Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, dalam kurun waktu 2013 hingga 2022, Kalsel mampu menurunkan lahan kritis seluas 184.102 hektar, yaitu dari 642.580 hektar menjadi 458.478 hektar.
“Gerakan Revolusi Hijau yang dicanangkan sejak tahun 2017, memiliki andil signifikan terhadap masifnya penghijauan di Kalsel,” katanya.
Disampaikan Paman Birin, lewat gerakan ini, berbagai pihak ikut terlibat dalam penanaman pohon, mulai dari jajaran pemerintah pusat dan daerah, TNI, Polri, BUMN, BUMD, pelaku usaha, Universitas, dan bahkan masyarakat.
Ia pun berharap, dukungan semua pihak untuk menanam pohon terus dilaksanakan secara berkelanjutan, karena eksistensi banua Kalsel sebagai paru-paru dunia harus tetap dijaga.
Sementara itu, Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Hanif Faisol Nurafiq mengatakan, memasuki musim penghujan seluruh daerah di Indonesia, diminta untuk melakukan penanaman secara terus menerus.
Baca Juga: Pola Unik di Kab. Balangan, TPD Ganjar-Mahfud Optimis Menang Pilpres
Kalsel sendiri diakuinya sangat rentan dilanda bencana banjir besar pada saat hujan turun dengan intensitas tinggi, seperti yang terjadi pada awal tahun 2021 lalu.
Oleh karenanya, lanjut Hanif, keberadaan pohon yang ditanam secara masif menjadi satu-satunya cara untuk menambah daya serap air hujan.
Mengingat, pohon berfungsi untuk mengatur dan menyerap jalannya air melalui tanah.
“Kalsel ini kita ketahui sangat rentan dilanda banjir, makanya kita harus terus menanam dan menanam,” ujar Hanif.
Hanif menyebut, keberadaan pohon menghasilkan oksigen yang sangat berguna bagi kelangsungan hidup manusia.
“Pohon mempunyai banyak manfaat untuk makhluk hidup khususnya bagi manusia,” imbuhnya.
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel, Fathimatuzzahra mengatakan, dalam satu bulan terakhir ini, pihaknya melakukan penanaman secara rutin di kawasan Gunung Pamaton, bekerjasama dengan PT Adaro Indonesia.
Baca Juga: Tebing Siring Rampung, Santri Ponpes Darussalam Tak Lagi Was-Was
Adapun bibit yang ditanam terdiri dari Mahoni, Pulai dan Gamal yang terbukti mampu tumbuh dengan baik ketika di tanam beberapa tahun lalu di Gunung Pamaton.
Pada Kegiatan penanaman pohon secara serentak di 38 provinsi se-Indonesia, Pemprov Kalsel menyiapkan lahan 321 hektare di DAS Gunung Pamaton, Kabupaten Banjar.
“Pemprov Kalsel berkomitmen untuk mendukung revolusi hijau dengan cara menanam pohon secara berkelanjutan guna memulihkan lahan kritis,” pungkasnya.