Sonora.ID – Sandi Morse adalah kode yang familiar dalam kegiatan Pramuka untuk berkomunikasi. Siapakah yang menemukan sandi morse?
Dalam dunia Pramuka, kita belajar berbagai hal terutama hal-hal yang berkaitan dengan alam.
Mulai dari cara bertahan hidup di alam terbuka, hingga ke cara berkomunikasi.
Cara berkomunikasi dalam Pramuka ini bisa digunakan menggunakan alat seperti peluit untuk menerapkan sandi morse.
Baca Juga: 10 Macam-macam Sandi Pramuka yang Perlu Siswa Ketahui, Apa saja?
Pengertian sandi morse
Pada dasarnya, sandi morse juga sering disebut dengan istilah kode morse.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sandi morse adalah kode berupa titik dan garis sebagai pengganti huruf, angka, dan tanda baca yang digunakan pada pengiriman dan penerimaan berita telekomunikasi.
Maka dari itu, sandi morse bisa dikatakan sebagai salah satu media yang dapat digunakan untuk berkomunikasi.
Dalam sandi morse, biasanya akan tersusun dari simbol titik (.) dan simbol garis (-).
Kedua simbol tersebut akan memiliki pola tertentu agar dapat melakukan komunikasi.
Pada simbol titik, bunyi yang dihasilkan merupakan bunyi pendek. Sedangkan, pada simbol garis, bunyi yang dihasilkan adalah bunyi panjang.
Pada awal kemunculannya, sandi morse ini diperkirakan baru muncul sekitar abad ke-20 atau pada masa-masa telegraf mulai ditemukan.
Baca Juga: Apa Nama Lagu Wajib Gerakan Pramuka? Simak Informasinya di Sini!
Siapakah yang menemukan sandi Morse?
Sandi morse ditemukan dan dikembangkan oleh seorang seniman yang bernama Samuel Finley Breese Morse. Hingga saat ini, beliau lebih dikenal dengan nama Samuel Morse.
Samuel Morse merupakan seseorang yang tertarik pada bidang kesenian terutama seni gambar.
Samuel Morse lahir pada tanggal 27 april 1791 di Charlestown, Massachusetts.
Setelah berkecimpung lama di dunia seni gambar, Samuel Morse mulai tertarik dengan dunia kelistrikan.
Ketertarikannya terhadap bidang elektromagnetik membuat Samuel Morse ingin menambah pengetahuannya.
Ketika melakukan pengembangan telegraf listrik pada tahun 1837, Samuel Morse dibantu oleh dua temannya, yaitu Leonard Gale dan Alfred Vail.
Samuel Morse bersama kedua temannya, mulai mematenkan telegraf terbarunya.
Baca Juga: Siapa Penemu Lambang Gerakan Pramuka? Ini Makna dan Arti di Baliknya!
Ketika mengajukan hak paten, beliau menjelaskan bahwa telegraf buatannya ini terdapat garis dan titik.
Garis dan titik tersebut berfungsi untuk mewakili angka-angka dan huruf-huruf, sehingga bisa menghasilkan kata-kata yang dapat dibaca.
Simbol dan garis itulah yang saat ini dikenal dengan sandi morse atau kode morse.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.