Ternyata Desember ini kelabu
Harap hampanya menyayat kalbu
Mengurung senyumku dalam belenggu
Serasa ada bangku kosong yang menyuruhku duduk berselimut debu
Desember kelabu
Aku terharu dengan sedihku
Sedih karena tak tampak lagi langit biru
Hingga kini
Aku masih terengah
Aku masih ingin menghabiskan sisa napas untuk menggeru.
2. Puisi Bulan Desember II
Cerita Desember
Karya : Isnaini Shaleh
Masih jelas dan terasa
Cerita tentang aku dan kamu
Ada luka yang tertorehkan dan sulit terobati
Luka yang dalam, jauh menusuk kalbu
Desember, menjadi bulan penuh cerita
Cerita yang kini menjadi misteri
Misteri yang akan tertinggal di masa lalu
Tanpa tahu, tanpa peduli
Desember akan menjadi pengingat
Betapa alur maju mundur
Bertemu langsung dengan klimaks
Diakhiri anti klimaks yang penuh tanya
Tanpa koda
Tanpa amanat
Hanya menyisakan lupa dan alpa
3. Puisi Bulan Desember III
Hujan Bulan Desember
Hujan terasa lebih deras, lebih lebat di bulan ini
Bulan Desember, bulan akhir semua bulan
Hujan bulan Desember
Membasahi semua jalan kenangan
Buliran air mengaliri lubang-lubang sepi
Melewati terowongan hati yang hitam, kelam
Bermuara pada lautan masa lalu
Hujan bulan Desember
Lebih deras lebih lebat dari hujan bulan Juni
Membanjiri pelosok hati yang kering
Karna terbakar api amarah dan nafsu
Airnya meluap-luap, menghancurkan sekat ikhlas dan sabar
Desember bermula banjir
Diakhir banjir
Menyisakan serpihan rindu
Ranting-ranting duka
Sampah-sampah mimpi
Yang kini berserakan
Dan terbuang di jalanan yang bernama cinta.
4. Puisi Bulan Desember IV