Baca Juga: Inflasi Turun, Pengamat Sebut Kebijakan Pemprov Sulsel Berhasil Stabilkan Harga
Tak hanya soal pelabuhan, Bahtiar pun membeberkan permasalahan lain yang dihadapi nelayan saat ini. Pertama, terkait kemudahan izin usaha kapal.
Menurut Bahtiar, hal itu menjadi prioritas untuk secepatnya diselesaikan. Pasalnya, nelayan masih kesulitan dan masih harus menunggu 2-3 bulan sampai izin kapal selesai.
"Tentu inikan tidak sesuai dengan harapan Presiden. Beliau sudah berkali-kali menyampaikan soal kemudahan izin usaha. Kenapa yang seperti ini belum selesai. Tentu bahan masukan buat saya untuk mencari solusi," ujarnya.
Kedua mengenai ketersediaan bahan bakar yang terbatas bahkan kerap habis. Diketahui, nelayan melaut menggunakan solar.
Terbatasnya stok solar membuat nelayan tidak bisa melaut.
Karena itu, ia mendorong pihak Pertamina menambah stok solar untuk nelayan di SPBUN. Ketiga terkait akses permodalan untuk nelayan.
"Kemudahan akses permodalan sudah kita upayakan dan segera saya tindak lanjuti masukan masyarakat. Khususnya terkait kemudahan perizinan ini dan ketersediaan bahan bakar," tambahnya.
Lebih lanjut Bahtiar mengklaim, alokasi anggaran untuk sektor perikanan dan kelautan ini merupakan yang terbesar dalam 5-10 tahun terakhir.
Dari anggaran itu, Bahtiar ingin membuat rumpon atau rumah ikan serta terumbu karang buatan untuk menjaga ekosistem bahari Sulsel.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News