Pekanbaru, Sonora.ID - TPID Provinsi Riau menginisiasi High Level Meeting (HLM) bertemakan “Memperkuat Sinergi dan Inovasi untuk Stabilisasi Harga dan Menjaga Ketahanan Pangan Riau Menjelang HBKN 2023” untuk merespon risiko lonjakan harga hingga akhir tahun 2023.
HLM yang diselenggarakan di Hotel Grand Jatra Pekanbaru pada 15 November 2023 tersebut dipimpin oleh Plt. Gubernur Provinsi Riau - H. Edy Natar Nasution, S.IP., dan dihadiri oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau – Muhamad Nur, FORKOPIMDA, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, dan perwakilan TPID Kabupaten/Kota se-Provinsi Riau.
Sesuai pola historisnya, TPID memprakirakan tekanan inflasi akan kembali meningkat menjelang HBKN Nataru 2023.
Hasil survei dan pemantauan harga oleh Bank Indonesia, BPS, dan TPID di lapangan menunjukkan indikasi kenaikan harga pangan di Riau pada minggu kedua November 2023.
Baca Juga: Pantau Layanan Masyarakat, Syahrudin M Noor Sidak ke RSUD RAPB PPU
Sejumlah komoditas pangan yang terpantau mengalami kenaikan harga, di antaranya cabai merah, cabai rawit, beras, gula pasir, dan bawang merah.
Kondisi ini didorong oleh peningkatan permintaan yang disertai risiko berkurangnya supply komoditas pangan dari daerah pemasok.
Selain itu, kondisi defisit neraca pangan di Provinsi Riau mendorong perlu adanya penguatan koordinasi dan sinergi antar TPID Provinsi, TPID Kabupaten/Kota di Provinsi Riau, dan seluruh stakeholders terkait agar inflasi Riau terjaga dalam rentang sasaran.
Melalui HLM, TPID menyepakati beberapa strategi pengendalian inflasi pangan yang tetap berpedoman pada Kerangka 4K (Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Efektif).
Beberapa upaya konkrit yang akan ditindaklanjuti oleh TPID di antaranya:
Upaya penguatan KAD tersebut ditunjukkan langsung melalui penandatanganan kesepakatan kerja sama yang bersifat Bussiness to Bussiness (B2B) antara distributor di Riau (buyer) dengan distributor dari Sumatera Barat (seller).
Selain penandatanganan kesepakatan kerja sama, kegiatan disertai dengan transaksi perdana untuk pembelian komoditas cabai merah, cabai rawit, dan bawang merah dengan total transaksi senilai Rp242,75 juta.
Muhamad Nur selaku Kepala Perwakilan BI Provinsi Riau turut menyampaikan apresiasi kepada anggota TPID dan seluruh OPD terkait, terutama dalam komitmen mewujudkan aksi konkrit pengendalian inflasi yang salah satunya terlihat pada kesepakatan dan transaksi perdana kerja sama antar daerah yang telah dilakukan hari ini.
Baca Juga: 7.500 Perempuan Hebat Semarakkan Acara 'Merayakan Perempuan'
“Harapannya agar kerja sama perdagangan ini dapat diperkuat juga dengan penambahan komoditas pangan strategis lainnya. Dengan demikian, ketersediaan pasokan pangan di Provinsi Riau lebih terjaga, dan harga akan lebih stabil terutama menjelang momen HBKN Nataru” ujar Muhamad Nur.
Langkah-langkah strategis yang telah disepakati tersebut diharapkan dapat diimplementasikan secara konsisten, sehingga target inflasi pada rentang sasaran 3% + 1% (yoy) dapat terjaga hingga akhir tahun 2023.
Inflasi yang terjaga pada rentang sasaran merupakan prasyarat penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang sehat, inklusif, dan berkelanjutan, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.