Solo, Sonora.ID – Petani keramba di Waduk Kedung Ombo Sragen harus menerima nasib malangnya karena puluhan ton ikan miliknya harus mati secara mendadak.
Padahal, keduapuluh ton ikan yang dimiliki petani keramba tersebut akan dipanen supaya bisa segera dijual.
Petani keramba tersebut berasal dari Dusun Duwet, Ngandul, kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen.
Sutarto, salah satu petani keramba yang terdampak, mengatakan bahwa setelah mengetahui ikan-ikannya mati, langsung membersihkan kerambanya.
Ikan-ikan yang mati tersebut dibawa ke tepian dengan menggunakan 9 perahu besar.
Untuk tempat mengubur ikan, Sutarto memilih untuk menggali tanah di tepi waduk.
“Ikan yang sudah mati kemudian dikubur, karena sudah tidak bisa dikonsumsi lagi,” ujar Sutarto.
Sementara itu, Sutarto sudah menduga kejadian upwelling akan terjadi dan menyebabkan ikan-ikannya mati.
“Dua hari sebelumnya sudah ada tanda-tanda, cuacanya berangin, sehingga menimbulkan amoniak di dalamnya keluar, airnya berubah menjadi putih, dan air yang berwarna putih tersebut berbahaya,” jelasnya.
Baca Juga: Bianglala Pasar Malam di Colomadu Solo Jatuh, Dua Korban Terluka
Upwelling sendiri merupakan peristiwa pembalikan massa air, yaitu sebuah fenomena di mana air yang lebih dingin dan bermassa jenis lebih besar bergerak dari dasar ke permukaan sehingga mengakibatkan pergerakan angin di atasnya.
Pada Minggu (19/11/2023), 1,8 ton ikan miliknya sudah mati.
Walaupun akhirnya, ikan di kerambanya sudah mati semua di keesokan harinya.
Sutarto sendiri pun sudah pasrah walaupun sudah berusaha sebaik mungkin untuk menyelamatkan ikan-ikannya.
“Petani mau bagaimana lagi, karena sudah berusaha menyelamatkan tapi tetap tidak bisa,” jelasnya.
Sutarto mengatakan bahwa ikan miliknya yang mati berjenis nila dan juga tombro yang notabene memiliki nilai jual yang tinggi.
Sementara itu, ikan yang kini masih tersisa hanya ikan lele dan patin yang memiliki nilai jual yang sedikit lebih rendah.
Kerugian yang didapat akibat kejadian ini mencapai Rp 500 juta.
Baca Juga: BBWSBS Siapkan 6 Titik Posko Sebagai Antisipasi Banjir di Sukoharjo
Penulis: Naila Suci