Sonora.ID - Pagi itu, Ibu Iriany bergegas masuk ruang kelas dimana ia mengajar sebagai guru mata pelajaran Kimia di SMA Negeri 2 Kota Ternate, Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara.
Para siswa ternyata tengah menunggunya untuk sesi pemaparan tugas pembelajaran literasi sains tentang bagimana cara mengolah bahan plastik dari kemasan plastik menjadi bahan Bioetanol.
Senyum simpul terlihat di wajah Ibu Iriany. Bagaimana tidak, siswanya berhasil menggunakan ilmu yang didapatkan untuk mencari solusi bagi persoalan lingkungan.
Ia bercerita para siswanya harus bisa memanfaatkan Ilmu Kimia yang didapat di kelas untuk mendukung kehidupan dan mengatasi persoalan masyarakat.
Ditopang dengan konektivitas digital lewat penggunaan internet, para siswa semakin antusias belajar untuk menjaga lingkungan kawasan perairan.
Laut dimana masyarakat tinggal, bertahan hidup dengan tetap menjaga laut Maluku Utara lestari.
Baca Juga: PLN Berhasil Relokasi PLTDG Sumsel ke Halmahera Timur
"Contohnya di pantai banyak sekali sampah plastik botol minuman dan sampah lainnya. Nah, ini menjadi proyek mereka untuk diselesaikan, " cerita Ibu Iriany dengan bersemangat kepada Sonora, Senin (11/12/ 2023)
Ceritanya berawal dari kegelisahan akan persoalan sampah, ujar Ibu Iriany, para siswa pun mulai merancang kampanye pentingnya mendaur ulang sampah plastik lewat media sosial yang mereka miliki.
Tidak sebatas kampanye, siswa juga merancang pembuatan robot pendeteksi dan pengangkut sampah di perairan. Luar biasa !
"Mereka juga membuat prototipe robot pendeteksi dan pengangkut sampah di perairan. Itu semua karena belajar bersama sumber belajar (ahli) dengan bantuan teknologi internet. Sarana belajarnya juga lewat pertemuan dalam jaringan (virtual meeting). Berbekal semangat tinggi, para siswa belajar jarak jauh dengan ahlinya, termasuk berkolaborasi dengan orangtua juga kami lakukan," ungkapnya
Bukan hanya siswa, sebagai seorang guru, dirinya mengaku terus bersemangat untuk maju dan memiliki daya saing.
Baca Juga: Menparekraf: Alam dan Budaya Desa Wisata Lapasi Halmahera Barat Jadi Daya Tarik Wisatawan
Ia senang bisa terus mengupdate teknologi pendidikan dengan mengikuti program digitalisasi sekolah.
Lewat program ini, ungkap Ibu Guru Iriany, pemerintah mendistribusikan perangkat Teknologi Informasi dan Komputer (TIK) ke sekolah-sekolah di Ternate, Maluku Utara.
Penyediaan perangkat TIK penunjang pembelajaran, juga dibarengi pengembangan platform digital pendidikan yang dilakukan secara gratis dan diikuti oleh para guru.
"Di sini sebetulnya literasi digital dan semangat belajar mereka sangat tinggi. Baik untuk memanfaatkan perangkat TIK maupun bagaimana mengembangkan platform digital pendidikan yang mudah diakses dengan internet oleh mereka dan ini digunakan bersama-sama proses pembelajaran bersama siswa di kelas, " ujarnya
Namun, semangat tinggi siswa dan Ibu Guru Iriany Hasan untuk belajar tanpa henti memanfaatkan teknologi informasi bukannya tanpa tantangan.
Semangat siswa untuk menggunakan teknologi digital, informasi, dan media secara efektif serta bertanggung jawab perlu terus disokong.
Para siswa kata Ibu Iriany, perlu mendapatkan pelatihan dan kegiatan berkelanjutan yang semakin mendukung literasi digital terkait pemahaman tentang teknologi, kemampuan untuk mengevaluasi informasi secara kritis, keahlian dalam mencari dan menggunakan sumber daya secara online, serta pemahaman akan etika digital dan keamanan informasi.
