Namun, KPU menyediakan website info pemilu. Semua informasi caleg tercantum di sana sehingga masyarakat bisa memanfaatkan informasi tersebut untuk menetukan pilihannya.
Ia menambahkan KPU juga memberikan informasi tentang pemilu melalui media sosial, selain itu dengan mendatangai sekolah-sekolah.
KPU memiliki target agar pemilih nantinya lebih cerdas. KPU butuh dukungan pemangku kepentingan dan juga partai politik.
Keluarga juga memiliki peran penting dalam memberikan informasi pemilu ke pemula. Rumah bisa menjadi tempat pendidikan Pemilu.
Baca Juga: Peringati Hari Pahlawan Ke-78, KODAM II/SRIWIJAYA Gelar Doa Bersama
“Jadilah pemilih cerdas. Jika ada berita buruk jangan disebarkan lagi,” tandasnya
Steven Anthony, Penanggungjawab Pascasarjana Universitas Terbuka Palembang mengatakan bahwa untuk pertama kali pemilih pemula ada sebanyak 46 juta pemilih pemula.
Caleg masih menggunakan cara lama dalam Pemilu, salah satunya mereka banyak menggunakan alat peraga.
KPU bisa memanfaatkan influencer untuk menginformasikan tentang pemilu sebab ada kekhawatiran bila pemilih pemula jadi apatis dan golput.
Perlu edukasi ke anak muda karena lima tahun kedepan ditentukan dari saat mencoblos.
Ia menambahkan bahwa caleg mantan korupsi harus menjadi catatan bagi pemilih. Pemilih harus memperhatikan visi misi setiap Caleg, bila janjinya tidak realistis tidak usah dipilih.
“Jangan golput karena suara kita tidak tersalurkan. Hindari money politic karena dapat meminggirkan orang baik. Kampus kami siap menjadi agen-agen perubahan kedepan,” tutupnya.