Sonora.ID – Belum banyak masyarakat yang mengetahui tentang macam-macam gangguan mental, salah satunya adalah ADHD. Apa arti ADHD?
Baru-baru ini diketahui bahwa influencer Indonesia, Fuji mengalami gangguan mental ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder).
ADHD merupakan gangguan mental berupa perilaku impulsif dan hiperaktif.
Fuji mengatakan pada wartawan bahwa gangguan ini membuatnyamengalami beberapa gejala seperti mudah lupa, sulit fokus hingga menjadi hiperaktif.
Lantas, apa arti ADHD? Simak penjelasannya berikut ini.
Baca Juga: Fakta Tentang OCD yang Kamu Harus Tahu
Arti ADHD
Melansir NHS, Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah suatu kondisi yang mempengaruhi perilaku seseorang.
Penderita ADHD mungkin tampak gelisah, sulit berkonsentrasi, dan bertindak berdasarkan dorongan hati.
Menurut CDC, biasanya penyakit ini pertama kali didiagnosis pada masa kanak-kanak dan sering kali berlanjut hingga dewasa.
Anak-anak dengan ADHD mungkin mengalami kesulitan dalam memperhatikan, mengendalikan perilaku impulsif (mungkin bertindak tanpa memikirkan apa akibatnya), atau menjadi terlalu aktif.
Sementara menurut Healthline, ADHD adalah suatu kondisi mental yang dapat menyebabkan tingkat hiperaktif dan perilaku impulsif yang tidak biasa.
Gejala ADHD dapat membaik seiring bertambahnya usia, namun banyak orang dewasa yang didiagnosis mengidap ADHD pada usia muda terus mengalami masalah.
Orang dengan ADHD mungkin juga memiliki masalah tambahan, seperti gangguan tidur dan kecemasan.
Baca Juga: Hari Kesehatan Jiwa Sedunia, Kenali Tanda-Tanda Gangguan Mental Berikut
Gejala ADHD
Seorang anak dengan ADHD mungkin memiliki beberapa gejala seperti:
Penyebab ADHD
Hingga kini, penyebab ADHD belum diketahui secara pasti.
Berdasarkan informasi di laman Siloam Hospitals, ada beberapa faktor risiko yang bisa memicu terjadinya ADHD.
Adapun faktor risiko dari ADHD adalah sebagai berikut:
Baca Juga: Kenapa Kita Tak Boleh Bercanda soal Gangguan Mental? Apa Bahayanya?
Terapi untuk ADHD
Tips menangangi seseorang dengan ADHD
Berikan instruksi yang sederhana, langsung, dan spesifik.
Jika perlu, gunakan panduan visual atau daftar tugas yang jelas untuk membantu anak memahami dan mengingat tugas yang harus dilakukan.