Solo, Sonora.ID – Hilmi Ash Shiddiqi, Ketua BEM Universitas Sebelas Maret Solo, memberi pesan kepada partai politik (parpol) dan mengeklaim sebagai perwakilan anak muda bahwa anak muda pada zaman sekarang justru lebih banyak membuat konten hiburan daripada menawarkan gagasan yang krusial bagi masa depan generasi muda.
Mengenai hal ini, ia menyampaikan di dalam acara Tribun Series Pemilu di Era Gen Z: Kompetisi Damai di Media Sosial.
Pelaksanaan acara ini berlokasi di Hotel Harris di Solo, yang dilaksanakan pada Kamis (16/11/2023).
Hilmi berkata bahwa sekarang, waktu yang mendekati terjadinya Pemilu 2024, banyak partai politik yang membuat jingle dan membuat konten tari dan joget di sosial media.
Setelah itu, ada partai politik lain yang juga membuat jenis konten yang sama.
Baca Juga: Jadi Cawapres, Gibran Pastikan Solo Tidak Terdampak Aktivitas Kampanye
Hilmi juga menyatakan bahwa di Pemilu 2024, populasi terbanyak yang masuk ke dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) adalah anak muda.
Dalam DPT di Pemilu 2024, ada sebanyak lebih dari 46 juta anak muda yang masuk ke dalam generasi Z atau memakan lebih dari 20 persen jumlah dari pemilih total.
Sebanyak 46.800.161 pemuda yang masuk ke dalam generasi Z adalah pemuda yang lahir mulai tahun 1995 hingga 2000-an.
Sementara itu, untuk calon pemilih yang berasal dari generasi milenial ada sebanyak lebih dari 66 juta.
Sebanyak 66 juta orang ini adalah 33,60 persen dari seluruh pemilih.
Generasi tersebut berasal dari pemuda yang lahir dari 1980 hingga 1994.
Apabila antara generasi milenial dan generasi Z dijumlah, maka aka nada 113.622.550 atau mencapai 56,45 persen dari seluruh pemilih.
Dengan jumlah persentase yang melebihi setelah dari seluruh pemilih, banyak partai politik yang berusaha keras meraup suara dari kategori pemilih ini.
Baca Juga: Hujan dan Angin Kencang, Pohon Tumbang Kena Kabel Listrik di Kota Solo
Hilmi juga meminta agar anak muda jangan dijadikan objek yang menyerupai barang jualan untuk memperoleh kekuasaan.
“Ada satu poin yang perlu diperhatikan, yaitu jangan jadikan anak muda menjadi objek politik yang menjadi bahan jualan, yang hanya akan dibujuk mengenai sesuatu,” ucapnya.
Hilmi berharap para politisi menjadikan anak muda sebagai subjek yang bisa menjadikan anak muda lebih berperan aktif dalam mengemukakan aspirasi bagi masa depan bangsa.
Penulis: Naila Suci