Pontianak, Sonora.ID - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, dr. Harisson, M.Kes., menghadiri kegiatan Festival Buah dan Florikultura Kalbar 2023, yang diadakan oleh Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalimantan Barat.
Kegiatan ini dihadiri oleh Direktur Buah dan Florikultura Kementerian Pertanian RI, Dr. Liferdi Lukman, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Florentinus Anum, Forkopimda Kalbar serta pihak terkait lainnya.
Kegiatan dipusatkan di Komplek A Yani Mega Mall Pontianak, Rabu (17/11/2023).
Pada momen ini Pj Gubernur mengatakan akan terus berupaya memperkenalkan dan mengeksplor buah-buahan yang ada di Kalbar hingga tingkat internasional.
"Dengan adanya festival seperti ini maka daya jual buah akan lebih tinggi dan meningkatkan pendapatan petani," ujarnya saat meninjau booth - booth yang ikut dalam Festival Buah dan Florikultura 2023.
Baca Juga: 6 Dimensi Jadi Pilar Smart City Bangun Kota Pontianak di Era Digitalisasi
Dia juga berterimakasih kepada Direktur Buah dan Florikultura Kementerian Pertanian RI yang berkunjung datang ke festival ini. Harisson meyakini buah-buahan seperti langsat, durian alpukat, jeruk bisa jadi ikon Kalimantan Barat.
"Kita berupaya membuat prosedur bagaimana mengeskpor atau menjual buah - buahan tersebut ke daerah atau negara lain supaya harganya bisa bagus," ungkapnya.
Sementara itu di waktu yang sama Direktur Buah dan Florikultura Kementerian Pertanian RI, Dr. Liferdi Lukman melihat potrnsi kinetik yang luar biasa di Kalimantan Barat yang perlu digali kemudian untuk dikembangkan.
Di sini Kementan hadir untuk mensupport potensi daerah yang dimiliki agar buah-buahan yang ada di Kalbar semakin dikenal.
"Kita harus konsepkan pengembangan potensi lokal ini mulai dari hulu ke hilir, setelah nanti hasil festival ini mendapat durian yang terbaik menurut dewan juri, setelah itu harus ada langkah-langkah yang terukur mulai dari perbenihannya, industri perbenihan kita skala massif dan kita kembangkan durian yang terbaik ini tentu kita siapkan blok pondasinya sebagai sumber perbenihan," ujarnya.
Menurutnya yang penting untuk disiapkan lagi adalah pasar yang tepat dari buah - buah yang ada. "Kalau pasar China, mereka suka durian yang manis tapi ada pahit - pahitnya. Kemudian pasar eropa, nanti ada durian merah yang kita kawinkan dengan duren, maka itu akan menghasilkan durian yang tidak beraroma," tambahnya.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat, Florentinus Anum, menerangkan pelaksanaan Festival Buah dan Florikultura 2023 ini memang diadakan rutin setiap tahun.
Baca Juga: Wali Kota Pontianak Gelar Koordinasi Perangi DBD
"Kita rangkaikan dengan kegiatan yang sifatnya mengendalikan inflasi daerah, kita beri kesempatan kepada UMKM yang ada dalam bentuk promosi, dan kreatifitas pengolahan komoditas pertanian yaitu olahan-olahan yang ada untuk dipasarkan dengan harga kompetitif. Kemudian kita gelar juga lapak petani melalui Hortimart, dimana petani langsung memasarkan melalui Hortimart dengan harga di tingkat petani dan bisa menekan harga inflasi daerah kita," jelasnya.
Tujuan kita lanjutnya, ke depan yang pertama menggali dan inventarisasi potensi buah dan hortikultura di Kalbar karena luar biasa banyak buah-buahan eksotik yang belum pernah tersentuh.
"Ke depan kita galibsemua ini kita tampilkan ke depan supaya bisa menjadi komoditas buah hortikultura yang bisa kita kembangkan menjadi mata pencaharian petani atau masyarakat di Kalbar," ujarnya.