Hal ini juga yang membuat Indonesia bisa mencapai swasembada.
"Yang paling penting jangan minta-minta bawa proposal dan jangan mengeluh. Ini saatnya kita kerja untuk merah putih," katanya.
Sementara itu, Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor mengatakan kegiatan penyuluhan pertanian dapat menghasilkan rumusan-rumusan strategis terkait sektor pertanian di Kalsel, yang mana para penyuluh pertanian adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan, karena mereka adalah ujung tombak mewujudkan untuk kemandirian pangan di Kalsel.
“Pangan adalah kebutuhan dasar yang harus dipenuhi bagi setiap Warga Negara Indonesia. Ketersediaan pangan di Kalsel sebagai provinsi penyangga pangan pulau Kalimantan sampai saat ini masih surplus. Namun, kita tidak boleh puas dan harus terus meningkatkan produksi pangan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” ucapnya.
Baca Juga: Kemarau Landang di Creative Hub, Karya Seni Rupa Dipamerkan
Lebih lanjut ia berharap, Kalsel diharapkan menjadi penyuplai utama bahan pangan bagi warga IKN di masa depan. Tantangan ini harus dihadapi bersama dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi pertanian.
“Dengan penyuluh pertanian yang profesional dan berkualitas, diharapkan mampu meningkatkan produktivitas petani serta kesejahteraan mereka juga sebagai petani, tuturnya.
Kalsel, lanjut Gubernur, memiliki luas lahan rawa di tahun 2021 mencapai 290.332 hektare. Namun hanya sebagian kecil yang dimanfaatkan karena buruknya sistem drainase.
“Oleh karena itu, saya mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bahu membahu mewujudkan kedaulatan pangan melalui optimalisasi pemanfaatan lahan pertanian yang ada,” pungkasnya.