Banjar, Sonora.ID – Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), Sahbirin Noor memimpin langsung penanaman serentak 7.500 bibit pohon di Gunung Pamaton, pada Sabtu (30/12).
Penanaman serentak ini melibatkan peserta dengan jumlah terbanyak se-Indonesia, yaitu 2.500 orang yang sebagian besar merupakan mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat (ULM).
Kawasan Gunung Pamaton sendiri merupakan areal rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) PT Adaro Indonesia dengan luas 321 hektar.
Selain itu, Gunung Pamaton juga menjadi bagian Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) milik ULM.
Di sela-sela kegiatan, gubernur yang akrab disapa Paman Birin itu menyebut bahwa penanaman pohon ini bukan hanya penghijauan semata, tetapi juga membangun kembali ekosistem hutan yang mulai berkurang.
Baca Juga: Konvoi Malam Tahun Baru Bakal Dibubarkan! Patroli Besar Dilakukan
“Insya Allah, ketika hutan kita kembali menghijau di Kalimantan Selatan, maka flora dan fauna akan ikut berkembang dengan baik,” ujarnya
Ia juga menyebut, dengan penghijauan, Gunung Pamaton yang sempat terbakar pada saat musim kemarau lalu, akan kembali menghijau dan memberikan kontribusi positif bagi keberlangsungan lingkungan.
“Saya mengajak semua yang berhadir untuk bersama sama merawat lingkungan agar tidak mudah terbakar,” harapnya.
Paman Birin pun menegaskan bahwa kegiatan penanaman secara massif yang dikemas dalam program revolusi hijau, telah mampu menurunkan jumlah lahan kritis di Kalsel.
Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, dalam kurun waktu 2013 hingga 2022, Kalsel mampu menurunkan lahan kritis seluas 184.102 hektar, yaitu dari 642.580 hektar menjadi 458.478 hektar.
“Gerakan Revolusi Hijau yang dicanangkan sejak tahun 2017, memiliki andil signifikan terhadap masifnya penghijauan di Kalsel,” katanya.
Disampaikan Paman Birin, lewat gerakan ini, berbagai pihak ikut terlibat dalam penanaman pohon, mulai dari jajaran pemerintah pusat dan daerah, TNI, Polri, BUMN, BUMD, pelaku usaha, Universitas, dan bahkan masyarakat.
Ia pun berharap, dukungan semua pihak untuk menanam pohon terus dilaksanakan secara berkelanjutan, karena eksistensi banua Kalsel sebagai paru-paru dunia harus tetap dijaga.
Sementara itu, Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Hanif Faisol Nurafiq mengatakan, memasuki musim penghujan seluruh daerah di Indonesia, diminta untuk melakukan penanaman secara terus menerus.
Baca Juga: Pola Unik di Kab. Balangan, TPD Ganjar-Mahfud Optimis Menang Pilpres
Kalsel sendiri diakuinya sangat rentan dilanda bencana banjir besar pada saat hujan turun dengan intensitas tinggi, seperti yang terjadi pada awal tahun 2021 lalu.
Oleh karenanya, lanjut Hanif, keberadaan pohon yang ditanam secara masif menjadi satu-satunya cara untuk menambah daya serap air hujan.
Mengingat, pohon berfungsi untuk mengatur dan menyerap jalannya air melalui tanah.
“Kalsel ini kita ketahui sangat rentan dilanda banjir, makanya kita harus terus menanam dan menanam,” ujar Hanif.
Hanif menyebut, keberadaan pohon menghasilkan oksigen yang sangat berguna bagi kelangsungan hidup manusia.
“Pohon mempunyai banyak manfaat untuk makhluk hidup khususnya bagi manusia,” imbuhnya.
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel, Fathimatuzzahra mengatakan, dalam satu bulan terakhir ini, pihaknya melakukan penanaman secara rutin di kawasan Gunung Pamaton, bekerjasama dengan PT Adaro Indonesia.
Baca Juga: Tebing Siring Rampung, Santri Ponpes Darussalam Tak Lagi Was-Was
Adapun bibit yang ditanam terdiri dari Mahoni, Pulai dan Gamal yang terbukti mampu tumbuh dengan baik ketika di tanam beberapa tahun lalu di Gunung Pamaton.
Pada Kegiatan penanaman pohon secara serentak di 38 provinsi se-Indonesia, Pemprov Kalsel menyiapkan lahan 321 hektare di DAS Gunung Pamaton, Kabupaten Banjar.
“Pemprov Kalsel berkomitmen untuk mendukung revolusi hijau dengan cara menanam pohon secara berkelanjutan guna memulihkan lahan kritis,” pungkasnya.