatkan kesempatan ini untuk membentuk masa depan yang lebih cerah dan makmur bagi daerah pedesaan kita. Mari kita menjadikan konferensi ini sukses gemilang," katanya.
Dalam konferensi ini turut dihadiri Dirjen PDP Kemendes PDTT, Sugito, Dirjen PKTrans Kemendes PDTT Danton Ginting, Staf Ahli Mendes PDTT Samsul Widodo dan sejumlah pejabat eselon di lingkungan Kemendes PDTT. Selain itu juga dihadiri Perwakilan Sekretariat APO Tadahisa Manabe.
Sementara untuk narasumber yang hadir dalam konferensi yakni Manajer Global UNWTO Antonio López de Ávila Muñoz, Profesor Universitas Teknologi Malaysia Amran Hamzah, Arctur Slovenia Dr. Urška Starc-Peceny, Profesor Institut Pariwisata Bali Dr. Yusni Wiarti, Direktur Kawasan Terpilih untuk Administrasi Pariwisata Berkelanjutan Thailand Wanvipa Phanumat, Direktur Kawasan Terpilih untuk Administrasi Pariwisata Berkelanjutan Thailand dam Kepala Desa Jalatrang Indonesia Dadi Haryadi.