Baca Juga: Gempabumi M 5,2 Halmahera Utara, Dua Warga Luka Ringan
Meski demikian, Iriany Hasan mengakui di tengah semangat meningkatan literasi digital siswa dan guru memanfaatkan konektivitas jaringan tetap saja membutuhkan percepatan konektivitas infrastruktur jaringan internet yang memadai.
Apalagi, menurutnya, hampir sebagian besar wilayah Maluku Utara adalah wilayah dengan kategori Internet terbatas.
"Bukan kami mengeluh. Namun pendidikan termasuk bagaimana berliterasi digital itu harus dimulai dengan pemerataan akses jaringan bagi setiap warga," tegasnya
Ia lalu menambahkan ditengah upaya peningkatan konektivitas teknologi informasi, para guru dan siswa juga perlu mendapat pendampingan berupa pelatihan berjenjang, kegiatan advokasi, pemenuhan standar sarana-prasarana TIK di sekolah. Yang juga tidak kalah penting, adalah penyediaan akses jaringan.
"Bukan tanpa alasan, dari 10 kabupaten kota yang ada di Provinsi Maluku Utara, masih ada 3 daerah yang dikategorikan daerah tertinggal, terdepan dan terluar atau daerah 3 T. Ketiganya yakni Kepulauan Sula, Pulau Taliabu dan beberapa wilayah di Halmahera Selatan," terang Ibu Iriany Hasan
Bak gayung bersambut, semangat tinggi siswa dan guru di Maluku Utara dalam memanfaatkan teknologi untuk pembelajaran dibarengi juga dengan penyediaan titik interkoneksi Palapa Ring Tengah di Kecamatan Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara.
Titik interkoneksi di Tobelo ini melayani 4 wilayah yang berada di Palapa Ring Tengah paket P8A.
"Tobelo sebagai salah satu kota interkoneksi yang memberikan layanan terhadap kota-kota di kota layanan seperti, Melonguane, Morotai, Ondong Siau, dan Tahuna, itu dihubungkan dengan operator existing yang sudah ada," ujar Staff Divisi Infrastruktur Backbone Direktorat Infrastruktur BAKTI Kominfo, Hema Baizura seperti dikutip dari berbagai sumber.
Proyek Palapa Ring sendiri merupakan janji dari Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk mengoptimalkan tiga proyek infrastruktur telekomunikasi penting, termasuk pembangunan ribuan menara BTS 4G dan Satria-1.
"Kami di BAKTI Kominfo tentunya akan melaksanakan apa yang menjadi amanat Presiden RI agar semua program nasional yang dikelola BAKTI tetap berjalan dan diselesaikan," kata Direktur Utama BAKTI Fadhilah Mathar pada 24 Oktober 2023 lalu.
Baca Juga: Gempabumi M 5,2 Halmahera Utara, Dua Warga Luka Ringan
Fadhilah Mathar menjelaskan, proyek Palapa Ring saat ini sudah selesai dilaksanakan dan mampu memeratakan akses dan harga dari layanan internet cepat di seluruh kota/kabupaten di Indonesia.
Perempuan yang akrab disapa Indah ini kemudian menjelaskan proyek Palapa Ring merupakan tulang punggung infrastruktur telekomunikasi serat optik di seluruh Indonesia sepanjang 36 ribu kilometer yang menjangkau 440 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Palapa Ring merupakan jaringan backbone telekomunikasi yang terbagi tiga bagian, yakni Barat, Tengah, dan Timur.
Palapa Ring Barat menghubungkan Pulau Sumatera, Kepulauan Anambas, Natuna, dan Singkawang.
Merujuk data BAKTI per 30 September 2023, angka utilisasi Palapa Ring Barat yang dimanfaatkan operator telekomunikasi dan penyelenggara jasa internet mencapai 69 persen.
Sementara Palapa Ring Tengah menghubungkan Provinsi Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Maluku Utara.
Angka utilisasi mencapai 41,17persen. Berikutnya, Palapa Ring Timur menghubungkan Pulau Papua, Maluku, Nusa Tenggara Timur (NTT), sampai Pulau Rote dengan angka utilisasi 33,3 persen.
Baca Juga: Menparekraf: Alam dan Budaya Desa Wisata Lapasi Halmahera Barat Jadi Daya Tarik Wisatawan