SURABAYA, Sonora.ID - Digitalisasi desa menjadi pendorong utama dalam meningkatkan kualitas dan mempercepat perubahan desa agar bisa mencapai status desa mandiri.
Dengan teknologi digital, pemerintah desa dapat mengakses lebih banyak data dan informasi untuk membuat keputusan yang lebih baik.
Hal ini disampaikan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar saat menyerahkan bantuan sarana dan prasarana Ruang Komunitas Digital Desa (RKDD) di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (23/11/2023).
Baca Juga: Desa Tengin Baru Terima Kunjungan UNIBA Balikpapan
Menteri yang akrab disapa Gus Halim ini berharap, bantuan sarana dan prasarana digital tidak hanya akan meningkatkan efisiensi operasional desa. Tetapi juga agar produk-produk desa dapat diakses oleh pasar yang lebih besar, guna meningkatkan pendapatan dan keberlanjutan ekonomi desa.
Menurut Gus Halim, digitalisasi desa cerdas dapat meningkatkan kualitas desa hingga berstatus mandiri.
Bantuan digitalisasi desa ini juga secara otomatis akan menambah pengetahuan pemerintah desa dan memudahkan masyarakat dalam mengakses informasi dan layanan publik, serta mendorong promosi ekonomi desa pada skala yang lebih luas.
"Dengan diserahkannya secara simbolis sarana atau perangkat Ruang Komunitas Digital Desa ini, tentu akan semakin memberikan manfaat besar terwujudnya kualitas pemerintahan desa, dan kesejahteraan masyarakat secara umum," kata Gus Halim.
Bantuan yang diserahkan berupa seperangkat komputer dilengkapi koneksi internet, printer, dan layar proyektor.
Bantuan diserahkan kepada perwakilan Dinas PMD Kabupaten Lumajang, Dinas PMD Kabupaten Blitar, dan Dinas PMD Kabupaten Situbondo untuk selanjutnya diserahkan kepada masing-masing kepala desa yang telah ditetapkan sebagai penerima bantuan tersebut.
Baca Juga: Desa Tengin Baru Kembangkan Program B2SA
Gus Halim juga mengungkapkan, perkembangan teknologi dalam revolusi industri 4.0 memberikan tantangan bagi pemerintahan dan ekonomi desa.
Dia mencontohkan Pemerintah China yang memberikan perhatian penuh pada digitalisasi desa untuk menjembatani kesenjangan antara desa dan kota, dengan penekanan pada modernisasi administrasi pedesaan. Langkah itu untuk memperluas akses layanan informasi penduduk pedesaan, dan mengembangkan pembangunan digital demi mengurangi tingkat kemiskinan.
"Untuk mendukung desa dalam merespons era digital, maka secara positif Kementerian Desa PDTT menyusun Program Desa Cerdas," ujar Profesor Kehormatan Unesa Surabaya ini.
Oleh karena itu, lanjut Gus Halim, pendamping desa, kader dan duta desa digital harus mampu beradaptasi mengikuti kemajuan teknologi tagar tidak tertinggal dalam segala bidang. Sehingga bisa mendukung tranformasi pemerintahan di masa-masa mendatang.
"Oleh karenanya, saya berharap kepada para pendamping desa, serta kader dan duta desa digital untuk betul-betul mengoptimalkan hasil pelatihan dan peningkatan yang telah diikuti dalam beberapa hari terakhir ini," pungkas mantan Ketua DPRD Jawa Timur itu.
Gus Halim menyerahkan bantuan didampingi Kepala BPI Ivanovich Agusta, Sekretaris BPI Fince Decima Hasibuan, Kapusdaing Helmiati, Kapusbangjak Agus Kuncoro, dan Kapusdatin Theresia Junidar.
(Sumber : Kemendes RI)