“Dan juga terimakasih kepada Forkopimcam Mandor yang telah turun langsung untuk memberikan pemahaman, pengertian dan melakukan sosialisasi untuk mengatasi buang air besar sembarangan ini,” ucapnya.
Samuel berharap agar desa-desa lainnya di Kecamatan Mandor ini bisa mendorong warganya untuk membuat toilet atau jamban di rumah masing-masing sehingga seluruh desa di Kecamatan Mandor ini bisa 100 persen menyediakan jamban atau toilet di rumahnya.
“Bagi yang mampu, jangan lah menunda-nunda atau menunggu bantuan dari pemerintah atau pihak manapun karena ini merupakan keperluan sendiri, bangunlah sendiri, laksanakan sendiri. Sehingga dana yang ada di desa, kecamatan, dan di kabupaten bisa digunakan untuk pembangunan lainnya, bisa untuk membantu warga lainnya yang benar-benar tidak mampu,” pungkas Samuel.
Ia berpesan kepada semua perangkat-perangkat terutama perangkat desa untuk terus melakukan sosialisasi agar semua bisa menjaga lingkungannya.
Baca Juga: Kemeriahan Oetama Cup 2023, Dari Tenis Meja Hingga ke Fun walk
“Semoga deklarasi yang dilakukan pada hari ini tidak hanya deklarasi semata tetapi tetap dilaksanakan. Mari kita bersama sama menciptakan lingkungan hidup yang bersih. Kalau lingkungan kita sehat dan bersih, anak-anak kita akan sehat dan tumbuh dengan baik juga pintar. Mereka sekolah nyaman, sehat. Bisa menerima pelajaran dengan baik. Semuanya akan positif, semuanya akan berjalan dengan baik,” harapnya.
Samuel mengatakan bahwa dirinya sangat menghargai usaha yang telah dilakukan para kades, Camat, Forkopimcam, serta OPD untuk mendorong desa-desa ini agar bebas dari buang air besar sembarangan.
“Saya sangat bangga dan senang bahwa di Desa Kerohok dan Desa Mengkunyit ini bisa menyambut dengan cepat anjuran atau himbauan dari pemerintah untuk membantu dan memfasilitasi masyarakatnya sehingga hari ini bisa kita deklarasikan. Saya yakin tidak begitu lama desa-desa lainnya juga akan mengikuti. Harapan saya nanti setelah ini akan ada lagi deklarasi untuk desa-desa lainnya,” tutur Samuel.
Samuel juga berpesan kepada kepala desa lainnya untuk proaktif untuk memberikan atau mendorong warganya agar bisa menyediakan jamban sehat atau toilet di rumahnya masing-masing.
“Jadi prinsipnya adalah niat dan kemauan. Itu saja. Jika hanya berupa himbauan saja namun tidak di realisasikan maka tidak akan menjadi apa-apa. Sekali lagi ini merupakan kerjasama seluruh masyarakat. Tidak bisa hanya mengharapkan dari satu saja. Ini merupakan usaha dan kerja kita bersama. Pemerintah tetap akan mencoba memberikan pelayanan terbaik untuk pelayanan kesehatan masyarakat,” tukas Samuel.
Baca Juga: Konektivitas IKN dari Transportasi Darat, Laut, Udara, dan Sungai Perlu Dipersiapkan
Tidak lupa Samuel mengingatkan terkait penyakit DBD atau demam berdarah yang mana kasus penyakit tersebut sudah menjadi wabah se-Kalimantan Barat karena pergantian musim.
“Di beberapa kabupaten sudah mendeklarasikan DBD atau demam berdarah sebagai KLB atau Kejadian Luar Biasa. Khusus untuk di Kabupaten Landak, kita juga mengalami hal yang sama. Sampai dengan saat ini yang sudah terkena penyakit DBD atau demam berdarah ini sudah ada 140 orang yang dirawat dan dari 140 kasus ini sudah ada 9 orang yang meninggal dunia. Angkanya cukup tinggi di Kabupaten Landak,” ungkap Samuel.
Samuel berpesan kepada masyarakat untuk menjaga lingkungannya agar tetap bersih dan jangan sampai ada genangan-genangan air yang dapat menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk aedes aegypti tersebut.
“Kita cukup prihatin dengan kondisi ini. Diharapkan kepada bapak ibu supaya lingkungan sekitarnya dibersihkan dan jangan sampai ada genangan-genangan air di kaleng-kaleng bekas atau ember-ember bekas karena tempat-tempat tersebut merupakan tempat berkembang biaknya nyamuk. Kita harus peduli dan menjaga lingkungan rumahnya masing-masing. Kemudian jika bapak ibu melihat ada anaknya atau keluarganya yang demam, janganlah dibiarkan. Segera diperiksa ke puskesmas. Jika belum sembuh juga bisa dibawa ke rumah sakit,” pungkas Samuel.
Baca Juga: Upaya Tekan Inflasi Dengan Gerakan Pasar Murah