3 Teks Khutbah Jumat Hari Guru untuk Anak Sekolah, Singkat dan Tidak Membosankan

23 November 2023 13:08 WIB
Ilustrasi Teks Khutbah Jumat Hari Guru
Ilustrasi Teks Khutbah Jumat Hari Guru ( freepik.com)

Artinya, “Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang luhur” (QS Al-Qalam: 4).

Dari hal ini kitab isa mengetahui bahwa misi seorang guru adalah bukan hanya mengajar agar para peserta didik menjadi pintar.

Namun guru juga memiliki tugas dan misi mendidik agar para peserta didik menjadi baik. Terlebih di era modern dengan pola gaya hidup yang mengarah kepada hedonisme dan penghambaan kepada materi.

Ditambah lagi dengan perkembangan teknologi yang lambat laun merubah pola pikir dan perilaku masyarakat khususnya para generasi muda.

Peran dan tugas guru semakin berat untuk tidak sekedar mencerdaskan murid namun juga membekali mereka dengan akhlak dan karakter mulia.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah, Menjadi guru yang baik bukanlah berorientasi kepada materi duniawi.

Menjadi guru yang baik bukan hanya sekedar datang ke kelas menyampaikan materi pelajaran untuk mengisi asupan otak murid saja.

Guru bukan hanya menjadi fasilitator dalam pembelajaran siswa dan siswi. Namun lebih dari itu, menjadi pendidik harus secara utuh mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan melakukan evaluasi.

Guru harus benar-benar berkomitmen menjadi pendidik yang melaksanakan tugas dari dalam hati dan memberi asupan batin serta lebih peduli pada akhlak murid.

Akan menjadi hambar ketika seorang yang berprofesi sebagai seorang guru hanya berkutat pada administrasi dan nilai di atas kertas tanpa melihat perubahan akhlak para generasi muda.

Sehingga penting untuk menjadi seorang guru yang mengajar dari dalam hati, bukan mengajar hanya karena gaji.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah, Untuk menjadi guru yang ideal, Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 pasal 35 ayat 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional juga sudah menyebutkan tugas utama guru yakni mendidik, membimbing, mengajar, menilai, melatih, dan mengevaluasi peserta didik mulai dari pendidikan usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan formal.

Untuk melaksanakan tugas ini, ada 4 kompetensi atau kemampuan yang harus dimiliki guru yakni pertama kompetensi kepribadian.

Kompetensi ini adalah kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian seseorang yang dewasa, arif dan berwibawa, mantap, stabil, berakhlak mulia, serta dapat menjadi teladan yang baik bagi peserta didik.

Kedua adalah kompetensi pedagogis yakni kemampuan seorang guru dalam memahami peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, pengembangan peserta didik, dan evaluasi hasil belajar peserta didik untuk mengaktualisasi potensi yang mereka miliki.

Ketiga adalah kompetensi sosial yakni kemampuan  guru untuk berkomunikasi dan bergaul dengan tenaga kependidikan, peserta didik, orang tua peserta didik, dan masyarakat.

Dan keempat adalah kompetensi profesional yakni penguasaan terhadap materi pembelajaran dengan lebih luas dan mendalam.

Mencakup penguasaan terhadap materi kurikulum mata pelajaran dan substansi ilmu yang menaungi materi pembelajaran dan menguasai struktur serta metodologi keilmuannya.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah, Jika kemampuan ini dimiliki oleh para guru maka tugas mengajar dan mendidik akan bisa dilakukan dengan baik.

Ditambah lagi dengan keikhlasan niat dalam menjalankan misinya. Niat menjadi sangat penting untuk menjadi pondasi yang akan membentuk bangunan yang kokoh. Rasulullah bersabda:

عَنْ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وَلِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ

Artinya: Dari Umar ra, bahwa Rasulullah saw bersabda, "Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah," (HR Bukhari Muslim).

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah, Guru adalah sosok dianugerahi Allah swt ilmu, yang bukan saja diperuntukkan untuk dirinya sendiri.

Namun lebih dari itu, guru adalah sosok yang memberikan ilmunya pada orang lain.

