Sonora.ID - Contoh hikayat Tanjung Lesung bisa kamu pelajari dalam artikel berikut ini.
Hikayat merupakan bentuk lisan dan tulisan dari salah satu sastra lama yang mengisahkan tentang kehidupan dari orang berdarah biru maupun keturunan raja-raja.
Di dalam hikayat pada umumnya berisi nilai moral yang disampaikan dari mulut ke mulut dari generasi ke generasi.
Asal-Usul Hikayat Tanjung Lesung
Pada suatu masa di pantai selatan Pulau Jawa, terdapat seorang pemuda petualang yang berasal dari Laut Selatan bernama Raden Budog.
Baca Juga: 5 Contoh Cerita Hikayat Kerajaan Singkat dan Penuh Pesan Moral
Dia dikenal sebagai pemuda yang memiliki paras menawan dan berwibawa. Ia memiliki seekor kuda dan anjing kesayangan.
Alkisah, Raden Budog tidur siang di bawah pohon di pinggir pantai.
Angin sepoi-sepoi yang berhembus membuatnya terlelap dan bermimpi berkelana ke arah utara, di mana ia bertemu dengan seorang wanita yang sangat cantik.
Dalam mimpi itu, Raden Budog begitu terpesona dan terbius oleh keindahan wanita tersebut. Ia berusaha mendekati dan berhasrat untuk menyentuh tangannya.
Namun, nasib berkata lain ketika sebuah dahan tiba-tiba jatuh tepat di keningnya sehingga ia terbangun.
Dengan rasa kesal, ia merespon, “Dasar ranting sialan!” umpatnya sambil bangkit dan melempar ranting yang telah jatuh padanya.
“Andai ranting itu tidak jatuh di dahiku, aku masih dapat melanjutkan mimpiku yang manis bertemu dengan wanita ayu itu.”
Mimpi yang Membawanya Mengembara
Sejak mimpi itu datang, Raden Budog tak pernah melupakannya dan selalu terbayang-bayang. Gambaran wajah cantik gadis yang ia temukan dalam mimpi di pantai sebelah utara Pulau Jawa selalu menghantuinya.
Karena mimpi itu terus mengganggunya, ia memutuskan untuk menjelajahi tempat tersebut dan menemukan gadis dalam mimpi itu.
Baca Juga: Chord Gitar dan Lirik Lagu ‘Hikayat Cinta’ Milik Glenn Fredly ft. Dewi Persik
Dalam persiapan perjalanannya, Raden Budog menyediakan segala keperluannya, tak lupa memberikan pakan kepada anjing dan kuda kesayangannya.