Upaya ini diharapkan dapat menjadikan mereka mitra pemerintah dalam mengatasi permasalahan sosial yang sedang dihadapi.
Para pekerja sosial pun turut serta dalam upaya ini dengan penuh semangat kebersamaan, gotong-royong, kekeluargaan, serta kesiapan untuk berkorban tanpa pamrih.
Nilai kesetiakawanan sosial, yang tumbuh di dalam masyarakat sehingga dapat menyelesaikan permasalan tersebut, kemudian dijaga dan diperkokoh melalui pembuatan Lambang Pekerjaan Sosial dan Kode Etik Sosiawan.
Perayaan Hari Sosial pertama kali dilakukan pada tanggal 20 Desember 1958, setelah dicetuskan oleh Menteri Sosial, H Moeljadi Djojomartono.
Baca Juga: Jadwal Puasa 2024 Kapan? Cek Tanggalnya di Sini
Pada tahun 1976, perayaan ini berganti nama menjadi Hari Kebaktian Sosial, dan pada 20 Desember 1983, berubah menjadi Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN).
HKSN mencerminkan semangat solidaritas dan kesetiakawanan yang tetap hidup dalam masyarakat Indonesia sebagai bagian dari sejarah perjuangan dan kemerdekaan.
Hari Solidaritas Manusia Internasional
Dalam skala internasional, 20 Desember diperingati sebagai Hari Solidaritas Manusia Internasional atau International Human Solidarity Day.
Peringatan hari ini diusung oleh United Nations (UN) atau lebih dikenal oleh bangsa Indonesia dengan nama Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).
PBB dalam situs resminya mengklaim, Hari Solidaritas Manusia Internasional dirayakan sebagai wujud kesatuan dalam keberagaman, mengingatkan pemerintah terhadap komitmen internasional, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya solidaritas, dan mendorong inisiatif baru untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, terutama pengentasan kemiskinan.
Pada dasarnya, PBB memandang solidaritas sebagai kunci dalam memerangi kemiskinan yang ada di dunia.
Konsep solidaritas dipromosikan sebagai elemen penting dalam melibatkan semua pemangku kepentingan untuk mencapai tujuan global.