Sonora.ID - Simak penjelasan ulama berkaitan dengan hadist tentang surga di bawah telapak kaki Ibu berikut ini.
Berbakti kepada kedua orang tua, termasuk ibu, merupakan salah satu amalan yang perlu dilakukan dalam Islam.
Bahkan ada hadist yang menyebut bahwa surga di bawah telapak kaki ibu (al-jannatu tahta aqdam al-ummahaat).
Namun para ulama menyebut bahwa hadist tersebut lemah bahkan disebut palsu.
Berikut penjelasannya.
Baca Juga: 6 Hadist Tentang Ikhlas Lengkap dengan Pengertiannya
Hadist Tentang Surga di Bawah Telapak Kaki Ibu
Dikutip dari laman NU Online, Lembaga Fatwa Mesir menyebutkan jiwa hadist tentang surga di bawah telapak kaki ibu:
من طريق موسى بن محمد بن عطاء: حدثنا أبو المليح، حدثنا ميمون، عن ابن عباس رضي الله عنهما قال: قال رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم: «الْجَنَّةُ تَحْتَ أَقْدَامِ الأمَّهَات؛ مَن شِئن أدخلن، ومَنْ شِئن أخْرَجن-.
Artinya, “Dari jalur Musa bin Muhammad bin ‘Atha’, dari Abu al-Malih, dari Maimun, dari Ibn ‘Abbas RA, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda, ‘Surga di bawah telapak kaki ibu. Siapa yang dikehendaki (diridhai) para ibu, mereka bisa memasukkannya (ke surga); siapa yang dikehendaki (tidak diridhai), mereka bisa mengeluarkannya (dari surga).”
Dalam konteks ini, Ibnu ‘Adi hanya sedang mendata riwayat-riwayat yang bersumber dari para perawi-perawi yang memang dikenal lemah atau bermasalah.
Ibnu 'Adi mengatakan jika riwayat tersebut bersumber dari Musa bin Muhammad al-Maqdisi yang disebut seorang munkir al-hadits.
Para ulama menyebutkan sebutan munkir al-hadits bertujuan untuk menyebut para perawi yang riwayat-riwayat haditsnya banyak menyelisihi riwayat hadits dari orang-orang yang kuat hafalannya.
Dijelaskan bahwa hadist-hadist tersebut boleh diriwayatkan namun hanya dijadikan pembanding terhadap riwayat-riwayat yang shahih, bukan dijadikan satu-satunya dalil.
Menurut banyak ulama, potongan hadits al-jannatu tahta aqdāmil ummahāt juga dapat ditemukam dalam redaksi lain, di mana riwayatnya berstatus minimal secara sanad (jalur perawinya) adalah hasan.
Salah satunya hadis riwayat di antaranya oleh An-Nasa’i, Ibnu Majah, Ahmad, dan disahihkan oleh Al-Hakim
عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ جَاهِمَةَ السَّلَمِيِّ ، أَنَّ جَاهِمَةَ رضي الله عنه جَاءَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ : يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَدْتُ أَنْ أَغْزُوَ وَقَدْ جِئْتُ أَسْتَشِيرُكَ . فَقَالَ : هَلْ لَكَ مِنْ أُمٍّ ؟ قَالَ نَعَمْ . قَالَ: فَالْزَمْهَا فَإِنَّ الْجَنَّةَ تَحْتَ رِجْلَيْهَا
Artinya, “Dari Mu’awiyah bin Jahimah As-Sulami, ia datang menemui Rasulullah SAW. Ia berkata, ‘Wahai Rasulullah, saya ingin ikut berperang dan saya sekarang memohon nasihat kepadamu?’ Rasulullah SAW lalu bersabda, ‘Kamu masih punya ibu?’ Mu’awiyah menjawab, ‘Ya, masih.’ Rasulullah SAW bersabda, ‘Berbaktilah kepada ibumu (lebih dahulu) karena sungguh ada surga di bawah kedua kakinya.’”
Ada pula riwayat Ibn Majah, bahkan Mu’awiyah bin Jahimah sampai menemui Rasulullah SAW sampai tiga kali:
أتيتُ النبي صلى الله عليه وآله وسلم فقلت: يا رسول الله، إني كنت أردت الجهاد معك أبتغي بذلك وجه الله والدار الآخرة، قال: «وَيْحَكَ، أَحَيَّةٌ أُمُّكَ؟» قلت: نعم يا رسول الله، قال: «فارْجِعْ فَبَرَّهَا»، ثم أتيته من الجانب الآخر فقلت: يا رسول الله إني كنت أردت الجهاد معك أبتغي بذلك وجه الله والدار الآخرة، قال: «وَيْحَكَ، أَحَيَّةٌ أُمُّكَ؟» قلت: نعم يا رسول الله، قال: «فارْجِعْ فَبَرَّهَا»، ثم أتيته من أمامه فقلت: يا رسول الله إني كنت أردت الجهاد معك أبتغي بذلك وجه الله والدار الآخرة قال: «وَيْحَكَ، الْزَمْ رِجْلَهَا، فَثَمَّ الْجَنَّةُ».
Artinya, “Saya (Mu’awiyah bin Jahimah) datang kepada Rasulullah SAW lalu berkata, ‘Wahai Rasulullah, saya ingin ikut berperang bersamamu dengan harapan mencari keridhaan Allah dan kemuliaan di akhirat.’ Rasulullah SAW menjawab, ‘Duh, ibumu masih hidup bukan?’ Saya menjawab, ‘Benar wahai Rasulullah SAW.’ Rasulullah SAW menyarankan, ‘Balik saja dan berbakti kepada ibumu.’ Kemudian saya datang lagi dari arah yang lain, lalu saya bilang, “Wahai Rasulullah, saya ingin ikut berperang bersamamu dengan harapan mencari keridhaan Allah dan kemuliaan di akhirat.’ Rasulullah SAW bertanya balik, ‘Duh, ibumu masih hidup bukan?’ Saya jawab, ‘Benar wahai Rasulullah SAW.’ Rasulullah SAW menyarankan, ‘Balik saja dan berbakti kepada ibumu.’ Kemudian saya saya datang dari arah depan, lalu berkata, ‘Wahai Rasulullah, saya ingin ikut berperang bersamamu dengan harapan mencari keridhaan Allah dan kemuliaan di akhirat.’ Rasulullah SAW bersabda, ‘Duh, teruslah berbakti kepada ibumu. Di sanalah terdapat surga.’”
Demikian penjelasan hadist tentang surga di bawah telapak kaki. Semoga bermanfaat.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News