Banjarmasin, Sonora.ID – Badan Pengelola Geopark Meratus (BPGM) menggelar Field Trip atau karyawisata dengan mengajak sejumlah awak media mengunjungi secara langsung situs Geopark Meratus.
Berlangsung selama 2 hari pada 9 dan 10 Desember 2023, rombongan awak media di bagi dua, satu kelompok mengunjungi situs barat dan utara, sedangkan satu kelompok lainnya mengunjungi situs selatan dan timur.
Jurnalis Smart FM Banjarmasin sendiri tergabung dalam kelompok 1. Di hari pertama, rombongan wartawan diajak mengunjungi Pasar Terapung Lok Baintan, Museum Wasaka, Kampung Sasirangan di Sungai Jingah, Pengrajin Kelotok di Desa Pulau Sewangi, Pulau Curiak, dan berakhir di Situs Pemandangan Tongkang Batubara di kawasan Jembatan Barito.
Baca Juga: 50 Quotes Selamat Hari HAM Sedunia dalam Bahasa Inggris dan Indonesia
Sementara di hari kedua, rombongan awak media yang tergabung dalam kelompok 1 diajak mengunjungi situs rumah Banjar Bubungan Tinggi dan Gajah Baliku, situs bekas tambang batu bara Oranje Nassau dan singkapan batu bara di Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar.
Selanjutnya rombongan wartawan diajak melihat situs air terjun Kilat Api, mata air panas Tanuhi, Bukit Kantawan dan Langara di Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Saat kunjungan hari pertama, Ketua Harian BPGM Kalsel, Hanifah Dwi Nirwana mengatakan, tujuan digelarnya Field Trip ini adalah untuk mempromosikan situs-situs Geopark Meratus sebagai upaya mendorong percepatan pengakuan dari Unesco, yakni Unesco Geopark Global (UGG).
Salah satu upaya lebih memperkenalan Geoperk Meratus pada dunia Internasional atau global, BPGM menurut Hanifah mengajak sejumlah awak media untuk melihat secara langsung situs geopark meratus yang telah di benahi saat ini.
Ia berharap, hasil karya tulis awak media yang dipublikasikan dalam bentuk pemberitaan, akan mengungkap keunikan dan keindahan dari sejumlah situs Geopark Meratus, sehingga semakin banyak di kunjungi.
“Kami berharap dari tulisan awak media tersebut, Geopark Meratus semakin mengglobal,” kata Hanifah.
Baca Juga: Arti DND dalam Bahasa Gaul, Sering Dipakai di Media Sosial!
Diakui Hanifah, dari beberapa kali kunjungan, memang masih banyak situs geopark yang perlu diperbaiki, salah satunya pengelolaan sampah dan limbah sintetis dari hasil pewarnaan kain Sasirangan di Kampung Sasirangan di Sungai Jingah.
Selain itu, juga perlu dilakukan rehabilitasi dermaga pasar Terapung Lok Baintan, agar lebih memberikan rasa nyaman kepada pengunjung.
“Saat ini Pemprov Kalsel melalui Dinas Pariwisata juga akan melakukan peremajaan jukung acil pasar terapung,” imbuh Hanifah.
Terkait progres pengajuan geopark Meratus menjadi UGG, pihaknya menurut Hanifah telah menyerahkan dokumen yang berisikan filosopi geopark meratus, logo dan rute-rute kunjungan.
Dalam dokumen itu, juga dijabarkan upaya BPGM dalam melindungi keberlangsungan geopark Merartus.
Jika memenuhi persyaratan, pada Februari atau paling lambat April tahun depan, tim UGG akan mengunjungi Kalsel untuk melakukan penilaian lanjutan.
“Intinya ada tiga pilar utama dalam geopark ini, ada edukasi konservasi pembangunan ekonomi berkelanjutan,” pungkas Hanifah.
Baca Juga: Geopark Maros Pangkep Resmi Jadi Bagian UNESCO Global Geopark