Sektor perkebunan merupakan sumber devisa utama bagi Indonesia. Sumbangan dari sektor perkebunan itu berasal dari 15 komoditas, seperti sawit, jagung, kopi, coklat, teh, dan karet.
Dari 15 komoditas di sektor perkebunan, kelapa sawit menjadi penyumbang terbesar mencapai Rp287 triliun pada 2017. Indonesia juga telah menjadi eksportir kelapa sawit terbesar di dunia.
4. Kelapa sawit bukan penyebab deforestasi
Kelapa sawit bukan penyebab deforestasi. Perkebunan sawit tumbuh dan menempati lahan yang sudah terdegradasi.
Hal yang menarik, kelapa sawit justru mengubah lahan terdegradasi menjadi area produktif. Perkebunan kelapa sawit yang dikonversi langsung dari hutan produksi hanya sekitar 3%.
Baca Juga: 7 Alasan Minyak Kelapa Sawit Lebih Unggul dari Minyak Nabati Lain
5. Industri kelapa sawit menyerap banyak tenaga kerja
Industri kelapa sawit memiliki kontribusi besar dalam penyerapan tenaga kerja di Indonesia.
Berdasarkan data Kementerian Pertanian, jumlah petani yang terlibat dalam perkebunan kelapa sawit mencapai 2,67 juta, sedangkan jumlah tenaga kerja 4,42 juta.
6. Kelapa sawit hanya tumbuh di daerah tropis
Kebanyakan perkebunan kelapa sawit diproduksi di Asi, Afrika, dan Amerika Selatan karena jenis pohon sawit membutuhkan suhu hangat, sinar matahari cukup, dan hujan untuk memaksimalkan hasil produksi.
Indonesia menjadi negara yang sangat cocok mengembangkan lahan kebun kelapa sawit karena memiliki suhu tropis.
Kunjungi situs bpdp.or.id untuk mendapatkan informasi lainnya seputar kelapa sawit.
Baca Juga: 5 Manfaat Kelapa Sawit untuk Kecantikan Kulit dan Rambut
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News