Upwelling sendiri merupakan peristiwa pembalikan massa air, yaitu sebuah fenomena di mana air yang lebih dingin dan bermassa jenis lebih besar bergerak dari dasar ke permukaan sehingga mengakibatkan pergerakan angin di atasnya.
Pada Minggu (19/11/2023), 1,8 ton ikan miliknya sudah mati.
Walaupun akhirnya, ikan di kerambanya sudah mati semua di keesokan harinya.
Sutarto sendiri pun sudah pasrah walaupun sudah berusaha sebaik mungkin untuk menyelamatkan ikan-ikannya.
“Petani mau bagaimana lagi, karena sudah berusaha menyelamatkan tapi tetap tidak bisa,” jelasnya.
Sutarto mengatakan bahwa ikan miliknya yang mati berjenis nila dan juga tombro yang notabene memiliki nilai jual yang tinggi.
Sementara itu, ikan yang kini masih tersisa hanya ikan lele dan patin yang memiliki nilai jual yang sedikit lebih rendah.
Kerugian yang didapat akibat kejadian ini mencapai Rp 500 juta.
Baca Juga: BBWSBS Siapkan 6 Titik Posko Sebagai Antisipasi Banjir di Sukoharjo
Penulis: Naila Suci