Makassar, Sonora.ID - Pengendalian inflasi terus dilakukan Pemprov Sulsel bersama seluruh stakeholder.
Selain rutin mengecek langsung harga bahan pokok di pasar, Pemprov dan jajarannya juga gencar menggelar pasar murah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Upaya tersebut pun membuahkan hasil. Pemprov Sulsel berhasil menurunkan angka inflasi menjadi 2,79 persen berdasarkan data BPS beberapa waktu lalu.
Angka itu di bawah rata-rata nasional yang mencapai 2,86 persen. Bahkan inflasi Sulsel ini merupakan yang terendah selama lima tahun terakhir.
Meski kinerja Pemprov Sulsel di bawah kepemimpinan Pj Gubernur Bahtiar Baharuddin terbilang moncer, pengendalian inflasi justru semakin massif dilakukan.
Baca Juga: Pj Gubernur Minta DWP Sulsel Tanam Cabai untuk Tekan Inflasi
Terlebih menjelang momen Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru) yang sisa menghitung hari.
Sebagai langkah antisipasi, Pemprov bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) akan menghadirkan Mini Distribution Center (MDC) di sejumlah pasar tradisional di kabupaten dan kota.
Khususnya daerah dengan angka inflasinya tinggi.
Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin mengatakan, MDC adalah program Pemkot Makassar yang diadaptasi menjadi program Pemprov Sulsel.
Bahkan, ia mengklaim Sulsel merupakan provinsi pertama di Indonesia yang menerapkan program tersebut.
"Kita sedang mengupayakan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat untuk 21 bahan pokok itu mencukupi di masyarakat. Karena masyarakat kita harus mendapatkan harga yang baik. Di samping itu, warga kita yang produsen bahan pokok juga mendapatkan harga yang baik juga. Supaya masyarakat tenang," ujar Bahtiar kepada wartawan usai meninjau Pasar Panampu Makassar, Rabu (13/12/2023) kemarin.
Hadirnya MDC, diakui Bahtiar menjadi strategi baru Pemprov Sulsel untuk menekan inflasi di wilayahnya.
Ia berharap, harga 21 bahan pokok baik sebelum maupun setelah momen Nataru nanti tetap stabil.
"Kalau ini bisa kita lakukan, harga-harga kebutuhan pokok jelang Natal dan Tahun Baru itu bisa kita kendalikan dengan baik," sebutnya.
Baca Juga: Momen Nataru, Pemprov Sulsel Antisipasi Lonjakan Harga Gula dan Minyak Goreng
Menurut Bahtiar, mempertahankan capaian inflasi lebih sulit dibanding meraihnya.
Olehnya itu, segala bentuk intervensi akan dilakukan agar inflasi Sulsel tetap rendah.
"Kalau secara nasional kita masuk 10 besar terbaik, kita ada di posisi 9. Yang sulit itu mempertahankan dan ini ada waktu menjelang Natal dan Tahun Baru, ada potensi inflasi meningkat," terangnya.
Dalam kesempatan tersebut, Deputi Direktur Bank Indonesia Sulsel, Hasiando G Manik menjelaskan, MDC adalah hasil kolaborasi TPID Sulsel dan Kota Makassar.
Adapun untuk tahap awal, terdapat 5 unit mobil MDC yang beroperasi di lima titik pasar di Makassar yakni Pannampu, Pa'baeng-Baeng, Terong, Sentral dan Daya.
Rencananya, kata Hasiando, mobil MDC akan ditambah lima unit untuk intervensi inflasi di daerah.
"Karena ada 10 yang dimiliki Pemkot. Konsep ini nantinya kita kembangkan ke daerah, kabupaten dan kota lain yang menjadi sampling BPS. Jadi kita coba langsung intervensi ke jantungnya, sehingga harga terkendalikan," imbuhnya.
Sementara itu, Wali Kota Makassar, Danny Pomanto menyebut, sejauh ini harga 21 bahan pokok di wilayahnya masih stabil.
Jika terjadi lonjakan harga bahan pokok tertentu, masyarakat bisa membeli murah di konter atau kontainer terpadu yang ada di kelurahan.
"Konter itu menjual murah bahan pokok yang cenderung naik. Misalnya telur naik, yang fokus dijual telur saja. Ada 140 konter di 153 kelurahan di Makassar, " pungkas Danny.
Baca Juga: Bahtiar Baharuddin Sukses Turunkan Inflasi Sulsel di Bawah Rata-Rata Nasional