Keberhasilan Alfonso de Albuquerque menguasai Malaka mendorongnya untuk mengirimkan tiga kapal ke kepulauan rempah-rempah di wilayah Nusantara bagian timur.
Pada 1512, tiga kapal yang dipimpin Kapten Antonio de Abreu dikirim oleh Alfonso de Albuquerque ke wilayah Indonesia.
Dalam perjalanan, salah satu kapal yang memuat perbekalan tenggelam di Madura.
Sementara dua lainnya berhasil mendarat di Kepulauan Banda, yang menjadi pusat produksi pala.
Setelah satu kapal lagi tenggelam, sisa armada Antonio de Abreu akhirnya tiba di Ternate pada tahun yang sama.
Jadi, Portugis datang ke Indonesia pada tahun 1512 dan menjadi bangsa Barat yang pertama kali datang ke Nusantara.
Pada awalnya, kedatangan Portugis di Ternate disambut baik oleh Sultan Bayanullah. Ini karena tujuan Portugis datang ke Indonesia untuk membeli rempah-rempah.
Kesamaan kepentingan perdagangan yang menguntungkan menyebabkan kehadiran Portugis diterima dengan baik di Ternate.
Baca Juga: 6 Negara yang Pernah Menjajah Indonesia, Ada yang Berkuasa Selama 346 Tahun!
Sejak 1522, terjalin hubungan dagang, khususnya perdagangan cengkih, antara Portugis dan Ternate.
Namun, hubungan dagang menjadi rusak karena Portugis senantiasa ingin mendominasi Ternate.
Keserakahan Portugis yang ditunjukkan dengan mematok rendah harga cengkih, membuat rakyat Ternate bahkan Kepulauan Maluku sengsara.
Praktik monopoli perdagangan juga dilakukan dengan melarang penduduk berdagang rempah dengan bangsa lain dan menangkap kapal-kapal dagang penduduk.
Saat itulah penjajahan Portugis di Indonesia dimulai dan perlawanan sontak dilakukan oleh rakyat dari berbaga daerah.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.