Malam Tahun Baru
Karya : Isnaini Shaleh
Cahaya kembang api,
Letupan petasan,
Lengkingan klakson,
Teriakan terompet,
Menjadi tanda dimulainya bulan baru
Desember hanya masa lalu.
5. Puisi Bulan Desember V
Baca Juga: 20 Puisi tentang Guru, Singkat tetapi Sarat Makna dan Pesan!
Sedih di Bulan Desember
Cinta adalah sembilu
Menikam tepat di relung kalbu
Kala tak temukan seutas biru
Rindu jadi batu
Pilu merayu
Lupakan bahasa ibu
Relakan terkasih; titahmu
Desember kepingan luka
Mengalir bak mata air; air mata
Mengurung di labirin rasa
Hitam pudarkan semua cahaya
Pada asa tak lagi sama
Labuhkan biduk di muara sua
Berpeluk fatamorgana
Desember persandingan terang pada temaram
Tarian birahi tanpa intonasi
Pada mimpi tak tergenapi
Kidung sunyi selaksa duri
Bumi pijakan diri langit naungan hati
Merepih jiwa dilarik janji
Dalam balutan tabir misteri
Desember desir hari penghabisan
Mengupas pikiran serupa sayatan
Kalam-kalam hujatan
Menggiring jiwa pada renungan
Tak selalu ada pelangi seusai hujan
Semua diam tersimpan
Kidungkan lirih nada kematian.
6. Puisi Bulan Desember VI
Desember - Januari
Karya : Isnaini Shaleh
Kita adalah dua bulan yang berbeda
Bulan dengan dua cerita
Desember jadi masa lalu
Januari, harapan baru
Cerita Desember dimulai di Januari
Kisah Januari diakhiri Desember
Begitulah kita, saling terpadu
Saling membantu jadi satu
Namun tak bisa bertemu
Hanya bisa memendam rindu
Menyimpan luka dibalik bingkai bambu.
7. Puisi Bulan Desember VII
Selamat Datang Desember
Selamat datang Desember
Aku baru saja bangun
Belum rela menarik selimut
Hari ini masih dingin seperti biasanya
Masih mencium semerbak sunyi
Berteman dengan almanak kusam
Tertawa kepada cermin
Menyapu kisut dan kedut
Mengurut pundak
Menggemburkan nadi yang kemarin gersang oleh masuk angin
Selamat datang Desember
Aku masih menunggu terangnya purnama terakhir di tahun masehi
Ditemani kerlap-kerlip kejora
Kembang api warna-warni
Juga asap kendaraan yang mengepul
Sungguh jalanan yang sesak
Semua orang ingin menyambut tamu agung
Tapi lupa dengan tamu lama
Mereka yang sudah duduk sendiri di sebelas purnama terakhir
Menatap kalender usang
Memindahkan tanggalnya sendiri
Mencoret hari-hari berubah cuti
Belum ingin menghapus mimpi dan berhenti berjuang
Selamat datang Desember
Bulan yang basah dan berangin
Bulan penuh keluh kesah dan harapan atas ingin
Ceriaku sudah bertumbuh
Malasku sudah berlabuh
Maka izinkan aku bangun lebih cepat daripada azan Subuh.
Itulah 7 puisi Bulan Desember yang dapat kamu simak; jangan lupa bagikan di media sosial kamu, ya!
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.