Solo, Sonora.ID – Pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Solo sedang melakukan pengebutan dalam pembangunan renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dengan menggunakan dana hibah dari pemerintah Uni Emirat Arab (UEA).
Renovasi RTLH ini dilakukan dengan bertujuan untuk menekan kawasan kumuh di Kota Solo.
Diketahui bahwa selama tiga tahun terakhir, kawasan kumuh di Solo sudah berkurang bahkan lebih dari setengahnya.
Budi Martono, Sekda Kota Solo, juga menjelaskan bahwa dari total RP 5 miliar dana hibah yang sudah cair, Rp 4 miliar di antaranya digunakan untuk penanganan RTLH.
“Yang terbesar senilai Rp 4 miliar untuk pembangunan RTLH (bantuan program rumah tidak layak huni) yang menyebar di beberapa lokasi di Kota Solo,” jelasnya.
Pada Sabtu (09/12/2023), Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan pertahanan (Disperkimtan) menyatakan bahwa masih ada 62,92 hektare kawasan kumuh di Kota Solo.
Baca Juga: Dana Hibah Pemilu Sudah Dalam NPHD, Tinggal Menunggu Pencairan
Angka ini berkurang secara drastic setelah sebelumnya di tahun 2020 tercatat RTLH di Solo berjumlah 135,54 hektare.
Selama tiga tahun terakhir, kawasan kumuh di Solo sudah berkurang hingga 72,62 hektare.
Budi mengatakan bahwa dari total Rp 5 miliar dana hibah, sisanya Rp 1 miliar digunakan untuk penyusunan Detail Engineering Design (DED) beberapa proyek dan pengadaan sarana dan prasarana di beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
“Rp 1 miliar untuk penyusunan DED-nya. Ada OPD yang membutuhkan penggunaan computer,” ucapnya.
Hibah dari pemerintah UEA tidak akan berhenti pada saat ini.
Pada tahun mendatang, akan ada pencairan dana hibah yang lebih besar lagi. Dana tersebut akan digunakan secara luas untuk proyek-proyek pembangunan fisik.
Penjelasannya menyebutkan bahwa dana hibah sebesar USD 15 juta dari Pemerintah UEA telah disalurkan ke Pemerintah Kota Solo melalui Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Baca Juga: PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono Banggakan Jokowi Soal Dana Hibah Guru
Penulis: Naila Suci