Sonora.ID - Pada era inovasi olahraga, kita terus disuguhi dengan konsep-konsep baru yang menciptakan pengalaman unik bagi para penonton dan atlet.

Salah satu inovasi terkini yang menarik perhatian adalah olahraga yang dikenal sebagai "Fullball".

Meskipun belum banyak dikenal, Fullball menjanjikan kombinasi intensitas bola basket dan sepak bola dengan dinamika permainan yang menarik.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang esensi Fullball dan bagaimana olahraga ini menjadi sorotan di dunia olahraga.

Olahraga Fullball dikembangkan Rizky Arief Dwi Prakoso, Imam, Timothy, Ari, dan Ilham. Pertama kali Fullball di perkenalkan di social media yaitu pada Maret 2023.

Melalui thread di twiter yang dibuat oleh pendiri Fullball. Olahraga ini sendiri ternyata sudah mulai dimainkan oleh beberapa orang dari bulan Desember 2022.

Baca Juga: Harumkan Nama Daerah, Pj Bupati Lepas Kontingen Porseni PGRI ke Kukar

Hanya saja, peraturan serta regulasinya baru diumumkan di Bulan Maret saat pertama kali diperkenalkan di media sosial.

Fullball bisa menarik peminat dalam waktu yang terbilang cepat, pada Juli 2023, Fullball sudah memiliki lebih dari 1000 pemain di kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Cilegon, dan Bali.

Serta menjadi sebuah pertandingan olahraga antar kampus di Taiwan pada Mei 2023.

Mengapa Fullball Menarik?

Fullball menggabungkan kecanggihan teknik sepak bola dengan elemen permainan bola basket, menciptakan suasana yang unik di arena olahraga.

Atlet tidak hanya harus mempertunjukkan kelincahan kaki seperti sepak bola tetapi juga menguasai strategi permainan bola basket untuk mencapai kemenangan.

Pertandingan Fullball biasanya dimainkan di arena yang memiliki elemen lapangan bola.

Aturan permainan dirancang untuk menciptakan tantangan yang seimbang antara kedua aspek olahraga tersebut.

terdapat dua tim yang masing-masing berisi lima pemain dengan memainkan satu bola dan berusaha memasukannya ke sebuah gawang atau mengincar target yang berada di atas gawang.

Pemain yang bisa mengenai target atau membobol gawang lawan mengunakan tangan akan mendapatkan dua poin, sementara itu tiga poin akan didapatkan jika mengenai target menggunakan kaki.

Tim yang paling banyak memiliki poin lebih banyak akan menjadi pemenangnya.

Baca Juga: Jauhkan Kebiasaan Main Gadget, Kamber Kasturi Harum Diresmikan

Perkembangan dan Komunitas Fullball

Komunitas pertama Fullball berkembang di Jakarta sebelum akhirnya mulai menyebar ke kota-kota lainnya seperti Bandung, Semarang, Cilegon, dan Bali.

Komunitas Fullball biasanya bermain di lapangan yang sama dengan lapangan Futsal dengan menambahkan sebuah equipment khusus yaitu target poin dan bola Fullball.

Fullball mungkin masih dalam tahap pengembangan, dan komunitas olahraga ini sedang tumbuh.

Liga atau turnamen Fullball dapat menjadi platform untuk para atlet memamerkan keterampilan mereka.

Meski terbilang baru, Fullball terus berkembang sebagai olahraga.

Eksistensinya bahkan sudah sampai ke kancah internasional. Buktinya, fullball sudah dimainkan di luar negeri.

Salah satu momen penting eksistensi fullball di luar negeri yaitu event kompetisi Fullball antarkampus di Taiwan pada April 2023.

Pertandingan itu diorganisir oleh mahasiswa Indonesia yang tergabung dalam Persatuan Pelajar Indonesia di Taiwan.

Fullball, sebagai perpaduan antara sepakbola dan bola basket, menjanjikan untuk membawa pengalaman olahraga yang segar dan menarik.

Meskipun masih dalam pengembangan, namun Fullball sudah menunjukan potensinya untuk menjadi olahraga yang memukau dan populer.

Dengan kombinasi strategi, keterampilan, dan kelincahan, Fullball membuka era baru dalam dunia olahraga modern.

Baca Juga: 30 Contoh Soal UAS/PAS PJOK Kelas 5 Semester 1 dan Jawabannya  

Penulis: Elang Waskito Banyuaji