Solo, Sonora.ID – Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) tengah mempersiapkan perencaan tindak darurat kondisi abnormal dari Waduk Jlantah.
Waduk ini sendiri berlokasi di Kecamatan Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar.
Perencanaan ini terkait dengan antisipasi Waduk Jlantah Karanganyar yang diprediksi akan jebol.
Prediksi jebolnya Waduk Jlantah Karanganyar ini tentunya akan memiliki dampak yang besar bagi masyarakat di sekitar.
Ada kurang lebih 6.925 jiwa yang ada di sekitar bendungan yang terdampak apabila Waduk Jlantah Karanganyar jebol.
Ribuan jiwa yang tersebar di total 50 desa tersebar di wilayah Kabupaten Karanganyar, Sukoharjo, dan juga Wonogiri.
Baca Juga: 20 Ton Ikan Mati Mendadak di Sragen, Total Kerugian Capai 500 Juta
Perinciannya adalah ada 1.665 jiwa di Kabupaten Karanganyar, 5.040 jiwa di Kabupaten Sukoharjo, dan 220 jiwa di Kabupaten Wonogiri.
Menanggapi kondisi tersebut, BBWSBS bersama dengan pemangku kepentingan terkait kemudian merencanakan tindakan darurat untuk Waduk Jlantah.
Naryo Widodo, selaku Kabis Pelaksana Jaringan Sumber Air (PJSA) BBWSBS Dirjen Sumber Daya Air Kementrian PU dan Perumahan Rakyat, mengatakan bahwa perencaan tindak darurat ini dilakukan bersama konsultan.
“Kami menyusun rencana tindak darurat Bendungan Jlantah bersama dengan konsultan, dalam dokumen perencaan terdapat faktor risiko yang diantisipasi sejak awal,” jelasnya.
Naryo memprediksi usia Waduk Jlantah sudah memasuki usia ke 50 tahun.
Ada beberapa kondisi yang membuat waduk ini bisa jebol.
Kondisi tersebut adalah badai, gempa bumi, putih beliung, dan juga sabotase.
Selain itu juga ada faktor peluapan, rembesan, longsor, dan kegagalan structural.
Mulai minggu depan, pemeriksaan titik mitigasi akan dilakukan oleh tim konsultan dari PT Bina Buana Raya.
Sementara itu, di dalam dokumen rencana tindak darurat, disebabkan kebutuhan mutlak pemasangan papan informasi hingga petunjuk pengungsian, serta peta pengungsian.
Penulis: Naila Suci