Apa Kata Anak Muda Soal Rumitnya Pemilu Indonesia

22 November 2023 18:20 WIB
Live Talkshow (01/11/2023) dengan tema “Apa Kata Anak Muda Soal Rumitnya Pemilu Indonesia“,
Live Talkshow (01/11/2023) dengan tema “Apa Kata Anak Muda Soal Rumitnya Pemilu Indonesia“, ( )

Palembang, Sonora.ID – Dalam acara Live Talkshow (01/11/2023) dengan tema “Apa Kata Anak Muda Soal Rumitnya Pemilu Indonesia“, Andreas Okdi Priantoro, Ketua Baguna PDIP Palembang mengatakan bahwa setiap pemilu memiliki kerumitan masing-masing.

Banyak persoalan muncul seperti munculnya partai baru, undang-undang parpol yang berubah.

Pemilu tahun 2024 akan sangat rumit karena banyak persoalan ditingkat kebijakan yang tidak selesai hingga hari ini.

“Beberapa konflik antar partai, gugatan antar partai juga bagian dari kerumitan yang muncul. Anak-anak muda melihat rumit padahal mereka butuh yang simpel. Taunya partainya apa, siapa yang milih dan bagaimana memilihnya,” ujarnya.

Ia menambahkan hari  ini gen z dan gen y tidak mengikuti proses politik hanya tahu proses lima tahunan. 

Di tingkat elit juga masih gaduh. Anak–anak muda belum punya ruang untuk diedukasi baru sebatas tahu ada pemilu 2024.

Anak muda maunya yang pasti dan tidak rumit. Maka dalam bonus demografi belum teruji apakah  mereka punya suara yang dominan terhadap kontestasi di pilpres maupun pileg.

Lebih jauh ia mengatakan pemilih pemula belum terbukti manjadi lumbung suara. Ukurannya adalah seberapa banyak anak muda bergabung ke partai politik.

Ketika mereka bergabung maka suaranya jelas. Saat ini hampir 50% pemilih pemula tidak masuk parpol. Akibatnya parpol butuh effort yang tinggi untuk bisa masuk ke mereka.

Baca Juga: Gelar Seminar di Palembang, Dale Carnegie Edukasi Puluhan HR Perusahaan Terkait Perubahan Dunia Usaha

Kelompok gen z dan gen y  menjadi kelompok pasar bebas atau boleh kemana-mana. Mereka banyak yang masih menganggur atau baru tamat sekolah. Sejauh mana capital bisa masuk maka mereka akan memilih.

Mereka menjadi kelompok yang dibeli dengan money politik dan ini mengancam keberadaan demokrasi. Ketika berbicara pileg, pilpres, berbicara ‘wani piro’. Ini jadi tantangan kedepan.

Persoalan anak muda menjadi mendasar dan seksi mendekati pemilu 2024. Bagaimana menyentuh mereka sangat penting.

Beberapa partai sudah membuat lomba-lomba yang diisi gen z atau membuat kegiatan yang berkaitan dengan anak muda. Tapi tidak semudah itu, tidak cukup hanya sekali tapi perlu berkali-kali dan melibatkan anak muda dengan ruang gembira.

Sebuah survey menyebutkan bahwa 62 % anak muda tidak suka iklan partai politik. Artinya media sosial tidak sebanding  dengan banyaknya iklan-iklan partai politik.

50% anak muda tidak suka dengan diskusi politik di TV, tapi mereka suka pemberian dari politisi. Money politik menjadi senjata  ampuh menyasar kelompok milenial.

“Bagaimanaa agar sebanyak mungkin anak muda terjun ke politik untuk merubah kondisi yang ada. Sekali mereka banyak terlibat maka perubahan akan terjadi. tantangan bagimana keterlibatan anak muda bagaimana mereka menentukan masa depan bangsa dan keluarga karena berbicara kebijakan, undang-undang semua dari politik. Bila ingin melakukan perubahan maka bergabung ke parpol satu-satunya cara,” tutupnya.

Baca Juga: Jamin Ketersediaan Uang Rupiah di Perairan Sungai Musi, Bank Indonesia Sumsel Kembali Adakan Giat Susur Sungai Musi

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm