30 Puisi Hari Ibu 2023 yang Menyentuh Hati, Bikin Haru, dan Singkat

16 Desember 2023 14:02 WIB
Kumpulan contoh puisi Hari Ibu 2023 yang menyentuh hati, bikin haru, singkat, dan pendek.
Kumpulan contoh puisi Hari Ibu 2023 yang menyentuh hati, bikin haru, singkat, dan pendek. ( Canva)

Sonora.ID - Tepat pada tanggal 22 Desember nanti masyarakat Indonesia akan merayakan Peringatan Hari Ibu (PHI) 2023.

Di Indonesia sebenarnya peringatan ini diciptakan bukanlah sekadar peringatan Mother’s day, namun lebih mengarah pada penegakkan tonggak pergerakan perempuan Indonesia dalam berkontribusi aktif memajukan bangsa.

Akan tetapi, banyak masyarakat yang memanfaatkan momen ini untuk mengungkapkan rasa sayang serta terima kasih mereka kepada sosok ibu yang telah melahirkan serta merawat mereka dengan tulus.

Ungkapan-ungkapan tersebut pun tak jarang diungkapkan melalui untaian puisi yang menyentuh hati seperti puisi Hari Ibu berikut ini yang dapat kamu kirimkan untuk ibu, mertua, maupun sahabat tercinta, dikutip dari berbagai sumber.

Baca Juga: 40 Kartu Ucapan Selamat Hari Ibu 2023 yang Indah dan Menyentuh

Puisi Hari Ibu 2023 yang Menyentuh Hati, Bikin Haru, dan Singkat

Puisi 1

Catatan Terima Kasih

(Lang Leav)

Kamu telah memberitahuku

Semua hal

Aku perlu mendengar

Sebelum aku tahu,

Aku perlu mendengar mereka

Agar tidak takut dari semua hal

Aku pernah takut,

Sebelum aku tahu

Aku seharusnya tidak takut pada mereka.

Puisi 2

Tak Terhingga

(Najwa Futhana Ramadhani)

Aku menangis

Air mata ini jatuh membasahi bumi

Aku menangis

Menyadari,

Aku selalu egois

Tangisku tak mengubah segalanya

Tangisku tak dapat mengubah isi hatinya

Aku menyesal

Karena perbuatan ku

Aku menyesal

Atas segala kesalahanku

Kini ...

Tinggal ku duduk menyendiri

Menunggu jawaban hidup ini

Akhirnya kusadari

Dia telah pergi

Ke pelukan Illahi

Walau telah tiada

Segala cinta

Segala kasih sayangnya

Akan selalu membekas di hatiku

Oh, Ibu ...

Puisi 3

Ibu Malaikatku

(Mosdalifah)

Ibu...

Disini kutulis cerita tentangmu

Nafas yang tak pernah terjerat dusta

Tekad yang tak koyak oleh masa

Seberapapun sakitnya kau tetap penuh cinta

Ibu...

Tanpa lelah kau layani kami

Dengan segenap rasa bangga dihati

Tak terbesit sejenak pikirkan lelahmu

Kau terus berjalan diantara duri-duri

Ibu...

Tak pernah kuharap kau cepat tua dan renta

Tak pernah ku ingin kau lelah dalam usia

Selalu kuharapkan kau terus bersamaku

Dengan cinta berikan petuahmu

Ibu..

Kau lah malaikatku

Penyembuh luka dalam kepedihan

Penghapus dahaga akan kasih sayang

Sampai kapanpun itu..

Aku akan tetap mencintaimu..

Ibu, malaikatku.

Puisi 4

Apa Arti "Ibu"?

(Karl Fuchs)

"Ibu" adalah kata yang sangat sederhana,

Tapi bagi aku ada makna yang jarang terdengar.

Untuk semua hari ini,

Kasih ibuku menunjukkan jalan.

Aku akan mencintai ibuku sepanjang hari-hariku,

Untuk memperkaya hidupku dalam banyak hal.

Ibu membuatku lurus dan kemudian membebaskanku,

Dan itulah arti kata "ibu" bagiku.

Terima kasih telah menjadi ibu yang luar biasa, Bu!

Puisi 5

Ibu dan Misteri

(Joanna Fuchs)

Bu, cintamu adalah sebuah misteri:

Bagaimana kamu bisa melakukan itu semua?

Ibu selalu ada di sana dan memperbaiki hal dengan sempurna

Untuk masalahku, besar dan kecil.

Cintamu melindungiku hari demi hari,

Jadi aku tidak takut, aku aman dan sehat.

Aku merasa bisa melakukan apa saja

Kapan pun ibu ada.

Ibu, cintamu adalah sebuah misteri,

Aku tidak punya petunjuk

Mengapa kamu mencintaiku sepanjang waktu,

Tapi saya sangat senang kamu melakukannya!

Puisi 6

Puisi Cuma Ibu yang Tahu

(Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur. Puisi dibuat saat masih menjabat sebagai Menteri Sosial RI)

Saat Ibu baru saja memejamkan mata.........,

pecahlah tangisan sikecil dengan nyaringnya.......,

dalam keadaan mengantuk, anak pun harus digendong sepenuh cinta......

Bagaimana rasanya....?

Cuma Ibu yang tahu rasanya.....

Saat lapar melanda, terbayang makanan enak di atas meja......,

ketika suapan pertama, anak pup di celana......

Bagaimana rasanya....?

Cuma Ibu yang tahu rasanya.....

Saat badan sudah lelah tak ada tenaga......,

ingin segera mandi menghilangkan penat yang ada....,

mumpung anak-anak sedang anteng di kamarnya.....

Belum sempat sabunan, anak sudah nangis berantem rebutan boneka.....,

Kacaulah acara mandi Ibu....., langsung handukan walau daki masih menempel di badannya....

Bagaimana rasanya?

Cuma Ibu yang tahu rasanya.....,

Saat Ibu ingin beribadah dengan khusuknya.....,

anak-anak mulai mencari perhatian.....,

menarik-narik mukena, mengacak-ngacak lemari baju mumpung lbu tak berdaya....,

Loncat sana loncat sini, punggung Ibu jadi pelana.

Belum juga beres doa, anak-anak semakin berkuasa...

Bagaimana rasanya?

Cuma Ibu yang tahu rasanya....

Aaah.....,

dibalik kerepotan itu semua, namun ada jua syurga didalamnya.

Cuma Ibu yang tahu lezatnya makna senyuman anak yang diberikan....,

pelukan anak....,

Ucapan cinta anak yang tampak sederhana dihadapan orang, namun berubah menjadi intan permata dimata Ibu.....,

Itulah mengapa....?

Saat anak bahagia, Ibu menangis....,

Anak berprestasi, Ibu menangis....,

Anak tidur lelap, Ibu menangis...,

Anak pergi jauh, Ibu menangis...,

Anak menikah, Ibu menangis....,

Anak wisuda TK aja, Ibu menangis...,

Anak tampil dipanggung, Ibu menangis....,

Aah....

inikah tangis bahagia yang tak akan dapat dimiliki siapapun jua...,

jika engkau tak mengalaminya sendiri sebagai Ibu...,

mungkinkah ini bagian dari surga milikNya yang diberikan kepada seluruh Ibu, sebuah cinta yang begitu lezatnya dirasa....?.

Dan akhirnya saya percaya dimana ada kerasnya perjuangan Ibu di dalam rumah....,

maka disitu akan hadir cahaya surga yang menemani Ibu yang tak kalah indahnya.....,

Jika hari ini engkau menangis karena repotnya mengasuh anak....,

maka akan ada hari dimana engkau akan tersenyum paling manis karena kebaikan yang hadir bersamanya.....

Selamat menyambut Hari Ibu esok hari 22 Des

Salam buat seluruh Ibu-Ibu...Dimanapun berada..

Puisi 7

Ibu

(Supiani dalam buku Kumpulan Puisi Cinta)

Ibu...

Engkau dambaanku

Tiada duanya tempat bernaung

Selain dirimu

Ibu...

Sosok wanita lembut

Tempat aku mengadu sakit

Senyum yang kau tabur buat aku senang

Ibu...

Belaian tanganmu hapuskan duka laraku

Dadamu tempat curahan hatiku

Tempat luapan semua keluh kesahku

Ibu...

Kau selalu hapuskan segala sedihku

Kau selalu doakan yang terbaik untukku

Kesuksesanku buah dari doamu

Ibu...

Aku amat berterima kasih

Engkau inspirasi kami

Hingga kamu sukses seperti ini

Ibu...

Sekali lagi terima kasih

Terima kasih tak terhingga dari anakmu

Puisi 8

Syair untuk Ibu

(Amelia Zelianti dalam buku Antologi Puisi Kasih Ibu Sepanjang Masa)

Ibu setiap rintikkan air matamu

Menyadarkan diriku atas perbuatanku

Pengorbanan yang telah kau berikan untukku

Selalu ku kenang sepanjang hidupku

Di bawah redupnya pelita malam

Ku rebahkan kepalaku di pangkuanmu

Aku merasakan hati yang penuh ketenangan

Lewat belaian hangat tangan halusmu

Ibu, Kau lah jantung dan hatiku

Darahmu mengalir deras di tubuhku

Semua tentang lukamu terikat di batinku

Kutuliskan syair ini untukmu ibu

Dengan bait yang langsung terhubung denganmu

Dihiasi oleh goresan pena yang indah

Syair ini akan selalu mewarnai hidupmu

Puisi 9

Ibu

(Kusumo dalam buku Kumpulan Puisi Inspirasi)

Kasihmu tiada tara, sungguh besar sekali

Tak pernah ku mendengar keluhanmu

Setiap saat hanya cinta yang engkau berikan

Senyumanmu indah menyejukkan hati

Ibu...

Kau berikan perhatian penuh untuk kebaikan

Tak peduli hujan, panas, pagi, siang, sore, malam

Belaian hangat tanganmu terasa nyaman sekali

Teruslah mengasihiku, menyayangiku

Ibu...

Terima kasih untukmu, yang penuh kesabaran

Merawat, membesarkan, dengan ketulusan

Tak sanggup rasanya membalas kebaikanmu

Terlalu besar, banyak, tak terhitung jumlahnya

Doamu ibu, selalu kunantikan

Kuingin restumu menyertaiku

Doaku untukmu ibu

Semoga bahagia selalu

Puisi 10

Cinta Seorang Ibu

(Helen Steiner)

Cinta seorang ibu adalah sesuatu yang berarti

yang tidak ada yang bisa menjelaskan,

Cinta seorang ibu terbuat dari pengabdian yang mendalam

dan pengorbanan dari rasa sakit,

Cinta seorang ibu tidak ada habisnya dan tidak egois

dan bertahan apa pun yang terjadi,

Karena tidak ada yang bisa menghancurkannya

atau mengambil cinta itu pergi,

Cinta seorang ibu sabar dan pemaaf

ketika semua orang lain meninggalkan,

Dan cinta seorang ibu tidak pernah gagal atau terputus-putus

meski hati sedang patah,

Dan cinta seorang ibu bersinar dengan segala keindahannya

dari permata yang paling langka dan paling cemerlang,

Ini jauh melampaui definisi,

Cinta seorang ibu menentang semua penjelasan,

Dan itu masih menjadi rahasia

seperti misteri penciptaan,

Banyak keajaiban yang luar biasa

manusia tidak bisa mengerti

Dan bukti menakjubkan lainnya

dari tangan penuntun Tuhan yang lembut.

Puisi 11

Bundaku Sayang

(Nadilla Syahkina)

Engkau selalu ada untukku

Menemaniku dalam suka dan duka

Menemani hari-hari ceriaku,

Bunda,

Engkau selalu membimbingku

Mengajariku untuk berakhlak mulia

Dalam keseharianku

Bunda,

Engkau bagai malaikat bagiku

Engkau juga sahabat bagiku

Ketulusan yang ada dalam dirimu

Membuat aku bangga pada dirimu

Bunda,

Aku selalu menyayangimu

Jasamu tak akan pernah bisa terbalas olehku

Namun aku akan berusaha menjadi anak kebanggaanmu

Puisi 12

Saat Aku Menutup Mata 

(Mosdalifah)

Saat ku menutup mata bunda

Aku tak ingin mata itu melihat ku dengan penuh air

Saat ku menutup mata bunda

Aku tak ingin hati itu seakan tergores

Saat ku menutup mata bunda

Aku ingin bibir itu tersenyum

Aku tidak ingin engkau terluka

Bunda,

Mungkin ini adalah lihatan yang sangat bagimu

Tapi aku tak ingin melihat dengan seakan tak sanggup melepaskanku

Bunda,

Aku hanya ingin engkau merelakanku

Dan mengantarkan aku pulang ke rumahku dengan senyum

Saat ku menutup mata bunda

Aku ingin kau tahu

Bahwa aku menyayangimu

Bahwa aku mencintaimu

Aku bahagia bisa jadi anakmu

Puisi 13

Ibuku Pahlawanku 

(Anonim)

Ibu, 

Engkau melahirkanku

Dengan kasih sayang

Ibu,

Kau selalu ada disampingku

Dimanapun aku berada

Ibu,

Kau berjanji akan menemaniku

Ibu,

Kau telah melahirkanku dengan taruh nyawa

Terima kasih,

Ibu

Puisi 14

Kemuliaan Seorang Ibu 

(Anonim)

Terdiam sejenak dalam renungan

Kala bayang wajahmu datang menyapa

Waktu pun berputar kebelakang

Membuka memori kenangan kecilku

Tetesan keringat dan air mata

Berjuang melawan maut

Demi kehadiran sang buah hati

Mendengar tangisan pertamaku

Jadi kebahagiaan tak ternilai bagimu

Saat ku mulai belajar berjalan

Kau dengan setia menjaga ku

Ku mulai belajar bicara

Engkau dengan sabar mengenalkanku pada kata-kata

Hingga ku dewasa, kasih sayang itu tetap sama

Tak pernah pudar dan terkikis oleh waktu

Bekerja tanpa mengenal kata lelah

Tidur tanpa mengenal kata lelap

Terjaga dalam gelapnya langit subuh

Demi mencari sesuap nasi untuk ku

Tapi, balasan apa yang ku beri

Hanya goresan luka dan air mata

Meskipun begitu,

Kasih sayang itu tak berkurang sedikitpun

Selalu kau sebut namaku dalam doamu

Air mata ini jatuh berlinang dengan derasnya

Mengingat betapa mulianya engkau wahai ibu

Pepatah pernah berkata

“Surga dibawah telapak kaki ibu”

Izinkanlah daku mencium surga itu,

Ibu

Puisi 15

Hebat dan Tangguhnya Ibuku 

(Anonim)

Dari segumpal darah aku dalam rahimmu

Hingga aku menjadi makhluk sempurna ciptaan-Nya

Makhluk yang nantinya menjadi titipan untukmu

Hingga aku lahir ke dunia ini

Kau jaga, rawat, dan lindungi aku

Kau ajari aku bertutur kata

Kau ajari aku bertindak tanduk

Kau ajari aku baik dan buruk

Menjalani semua itu,

Kau tak kenal kata dan rasa lelah pun pilu

Kau menjalaninya dengan bahagia bersama pun tak terkira

Walau kadang kesal akan tingkah dan rajukku

Kau tetap menjalaninya dengan sepenuh hati

Mencurahkan segala kasih sayang

Melakukan berbagai cara untuk bahagia anakmu

Tak peduli apa kata orang banyak

Kau pahlawan pribadiku

Yang menghiasi kehidupan kecil dan dewasaku

Senyum manis selalu terpancar darimu

Yang selalu menguatkan batinku

Sinar cintamu kan ku kenang selalu

Cintamu itu kan terus bercahaya di hatiku

Dengan cara apapun itu

Ku kan berusaha membalas cinta, kasih, dan sayangmu

Aku sadar dan tahu

Tiada muara kasih sedalam ibu

Doa dan belaianmu tanpa terputus kan selalu

Menjadi untaian ibu untuk anakmu

Kini baktiku seakan tiada sempurna

Pengabdianku padamu kurang rasanya

Kesibukanku lalaikan tugasku sebagai anakmu

Hanya doa ku panjatkan

Hanya terima kasih ku padamu sampaikan

Puisi 16

Ibu

(Lola Ridge)

Cintamu seperti cahaya bulan

mengubah hal-hal kejam menjadi keindahan,

jadi jiwa-jiwa kecil yang masam

memantulkan satu sama lain secara miring

seperti di cermin retak ... melihat dalam semangat bercahaya dirimu

refleksi mereka sendiri,

berubah rupa seperti dalam aliran yang bersinar,

dan mencintaimu apa adanya.

Kamu kurang menjadi gambaran dalam pikiranku

daripada kilau

Aku melihatmu bersinar

pucat seperti cahaya bintang di dinding abu-abu ...

cepat berlalu dari ingatan sebagai pantulan angsa putih

berkilauan di air yang pecah

Puisi 17

Ibu Super

(Joanna Fuchs)

Ibu, kamu adalah ibu yang luar biasa,

Begitu lembut, namun begitu kuat.

Banyak cara yang kamu tunjukkan bahwa kamu peduli

Ibu sabar saat aku melakukan kesalahan;

Ibu memberikan bimbingan ketika aku bertanya;

Tampaknya kamu dapat melakukan hampir semua hal;

Ibu adalah master dari setiap tugas.

Ibu adalah sumber kenyamanan yang dapat diandalkan;

Ibu adalah bantalku saat aku jatuh.

Ibu membantu di saat-saat sulit;

Ibu mendukungku setiap kali aku menelepon.

Aku mencintaimu lebih dari yang kamu tahu;

Ibu memiliki rasa hormatku sepenuhnya.

Jika aku memiliki pilihan,

Ibu akan menjadi orang yang aku pilih!

Puisi 18

Kesunyian Ibu

(Denza Perdana)

Dahinya adalah jejak sujud yang panjang

Perjalanan waktu membekas di pelupuk matanya

Derai air mata di pipinya telah mengering

Tanpa sisa, tanpa ada yang menduga

Ia memilih jalan sunyi untuk bertanya

Hiruk pikuk untuk tersenyum di beranda derita

Menjerit saat lelap berkuasa

Berdoa bukan untuk dirinya.

Puisi 19

Malaikatku

Malaikat yang cerah dan cantik itu bernama ibu

Masuk ke duniaku dengan begitu tenang dan membawa kebahagiaan,

Aku memujamu, aku mencintaimu, dan aku ingin berada di pangkuanmu selamanya..

Hai malaikatku yang cerah dan cantik

Tolong simpan keajaibanmu itu untuk diriku selalu..

Puisi 20

Jauh Jarak Tetap Kau Tempuh 

(Anonim)

Jarak ini terlalu jauh,

Antara kenyataan dengan impian

Tetapi,

Engkau tetap menempuhnya

Tak peduli berapapun jauhnya

Tak peduli berapapun sulitnya

Engkau tetap percaya

Bahwa suatu hari nanti

Perjuangan ini akan bertemu dengan kenyataan

Puisi 21

Bunda dalam Cahaya 

(Romadona)

Dia wanita bernama cahaya

Hatinya memancar

Tergurat dalam doa-doa

Tangan kecilnya mengantar kami di gerbang cahaya

Dia berjalan dengan cinta

Dia berjalan menerjang luka

Bahkan dia menempuh tanpa

Batas rasa

Dia lah ibu dari segala cahaya

Ibu dari semua luka kami

Ibu dari jejak yang terukir

Dalam tinta sejarah

Puisi 22

Setetes Air Mata 

(Hanim Fatmawati)

Setetes air mata seorang ibu

Gejolak hati yang seakan akan ingin menjerit

Air mata terus mengalir

Membasahi kedua pipinya

Yang sangat lembut

Di malam yang sunyi gelap gurita

Kedinginan yang merada di tubuhnya

Hati yang terluka terhanyut dalam kesedihan

Seorang ibu terus

Meneteskan air mata

Dan ia mulai bertanya

Kepada seorang anak

Ia mulai mengucapkan

Kata-kata dengan lisan

Mulutnya seakan akan ingin marah

Penderitaan yang dirasakan

Ia mulai berbaring

Dan meneteskan air mata

Apa yang ia rasakan

Dan mulai merenung dan diam

Tanpa kata-kata

Puisi 23

Untuk Ibuku Tercinta 

(Agus Suarsono)

Ku ingin,

Menghirup hawa yang kau hirup

Melangkah,

Di tempatmu melangkah

Berteduh,

Di tempatmu berteduh

Dan terlelap di atas pangkuanmu

Ibu..

Ku cuma inginkan selalu bersamamu

Sepanjang waktuku..

Puisi 24

Ibuku…

Ibuku…

Temanku yang sangat aku sayangi,

Sepanjang hidupku, Dia selalu dekat

Senyum lembutnya, selalu bisa membimbing jalanku

Dia adalah sinar matahari, untuk menyalakan hari-hariku

Selamat Hari Ibu, Aku mencintaimu!

Puisi 25

Ibu, Lambang Cinta Abadi

Ibu adalah lambang cinta abadi,

Sebuah cinta yang sungguh luar biasa,

Seseorang yang membantu mengatasi setiap masalahmu,

Hanya dia yang benar-benar peduli.

Ibu, engkau adalah segalanya.

Selamat Hari Ibu.

Puisi 26

Hari Ibu

Hari Ibu itu berarti lebih dari bunga dan hadiah.

Hari Ibu berarti mengucapkan terima kasih dari dalam lubuk hati terdalam.

Mencintaimu? Selalu.

Menyayangimu? Selalu.

Engkau adalah ibuku tercinta,

Temanku untuk hari ini hingga selamanya.

Selamat Hari Ibu.

Puisi 27

Hari Istimewa

Hari ini adalah hari yang sangat istimewa bagi seluruh ibu di dunia ini.

Selamat Hari Ibu untuk ibuku tersayang.

Terima kasih atas semua hal yang telah kau berikan untukku.

Semoga kau bahagia dan sehat selalu.

Terima kasih buat semua yang sudah kau berikan untukku.

Aku tahu aku tidak akan dapat membalas semua kasih sayangmu selama hidupku. Selamat Hari Ibu, Bu.

Puisi 28

Terima Kasih Untukmu Ibu

Terima kasih senantiasa ada untukku, mencintaiku, merawatku.

Tidak akan ada yang dapat menggantikanmu di hatiku.

Kemanapun jalan yang akan kami pilih,

Kemanapun kami akan pergi,

Ibu, engkau adalah tempat kami pulang dan tak ingin pergi lagi.

Selamat Hari Ibu.

Puisi 29

Untukmu Ibu

Engkau memberi banyak pelukan dengan cinta,

Engkau tidak pernah marah padaku.

Mengajarku, Membantuku.

Selalu tersenyum saat aku sedih.

Membangkitkan kekuatan pada diriku dari ucapanmu itu Ibu.

Terima kasih Ibuku.

Selamat Hari Ibu.

Puisi 30

Menjadi Seorang Ibu

Menjadi seorang ibu yang hebat dan kuat adalah peran yang sangat keras,

Tapi ibu.. yang aku tahu hanya kaulah bintang untuk hal ini,

Aku mencintaimu Ibu.

Cintamu padaku tak pernah padam,

Selalu memberiku semangat untuk mulai melangkah dengan baik,

Kau adalah orang yang memiliki cinta sejati,

Terima kasih Ibu untuk semuanya.

Selamat Hari Ibu…

Demikianlah kumpulan contoh puisi Hari Ibu 2023 yang menyentuh hati, bikin haru, singkat, dan pendek.

Baca Juga: Teks Doa Peringatan Hari Ibu (PHI) 2023 Resmi dari Kemenpppa RI

Baca artikel dan berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm