Borneo Zwageri Island, Pusat Konservasi Ulin di 'Raja Lima' Kalsel

29 November 2023 12:22 WIB
Borneo Zwageri Island di Kabupaten Banjar sebagai pusat konservasi kayu ulin
Borneo Zwageri Island di Kabupaten Banjar sebagai pusat konservasi kayu ulin ( )

Banjar, Sonora.ID – Kalimantan Selatan saat ini memiliki pusat konservasi tanaman khas Pulau Kalimantan, yaitu pohon Ulin dengan nama imliah Eusideroxylon Zwageri.

Diberi nama Borneo Zwageri Island, pusat konservasi tanaman yang kerap disebut kayu besi itu berada di Pulau Rusa yang tak jauh dari gugusan pulau “Raja Lima” di kawasan waduk Riam Kanan, Kabupaten Banjar.

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan, Fathimatuzzahra mengatakan, pihaknya akan menanam sebanyak 4.000 bibit pohon Ulin secara bertahap di dalam kawasan konservasi tersebut.

Dijelaskannya, penanaman pohon ulin di Pulau Rusa dilakukan secara berkelompok, agar lebih mudah pada saat proses pemeliharaan.

Baca Juga: Kawasan Siaga Bencana, Cara Kalsel Meminimalisir Dampak Bencana 

Selain melakukan penanaman pohon ulin secara bertahap, pihaknya juga akan menambah sarana prasarana berupa kursi, toilet dan mushala untuk kenyamanan pengunjung.

“Kita dulu menanam ulin secara terpisah pisah, saat ini kami mengelempokanya,” kata Fatimatuzzahra usai peresmian Borneo Zwageri Island, pada Selasa (28/11).

Dikatakannya, Borneo Zwageri Island memiliki luas lahan sekitar 4,8 hektar yang pada awalnya merupakan lokasi pengembangan tanaman pinus pada tahun 1980- an.

Lokasi ini, lanjutnya sangat cocok dijadikan sarana edukasi dan menjadi destinasi wisata baru di sekitar waduk Riam Kanan

“Nanti orang-orang akan melihat dan belajar tentang bagaimana pohon ulin, ini juga sebagai destinasi baru wisata di wilayah Tahura Sultan Adam,” kata Fatimatuzzahra yang akrab disapa Aya.

Sementara itu, di sela-sela penanaman bibit pohon ulin di Pulau Rusa, Ketua Tim Penggerak PKK Kalimantan Selatan, Raudatul Jannah mengatakan, dengan adanya pusat konservasi bukan hanya untuk penghijauan semata, tetapi juga melestarikan tanaman endemik asli Kalimantan, yang sekarang mulai hampir punah.

Baca Juga: Puncak Musim Hujan Diprediksi Awal Tahun Depan, Kalsel Bersiap Hadapi Bencana Hidrometeorologi

Menurutnya, pohon ulin memang sangat baik untuk penghijauan jangka panjang. Di samping menahan air dan tanah, pohon ulin juga memiliki daya cegah untuk menahan erosi maupun tanah longsor, mengurangi pemanasan global, serta menjaga iklim untuk tetap stabil.

Menurut Acil Odah (sapaan akrabnya), dengan kebersamaan semua pihak, banua akan meraih sukses dalam melakukan rehabilitasi hutan dan lahan, terutama dengan gerakan revolusi hijau yang telah terbukti mampu merehabilitasi hutan dan lahan yang sangat besar.

“Kami berharap, semangat menanam pohon terus mengalir karena banua adalah paru paru dunia,” pungkasnya.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm