Menurutnya yang penting untuk disiapkan lagi adalah pasar yang tepat dari buah - buah yang ada. "Kalau pasar China, mereka suka durian yang manis tapi ada pahit - pahitnya. Kemudian pasar eropa, nanti ada durian merah yang kita kawinkan dengan duren, maka itu akan menghasilkan durian yang tidak beraroma," tambahnya.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat, Florentinus Anum, menerangkan pelaksanaan Festival Buah dan Florikultura 2023 ini memang diadakan rutin setiap tahun.
Baca Juga: Wali Kota Pontianak Gelar Koordinasi Perangi DBD
"Kita rangkaikan dengan kegiatan yang sifatnya mengendalikan inflasi daerah, kita beri kesempatan kepada UMKM yang ada dalam bentuk promosi, dan kreatifitas pengolahan komoditas pertanian yaitu olahan-olahan yang ada untuk dipasarkan dengan harga kompetitif. Kemudian kita gelar juga lapak petani melalui Hortimart, dimana petani langsung memasarkan melalui Hortimart dengan harga di tingkat petani dan bisa menekan harga inflasi daerah kita," jelasnya.
Tujuan kita lanjutnya, ke depan yang pertama menggali dan inventarisasi potensi buah dan hortikultura di Kalbar karena luar biasa banyak buah-buahan eksotik yang belum pernah tersentuh.
"Ke depan kita galibsemua ini kita tampilkan ke depan supaya bisa menjadi komoditas buah hortikultura yang bisa kita kembangkan menjadi mata pencaharian petani atau masyarakat di Kalbar," ujarnya.