Pun membangun masjid adalah perbuatan yang sangat mulia dan dianjurkan oleh Islam.
Membangun masjid merupakan salah satu bentuk ibadah kepada Allah Swt, dan juga merupakan amal jariyah yang akan terus mengalir pahalanya hingga hari kiamat.
مَنْ بَنَى مَسْجِدًا لِلَّهِ بَنَى اللَّهُ لَهُ فِى الْجَنَّةِ مِثْلَهُ
Artinya: “Siapa yang membangun masjid karena Allah, maka Allah akan membangun baginya semisal itu di surga.” (HR Bukhari dan Muslim).
Ibnu Hajar dalam kitab Fathul Bari Syarah Shahih al-Bukhari, Jilid 1 halaman 644 menjelaskan, membangun masjid yang akan dibalas dengan rumah di surga, maksudnya tidak hanya berarti membangun fisik [bangunan] saja, tetapi juga termasuk membangun masjid adalah memakmurkan masjid tersebut.
Baca Juga: Khutbah Jumat: Ikhtiar Membantu Terwujudnya Perdamaian di Palestina
Makmurkan masjid artinya menghidupkan masjid dengan berbagai kegiatan ibadah dan keagamaan, sehingga masjid menjadi pusat kegiatan umat Islam di lingkungannya. Ibnu Hajar berkata;
يَحْتَمِلُ أَنْ يُرَادَ بِهَا مَوَاضِعَ السُّجُودِ، وَيَحْتَمِلُ أَنْ يُرَادَ بِهَا الْأَمَاكِنَ الْمُتَّخَذَةَ لِإِقَامَةِ الصَّلَاةِ، وَعَلَى الثَّانِي يَحْتَمِلُ أَنْ يُرَادَ بِعِمَارَتِهَا بِنْيَانُهَا، وَيَحْتَمِلُ أَنْ يُرَادَ بِهَا الْإِقَامَةُ لِذِكْرِ اللَّهِ فِيهَا
Artinya: “Bisa jadi yang dimaksud dengan ‘masjid’ adalah tempat-tempat sujud, dan mungkin yang dimaksud adalah tempat-tempat yang dijadikan untuk mendirikan shalat. Dan pada pendapat kedua, mungkin yang dimaksud dengan memakmurkan bangunnya, dan mungkin juga yang dimaksud adalah menetap di dalamnya untuk mengingat [berdzikir] Allah.”
Hadirin Pendengar Khutbah Jumat yang Mulia Kedua, orang beriman akan mendapatkan bangunan Rumah di surga dari Allah.
Salah satu kenikmatan yang akan didapatkan oleh orang-orang beriman di surga adalah sebuah rumah yang dibangun oleh Allah Swt.
Surga adalah tempat yang penuh dengan kenikmatan dan kebahagiaan, yang tidak pernah bisa dibayangkan oleh manusia di dunia.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW; أَنَا زَعِيمٌ وَالزَّعِيمُ الْحَمِيلُ لِمَنْ آمَنَ بِي وَأَسْلَمَ وَهَاجَرَ بِبَيْتٍ فِي رَبَضِ الْجَنَّةِ وَبِبَيْتٍ فِي وَسَطِ الْجَنَّةِ وَأَنَا زَعِيمٌ لِمَنْ آمَنَ بِي وَأَسْلَمَ وَجَاهَدَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِبَيْتٍ فِي رَبَضِ الْجَنَّةِ وَبِبَيْتٍ فِي وَسَطِ الْجَنَّةِ وَبِبَيْتٍ فِي أَعْلَى غُرَفِ الْجَنَّةِ مَنْ فَعَلَ ذَلِكَ فَلَمْ يَدَعْ لِلْخَيْرِ مَطْلَبًا وَلَا مِنْ الشَّرِّ مَهْرَبًا يَمُوتُ حَيْثُ شَاءَ أَنْ يَمُوتَ
Artinya: “Aku adalah pemimpin dan pelindung bagi siapa saja yang beriman kepadaku, berserah diri kepadaku, dan berhijrah. Aku akan memberinya rumah di pinggir surga dan rumah di tengah surga. Aku juga adalah pemimpin bagi siapa saja yang beriman kepadaku, berserah diri kepadaku, dan berjihad di jalan Allah. Aku akan memberinya rumah di pinggir surga, rumah di tengah surga, dan rumah di kamar tertinggi surga. Barang siapa yang melakukan hal itu, maka dia telah memenuhi segala tuntutan kebaikan dan tidak ada tempat untuk kejahatan baginya. Dia akan mati di mana pun Allah kehendaki untuk meninggal dunia.” [HR. Nasai]
Hadirin Pendengar Khutbah Jumat yang Mulia Sementara dalam Q.S an-Nisa [4] ayat 122, Allah menjanjikan surga akan diberikan kepada orang-orang beriman dan mengerjakan amal saleh.
Orang-orang beriman adalah orang-orang yang meyakini keberadaan Allah SWT, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, hari akhir, dan qadar baik dan buruk.
Sedangkan amal saleh adalah segala perbuatan yang diridhai oleh Allah Swt, baik berupa perkataan maupun perbuatan. Allah berfirman;
وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ سَنُدْخِلُهُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اَبَدًاۗ وَعْدَ اللّٰهِ حَقًّا ۗوَمَنْ اَصْدَقُ مِنَ اللّٰهِ قِيْلًا
Artinya: “Orang-orang yang beriman dan beramal saleh akan Kami masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Janji Allah itu benar. Siapakah yang lebih benar perkataannya daripada Allah?”
Hadirin Pendengar Khutbah Jumat yang Mulia Menurut Abu Muhammad al-Baghawi, dalam kitab Tafsir Ma'alim Tanzil fi Tafsir, Jilid 1 [Beirut; Dar Ihya at Turats al-Arabi, 1420 H], halaman 704, kelak orang yang beriman dan beramal saleh akan disediakan rumah dan tempat tinggal di surga.
Bangunan Rumah dan tempat tinggal itu kekal selama-lamanya baginya.
مِنْ تَحْتِ الْغُرَفِ وَالْمَسَاكِنِ، خالِدِينَ فِيها أَبَداً وَعْدَ اللَّهِ حَقًّا وَمَنْ أَصْدَقُ مِنَ اللَّهِ قِيلًا
Artinya: “Dari bawah kamar dan tempat tinggal kekal di dalamnya selama-lamanya kekal di dalamnya selama-lamanya janji Allah itu benar dan siapakah yang lebih benar perkataannya daripada Allah?”
Hadirin Pendengar Khutbah Jumat yang Mulia Ketiga, memiliki akhlak mulia. Sejatinya, beriman dan bertakwa kepada Allah Swt merupakan landasan utama bagi seorang muslim.
Namun, untuk meraih kemuliaan di sisi Allah dan mendapatkan ganjaran surga, ada satu aspek penting yang tidak boleh diabaikan, yaitu berakhlak mulia.
Salah satu keutamaan berakhlak mulia adalah mendapatkan ganjaran berupa bangunan rumah di surga.
Hal ini disebutkan dalam sebuah hadits riwayat Abu Daud, Rasulullah bersabda:
أَنَا زَعِيمٌ بِبَيْتٍ فِى رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَإِنْ كَانَ مُحِقًّا وَبِبَيْتٍ فِى وَسَطِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْكَذِبَ وَإِنْ كَانَ مَازِحًا وَبِبَيْتٍ فِى أَعْلَى الْجَنَّةِ لِمَنْ حَسَّنَ خُلُقَهُ
Artinya: “Aku menjamin sebuah rumah di pinggir surga bagi orang yang meninggalkan perdebatan, meskipun dia benar. Aku menjamin sebuah rumah di tengah surga bagi orang yang meninggalkan kebohongan, meskipun dia bercanda. Aku menjamin sebuah rumah di surga yang paling tinggi bagi orang yang bagus akhlaknya.”
Hadits ini menegaskan bahwa akhlak mulia merupakan salah satu amal saleh yang sangat bernilai di sisi Allah Swt.
Bahkan, pahala yang diberikan berupa bangunan rumah yang indah dan megah di surga, tempat penuh kenikmatan dan kebahagiaan abadi.
Demikian 3 amalan yang dapat kita lakukan untuk mendapatkan rumah di surga.
Semoga Allah Swt memberikan kemudahan kepada kita untuk mengamalkannya.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ، فَاعْتَبِرُوْا يَآ أُوْلِى اْلأَلْبَابِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ.!
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News
Baca Juga: 3 Teks Khutbah Jumat Singkat Terbaru, Menyentuh dan Menggetarkan Hati!