Sehingga tak heran posisi guru di tengah masyarakat memang ditempatkan pada posisi yang baik.

Hal ini selaras dengan firman Allah swt tentang kemuliaan yang diperoleh bagi mereka yang memiliki ilmu dalam Al-Qur’an Surat Al-Mujadilah ayat 11:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ ۝١١

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Apabila dikatakan, “Berdirilah,” (kamu) berdirilah.

Allah niscaya akan mengangkat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.

Semoga kita dianugerahi guru-guru yang hebat yang mampu membimbing para generasi muda yang memiliki karakter dan akhlak mulia ditambah dengan kecerdasan dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan sebagai modal menghadapi keras dan derasnya perubahan zaman.

Semoga Allah mengijabah doa dan harapan kita semua. Amin.

بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم

Baca Juga: 2 Teks Khutbah Jumat tentang Perdamaian, Singkat dan Menyentuh Hati!

Teks Khutbah Jumat Hari Guru 3

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ حَمْدًا يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَه، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِي لِجَلَالِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَلِعَظِيْمِ سُلْطَانِك. سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُهُ. خَيْرَ نَبِيٍّ أَرْسَلَهُ. أَرْسَلَهُ اللهُ إِلَى الْعَالَمِ كُلِّهِ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً وَسَلَامًا دَائِمَيْنِ مُتَلَازِمَيْنِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن. أَمَّا بَعْدُ فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: شَهِدَ اللَّهُ أَنَّهُ لَا إِلٰهَ إِلَّا هُوَ وَالْمَلَائِكَةُ وَأُولُو الْعِلْمِ قَائِمًا بِالْقِسْطِۚ لَا إِلٰهَ إِلَّا هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah, Di hari yang mulia ini, khatib menyeru kepada jamaah sekalian untuk senantiasa menjaga dan meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah dengan semaksimal mungkin, takwa dalam artian menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.

Dengan ketakwaan, amal ibadah yang kita lakukan dapat diterima di sisi Allah subhanahu wa ta’ala.

Jamaah yang dirahmati Allah subhanahu wa ta’ala, Setiap tanggal 25 November kita baru saja memperingati hari guru nasional. Peringatan ini bertujuan untuk mengenang, menghargai dan mengapresiasi jasa para guru di Indonesia.

Tema hari guru nasional 2021 adalah “Bergerak dengan Hati, Pulihkan Pendidikan”.

Melihat tema ini, maka kita sebagai warga Indonesia memiliki tugas untuk memulihkan kualitas pendidikan Indonesia, tentunya bukan hanya murid saja yang dituntut untuk diperbaiki, namun semua elemen pendidikan, yaitu guru, murid, dan orang tua murid. 

Terkait guru, Islam adalah agama yang memposisikan seorang guru di tempat yang mulia. Guru merupakan orang yang berilmu, yang patut dicontoh oleh murid-muridnya.

Oleh karena itu, seorang guru haruslah senantiasa menjaga perilaku dan etikanya agar dapat menjadi contoh bagi murid-muridnya. Guru adalah seorang yang berilmu, sedang orang yang beriman dan berilmu akan Allah tinggikan derajatnya.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam Al-Quran surah al-Mujadalah ayat 11:

يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ 

Artinya: “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat” (QS al-Mujadalah: 11). 

Jamaah yang dimuliakan Allah subahanahu wa ta’ala Menjadi guru yang teladan merupakan sebuah keharusan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas.

Mengenai keteladanan seorang guru, terdapat kisah antara Imam Syafi’i dan guru dari anak-anak Khalifah Harun Arrasyid.

Kisah ini tertulis dalam kitab Miatu Qishhah wa Qishhah min Hayati Imam al-Syafi’i karya Syekh Shiddiq al-Minsyawi.

Suatu hari Imam al-Syafi’i mengunjungi Amirul Mukminin Harun Arrasyid. Beliau meminta izin untuk masuk ke rumahnya.

Sampai di sana, Imam Syafi’i ditemani pembantu Harun Arrasyid untuk menemui Abu ‘Abdul Shamad, guru yang mengajari anak-anak Khalifah Harun.

Si pembantu berkata kepada Imam Syafi’i, “Wahai Imam, ini adalah anak-anak Khalifah Harun dan itu adalah guru mereka, barangkali engkau berkenan memberikan nasihat kepada mereka.”  

Imam Syafi’i pun dengan senang hati memberikan nasihat berharga kepada Abdul Shamad:  

“Hal pertama yang perlu diperhatikan dalam mendidik seorang murid adalah memperbaiki dirimu terlebih dahulu. Sungguh, pandangan mereka tertuju kepadamu. Mereka akan mengikuti kamu dalam memandang baik buruknya sesuatu. Maka ajarilah mereka Al-Quran. Jangan kamu paksa mereka sehingga mereka jadi bosan untuk belajar, jangan juga kamu terlalu lalai sehingga mereka meninggalkan pelajaran. Kemudian ajarilah mereka syair dan hadis supaya jiwa mereka menjadi baik dan mulia. Dan janganlah kamu bawa mereka dari satu pelajaran ke pelajaran lainnya, sebelum mereka benar-benar menguasai pelajaran tersebut. Sebab, banyaknya pembicaraan yang masuk ke pendengaran, dapat membuat sesat pemahaman” (Muhammad Shiddiq al-Minsyawi, 100 Qishshah wa Qishshah min Hayat al-Syafi’i, Kairo: Qataf Linnasyr wa al-Tawzī’, 2015, hal. 18)

Jamaah salat Jumat yang dirahmati Allah subahanu wa ta’ala Dari nasihat Imam Syafi’i tersebut, banyak poin-poin penting yang dapat dijadikan pedoman bagi seorang guru.

Yaitu, hendaknya seorang guru menjadi teladan bagi seorang murid, teladan dalam arti guru turut dalam mencontohkan perbuatan-perbuatan baik, tidak hanya menyuruh murid untuk melakukannya.   

Misalnya, di sekolah ada peraturan untuk melaksanakan salat sunah duha berjamaah, maka selayaknya guru-guru di sekolah tersebut ikut dalam pelaksanaannya, sehingga para murid antusias dalam kegiatan salat duha berjamaah.

Misal lainnya adalah dalam menanamkan minat baca, seorang guru harus memulai dari dirinya terlebih dahulu, barulah kemudian menganjurkan kepada murid-muridnya. Termasuk dalam hal kerapihan dan kebersihan.  

Poin selanjutnya adalah, ajarilah Al-Quran dan hadis kepada para murid, juga ajarkan mereka ilmu-ilmu kebahasaan.

Terakhir, ketika mengajarkan materi kepada anak, guru harus menggunakan cara efektif sehingga murid tidak bosan, jangan juga berpindah-pindah dari satu materi ke materi lainnya sebelum dia benar-benar memahaminya.  

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah. Demikianlah nasihat Imam Syafi’i kepada guru.

Guru adalah profesi yang mulia, mereka bertugas menyebarkan ilmu kepada murid-muridnya, mengajarkan etika dan norma yang baik sekaligus menjadi contoh dan panutan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

فَضْلُ الْعَالِمِ عَلَى الْعَابِدِ كَفَضْلِي عَلَى أَدْنَاكُمْ ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اللّٰهِ صلَّى اللّٰهُ عليْهِ وسلَّمَ إنَّ اللّٰهَ وَمَلَائِكتَهُ وأَهلَ السَّماوَاتِ وَالأَرْضِ حَتَّى النَّمْلةَ فِي جُحْرِهَا وَحَتَّى الحُوْتَ لِيُصَلُّونَ عَلى مُعَلِّمِ النَّاسِ الخيرَ  

Artinya: Keutamaan seorang yang berilmu atas ahli ibadah adalah seperti keutamaanku atas orang yang paling rendah di antara kalian.

Sungguh Allah, malaikat, penduduk langit, dan bumi, bahkan semut di sarangnya, juga ikan paus, mereka semua mendoakan orang yang mengajarkan manusia kepada kebaikan.  

بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هٰذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News

Baca Juga: 3 Khutbah Jumat Tentang Hari Pahlawan 10 November, Singkat dan Inspiratif

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm