Sonora.ID - Sering kita jumpai kalau kebotakan lebih banyak terjadi pada pria dibanding wanita.
Perlu kita tahu dulu bahwa kebotakan adalah kondisi di mana rambut pada kepala mengalami penurunan jumlah dan kepadatan secara signifikan, sehingga terlihat botak atau berambut tipis.
Meskipun kebotakan dapat terjadi pada pria maupun wanita, namun lebih banyak pria yang mengalami kondisi ini dibandingkan wanita.
Ada beberapa faktor yang membuat laki-laki lebih rentan terkena kebotakan dibandingkan perempuan.
Pertama, faktor genetik yang berperan penting dalam kebotakan.
Baca Juga: Sering Bertopi Bisa Bikin Botak? Berikut Penjelasannya
Kebanyakan kasus kebotakan pada pria disebabkan oleh faktor genetik yang diwarisi dari orangtua mereka.
Pola kebotakan pria, yang dikenal sebagai alopecia androgenetika, dipicu oleh hormon dihydrotestosterone (DHT) yang merusak folikel rambut pada kulit kepala.
Pada wanita, kebotakan juga dapat dipengaruhi oleh faktor genetik, tetapi secara umum, pola kebotakan pria lebih terkait erat dengan gen tertentu.
Selain itu, perbedaan hormon juga berpengaruh. Hormon testosteron, yang lebih tinggi pada pria, dapat diubah menjadi DHT, yang menyebabkan melemahnya folikel rambut pada kulit kepala.
Meskipun wanita juga memiliki hormon testosteron, jumlahnya jauh lebih rendah daripada pada pria, sehingga pengaruhnya terhadap kebotakan lebih kecil.
Baca Juga: Jangan Sembarangan, Begini Cara Merawat Kepala Botak dengan Benar
Gaya hidup dan kebiasaan juga dapat mempengaruhi kebotakan. Pria cenderung memiliki kecenderungan untuk merokok, mengonsumsi alkohol berlebihan, serta mengalami stres yang lebih tinggi dibandingkan wanita. Kebiasaan ini dapat mempengaruhi kesehatan rambut dan menyebabkan kebotakan lebih cepat.
Sehingga faktor genetik, hormon, dan gaya hidup adalah beberapa alasan mengapa laki-laki lebih rentan terkena kebotakan daripada perempuan. Namun, penting untuk diingat bahwa setiap individu memiliki pengalaman yang unik, dan kebotakan dapat dipengaruhi oleh kombinasi faktor-faktor ini.
Source: