7 Contoh Teks Ulasan Buku Lengkap dengan Strukturnya

10 Januari 2024 09:25 WIB
7 Contoh Teks Ulasan Buku Lengkap dengan Strukturnya.
7 Contoh Teks Ulasan Buku Lengkap dengan Strukturnya. ( )

Sonora.ID - Berikut ini adalah kumpulan dari contoh teks ulasan buku lengkap dengan strukturnya yang mudah dipahami.

Pertama-tama, kamu harus memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan teks ulasan sebelum melihat berbagai contohnya dari sebuah karya.

Pengertian Teks Ulasan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBU) ulasan diartikan sebagai kupasan, tafsiran, atau komentar.

Teks ulasan merupakan sebuah teks yang dihasilkan dari sebuah analisis terhadap berbagai hal. Ada banyak hal yang bisa dianalisis, seperti buku, novel, berita, film, atau dongeng.

Baca Juga: 3 Contoh Hortatory Exposition Kenakalan Remaja: Singkat dan Artinya

Teks ulasan buku sendiri memuat tinjauan dari buku, baik fiksi maupun non fiksi. Tujuan dari dibuatnya teks ulasan buku adalah menginformasikan pembaca tentang kualitas buku yang dilihat dari tanggapan, analisis, serta pendapat pribadi penulis ulasan terhadap sebuah buku.

Teks ulasan buku juga tidak dibuat dengan sembarangan karena harus memperhatikan beberapa unsur yang ada di dalamnya. Unsur-unsur yang terdapat dalam teks ulasan buku, di antaranya orientasi, tafsiran, evaluasi, dan rangkuman.

1. Contoh Teks Ulasan Buku Bertema Sosial

Judul : Feminisme Islam: Genealogi, Tantangan, dan Prospeknya di Indonesia
Penulis : Etin Anwar
Penerjemah : Nina Nurmila
Penyunting : Ahmad Baiquni
Perancang sampul : Andreas Kusumahadi
Pemeriksa aksara : Fitriana & Dwi Kurniawati
Penata aksara : Nuruzzaman
Cetakan Pertama : Juni 2021
Penerbit : Mizan
Seberapa jauh dan dalam pemahaman kita soal feminisme? Sebanyak apa pula pengetahuan kita soal feminisme dan Islam? Topik ini memang bukan topik yang mudah untuk dibahas dan dipahami dalam waktu singkat. Bahkan mungkin di antara kita masih ada yang kebingungan mencari rekomendasi buku atau referensi yang tepat untuk memulai memahami feminisme dan Islam.
Buku yang satu ini bisa jadi rujukan yang tepat bagi siapa saja yang ingin mendapat pemahaman dan pemaparan jelas dan detail soal feminisme dan Islam. Feminisme Islam: Genealogi, Tantangan, dan Prospeknya di Indonesia ditulis oleh Etin Anwar, seorang pakar kajian sosial Islam. Buku yang dibuka dengan kalimat "Untuk perempuan dan laki-laki pencinta keadilan dan kemanusiaan" ini memuat 5 bab, antara lain:
1. Pembentukan Zaman Emansipasi: Batu Loncatan Menuju Kesetaraan Gender
2. Zaman Asosiasi dan Politik Emansipasi
3. Politik Gender pada Zaman Pembangunan: Pembentukan Negara dan Keseteraan Feminis
4. Melahirkan Kesetaraan pada Zaman Integrasi: Menjadikan Islam sebagai Kerangka Kerja Etis bagi Emansipasi
5. Zaman Penyebaran dan Wacana Feminisme Islam
Feminisme Islam menawarkan wawasan baru tentang perubahan hubungan antara Islam dan feminisme di era kolonial pada 1900-an hingga awal 1990-an di Indonesia. Menggunakan pendekatan genealogis, Etin Anwar mengkaji pertemuan antara Islam dan feminisme serta upaya untuk menemukan kembali egalitarianisme dalam tradisi Islam, sebuah konsep yagn telah dituntukkan oleh sistem gender hierarkis. Buku ini juga menyusu pertemuan perempuan Muslim dengan Islam dan feminisme ke dalam lima zaman: emansipasi, asosiasi, pembangunan, integrasi, dan penyebaran.
Buku ini menawarkan wacana tentang apa artinya menjadi seorang perempuan Muslim dalam konteks kolonialisme dan postkolonialisme di Indonesia, dan bagaimana meereka memperjuangkan kesetaraan dalam jalur-jalur perjumpaan mengenai keadilan gender antara yang lokal dan yang global, kekuatan budaya asli dan asing mengenai peran gender, ideologi negara, dan penekanan agama tentang aturan gender, serta argumen sekuler/feminis dan Islam mengenai kesetaraan.
"Saya memosisikan buku saya ini sebagai karya penelitian genealogi untuk menunjukkan bagaimana hubungan antara Islam dan feminisme berubah; merekam proses wacana tentang bagaimana feminisme Islam muncul; menemukan berbagai tempat yang mendukung kemunculan feminisme Islam; dan menelaah bentuk-bentuk wacana tentang dukungan feminis Islam terhadap kesetaraan pada awal 1990-an. Studi-studi tentang perempuan dan Islam di Indonesia relevan untuk ditelaah sejauh studi-studi tersebut membantu fokus buku ini." (hlm. 11)
Di bagian Pendahuluan, penulis memaparkan lingkup hingga tujuan penulisan buku ini. Sebagai sebuah karya penelitian, buku ini memuat pemaparan yang runtut dan penting soal titik temu antara Islam dan Feminisme. Memahami kesenjangan gender, dinamika perjumpaan antara Islam dan feminisme, hingga bagaimana feminisme Islam di Indonesia muncul dan bertumbuh kembang sejak tahun 1900-an hingga awal 1990-an, semua ada di buku ini.
Setiap bab buku ini disertai dengan kesimpulan. Sehingga memudahkan kita untuk memahami intisari setiap topik dan pembahasan di masing-masing babnya. Membincangkan perempuan dan gerakan kesetaraan gender memang bukan hal mudah. Meskipun begitu, dengan menelaah sejumlah studi dan referensi yang tepat, kita bisa mendapatkan pemahaman yang berimbang dan sangat membuka wawasan kita.
"Karya ini menunjukkan bagaimana analisis-konseptual komparatif tentang kesetaraan spiritual antara laki-laki dan perempuan dalam Islam berpadu dengan tuntutan sekunder dan feminis akan kesetaraan gender di ranah pribadi dan publik." (hlm. 17)
Isu yang begitu kompleks dibahas dengan sangat runtut disertai dengan sumber kepustakaan yang lengkap, ada banyak hal menarik terkait feminisme dan pertemuannya dengan dunia Islam yang bisa kita temui. Ada baiknya kita membaca setiap bab dan topik dengan perlahan agar bisa mencernanya dengan lebih mudah.
Bagi yang ingin memahami dan belajar lebih banyak soal sejarah perubahan transformatif yang terjadi sejak awal munculnya peningkatan kesadaran aktivitas perempuan selama zaman kolonialisme hingga masa setelah kolonialisme ketika Islam dan feminisme mulai menyatu, buku ini bisa jadi rujukan yang tepat. Bagi yang masih awam dengan isu-isu feminisme, buku ini pun bisa jadi "pintu pertama" yang dapat kita buka untuk membawa kita ke ranah dunia pengetahuan yang lebih luas.

2. Contoh Teks Ulasan Buku Fiksi

Judul : How to Stop Time
Penulis : Matt Haig
Alih Bahasa: Lanny Murtihardjana
Editor : Muthia Esfand dan Rosi Simamora
Desain sampul : Martin Dima
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

"Jangan jatuh cinta," itulah aturan pertama yang ditekankan Hendrich kepada Tom Hazard pada pertemuan yang terjadi lebih dari seabad lalu. Sebuah aturan yang terasa aneh, tetapi itu adalah aturan yang sangat penting mengingat kehidupan Tom, sama seperti Hendrich, berbeda dari orang kebanyakan. Tom menua lebih lama ketimbang orang biasa. Tampak luar, Tom seperti pria berusia 41 tahun.

Namun, siapa sangka sebenarnya ia lahir lebih dari 400 tahun lalu. Lebih dari empat abad dia menjalani kehidupan. Saat orang-orang terdekatnya menua, sakit, dan meninggal, ia masih tetap hidup. Belum lagi dengan kenangan-kenangan menyakitkan yang tak pernah bisa hilang dari benaknya, semua itu terus menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan yang sudah dijalani lebih dari abad ini.
Anageria, itulah kondisi yang diidap Tom. Sel-sel tubuhnya berbeda dari sel-sel tubuh orang kebanyakan. Sel tubuhnya mengalami proses penuaan yang sangat lambat. Ia bahkan bisa saja hidup hingga ribuan tahun. Sudah hidup selama lebih dari empat abad, jelas ia paham betul rasanya hidup di berbagai zaman. Bahkan Tom mengenal beberapa sosok legendaris, seperti William Shakespeare, Scott Fitzgeralad, dan Charlie Chaplin di masa lalu. Bukan sekadar mengenal biasa, tapi terlibat langsung berinteraksi dan melakukan pertunjukan bersama mereka.
Hanya saja punya kemampuan berumur panjang tak serta merta menghadirkan kebahagiaan. Walaupun dia sudah melewati berbagai zaman, melintasi sejumlah generasi, mengunjungi berbagai negera, dan memiliki kekebalan tidak mudah sakit, tetap saja masa depan adalah sesuatu yang tak pasti. Setelah bergabung dengan Masyarakat Albatross (kelompok rahasia yang melindungi orang-orang seperti Tom), ia tak lantas bisa hidup tenang begitu saja. Dia masih berusaha mencari putrinya, serta masih berjuang untuk mendapatkan kehidupan yang benar-benar ia inginkan. Tom Hazard menyimpan rahasia berbahaya.
Ia mungkin tampak seperti pria berusia 41 biasa, tapi karena kondisi medis sangat langka, ia sudah hidup berratus-ratus tahun. Tom pernah jadi bagian sejarah---memainkan musik untuk Shakespeare, mengekspolarasi lautan dengan Captain Cook, dan minum koktail dengan Fitzgerald. Sekarang, ia hanya ingin hidup normal.
Jadi Tom pindah ke London, tempat tinggal lamanya, untuk jadi guru sejarah---pekerjaan yang pas untuk orang yang menyaksikan sejarah kota itu dengan mata kepala sendiri. Tom mengira ia akan mendapatkan hidup yang diinginkannya. Hingga seorang wanita yang jadi guru bahasa Prancis di sekolahnya tampak tertarik padanya. Tapi Masyarakat Albatross, kelompok rahasia yang melindungi orang-orang seperti Tom, punya satu aturan: jangan jatuh cinta.
Ketika kenangan masa lalu yang menyakitkan dan tindakan membahayakan dari pemimpin Masyarakat Albatros mengancam kehidupan baru dan kisah cintanya, satu hal yang tak bisa ia miliki mungkin malah jadi satu-satunya hal yang bisa menyelamatkannya. Tom harus memutuskan apakah ia akan tetap terjebak di masa lalu, ataukah ia siap untuk hidup di masa kini?
"Tidak jarang aku merasa putus harapan. Pencarianku tidak hanya untuk menemukan hal lain yang hilang dariku, makna hidup. Tujuan hidup. Terpikir olehku manusia tidak hidup lebih lama dari seratus tahun karena memang tidak dimampukan untuk itu. Maksudku secara psikologis. Kau seakan kehabisan energi. Tidak tersedia cukup keinginan untuk melanjutkan hidup. Kau terlampau jenuh dengan pikiranmu sendiri seiring berulangnya siklus kehidupan." (hlm. 45)
Selama menjadi bagian dari Masyarakat Albatross, Tom harus melakukan tugas yang diberikan oleh Hendrich. Ada misi yang harus ia tuntaskan di setiap penugasan. Selain, saat menetap di suatu tempat tidak boleh lebih dari delapan tahun. Kalau sudah delapan tahun, maka harus pindah ke tempat atau negara lain dengan identitas baru.
Sampai kemudian Tom pindah ke London, tempat tinggal lamanya. Ia memilih menjadi guru sejarah. Namun, siapa sangka di sini ia malah jatuh cinta. Ada seorang guru yang menarik perhatiannya, bahkan tampak sudah mengenal dirinya jauh sebelum pertemuan pertama mereka. Tom jatuh cinta lagi, tapi dia dilarang jatuh cinta.
Belum lagi dengan kenangan ratusan tahun lalu yang telah menorehkan luka begitu dalam, tentang Rose dan putrinya. Rose yang sangat dicintainya dan putrinya yang entah ada di mana. Tom masih berjuang menemukan putrinya karena ia merasa putrinya pun mewarisi kondisi yang sama dengannya, hanya saja sudah ratusan tahun ini hasilnya nihil.
"Selama bertahun-tahun ini aku berhasil meyakinkan diri bahwa kepedihan kenangan terasa lebih berat dan lama daripada saat-saat bahagia. Karena itu, dengan menggunakan semacam matematika emosional yang kejam, aku memutuskan lebih baik tidak mencari cinta, persahabatan, bahkan pertemanan." (hlm. 163)
Mengidap kondisi langka yang membuat kita bisa hidup jauh lebih lama dari orang kebanyakan bukan jaminan kebahagiaan. Seperti Tom yang sudah melewati berbagai pengalaman hidup, tetap saja dia tak pernah bisa tahu apa yang akan terjadi di depan. Masa depan tetaplah misteri. Kehidupan selalu menyuguhkan kejutan yang tak terduga.
"Hidup ini mempunyai irama yang janggal. Dibutuhkan waktu cukup lama untuk bisa menyadari hal ini. Sekian dekade. Bahkan berabad-abad. Irama yang tidak mudah. Bagaimanapun, irama itu tetap ada. Kecepatannya berubah dan turun-naik. Di dalam struktur ada struktur, dan di dalam pola tersimpan pola. Sungguh mengagumkan." (hlm. 316)
Novel ini benar-benar menyuguhkan cerita yang memikat. Kita akan diajak untuk melintasi berbagai dimensi waktu dan negara. Mengikuti pengalaman Tom bertemu dengan seniman-seniman klasik dan sosok-sosok legendaris. Selain itu, kita juga akan ikut terhanyut dengan pergolakan batin yang dialami oleh Tom.
Kesedihan yang masih melekat tentang kematian kedua orangtuanya dan istrinya. Kerinduan yang mendalam pada orang-orang terkasih hingga rasa penuh ketidakpastian tentang keberadaan putrinya. Bahkan di akhir novel ini, ada kejadian yang membuat pembaca bisa menitikkan air mata. Begitu sedih dan pilu. Namun, sekaligus memberi secercah harapan baru.
Mengikuti kisah Tom kita pun akan ikut digiring untuk kembali merenungkan makna hidup. Kehidupan ini memang tak selalu mudah untuk dijalani. Tak pernah bisa kita memastikan atau tahu dengan pasti hal-hal yang menanti kita di depan sana. Pun kita tak bisa kembali ke masa lalu meski semua bayangan dan kenangan di masa itu masih teringat jelas di benak kita.
How to Stop Time, novel ini sangat cocok dibaca oleh siapa saja. Kisah Tom mengajak kita untuk menyelami hidup kita sendiri. Mengajak kita untuk kembali memeluk diri sendiri, serta mendorong kita untuk menjalani kehidupan kita dengan penuh kesadaran.

Baca Juga: 5 Teks Negosiasi Jual Beli Tas Singkat, Lengkap dengan Struktur

Contoh Teks Ulasan Novel Laskar Pelangi

- Orientasi
Judul buku: Laskar Pelangi
Penulis: Andrea Hirata
Penerbit: Bentang Pustaka
Tahun terbit: 2005
- Isi Resensi/Ulasan
Cerita ini berisi tentang sekelompok anak dengan semangat belajar dan bersekolah yang tinggi. Meski mereka masih duduk dikelas 1 SD dan SMP serta bersekolah disebuah sekolah yang penuh dengan keterbatasan mereka tetap semangat menggapai cita-cita mereka.
Pada awal cerita kisah diceritakan sekumpulan anak yang tinggal didaerah Desa Gantung, Belitung timur. Mereka bersekolah di Muhammadyah. Pemerintan oendidikan setempat hendak membubarkan sekolah tersebut karena jumlah siswa dan siswi nya kurang dari 10 orang. Namun pembubaran tersebut diurungkan dengan syarat pada tahun ajaran baru haruslah memiliki 10 siswa siswi baru.
Usaha telah dilakukan namun hingga saat acara pembukaan tahun ajaran baru sekolah tersebut hanya ada 9 orang anak. Semua orang khawatir akan kondisi sekolah tersebut. Namun, tiba-tiba sesaat sebelum kepala sekolah membacakan pidatonya Harun dan Ibunya datang untuk mendaftarkan Harun kesekolah tersebut. Sontak semua anak dan guru di sekolah tersebut bersorak gembira menyambut Harun.
- Penilaian
Amat disayangkan film ini berkesan monoton dan hanya berpusat pada pendidikan di SD muhammadyah. Lebih baiknya, beberapa scene yang ditampilkan harusnya diperpanjang seperti pada saat perkenalan pertokoh. Namun secara keseluruhan film ini fibuat dengan sangat baik. Keinginan kuat para pengajar membuahkan hasil yang baik. Laskar Pelangi dapat terus belajar di sekolah walaupun tokoh Lintang terpaksa drop-out karena Ayahnya meninggal dan ia terpaksa menjadi tulang punggu dikeluarganya. Selain itu, pengambilan kisah romansa pada film ini merupakan sebuah bumbu yang menghiasi film ini dengan baik.
- Kesimpulan
Dari film Laskar Pelangi diatas dapat kita simpulkan bahwa Laskar Pelangi memungkinkan kita melihat cerita yang didasarkan pada pengalaman pengarang, yang menggambarkan kondisi prihatin anak-anak kurang mampu Pulau Belitung. Sangat banyak sekali pesan moral yang disajikan pada film ini sehingga tak jarang penonton sampai meneteskan air mata ketika menonton film ini karena kegigihan semangat Lintang dan teman-teman nya demi meraih pendidikan didaerah yang sangat terpencil di Indonesia. oleh sebab itu, maka tak heran jika film ini berhasil merai berbagai penghargaan baik dari dalam maupun luar Negeri.


Contoh teks ulasan buku Habibie dan Ainun.

- Orientasi
Judul buku: Habibie dan Ainun
Penulis: BJ Habibie
Penerbit: PT THC Mandiri
Tahun terbit: 2010
- Isi Resensi/Ulasan
Bermula ketika Habibie bertemu kembali dengan Ainun kala malam lebaran di rumahnya. Waktu itu, masa cuti yang dimiliki oleh Habibie hanya 3 bulan lamanya dan kemudian berniat untuk kembali ke jerman bersama Habibie. Bu Ainun sangatlah mendukung pekerjaan yang dilakukan oleh Pak Habibie dan tidak pernah mengeluh perihal pekerjaan tersebut. Bahkan selalu mendampinginya kala Habibie terkena penyakit TBC.
Habibie juga dikenal selalu melibatkan Ainun dalam setiap keputusan yang dibuatnya. Berkat dari keharmonisan tersebut, habibie berhasil mendapat banyak prestasi yang mengagumkan di Jerman. Kisah mereka kemudian berakhir dengan meninggalnya Ainun setelah berjuang melawan kanker selama bertahun-tahun lamanya.
- Penilaian
Bahasa yang digunakan dalam buku ini mampu menghayutkan perasaan orang-orang yang membacanya. Tidak heran jika kemudian buku ini menjadi favorit banyak orang. Buku ini sendiri diklaim sebagai perantara untuk menutupi kekosongan hati yang dialami oleh pak Habibie.
- Kesimpulan
Novel ini sangatlah dibutuhkan oleh pasangan yang sedang memerlukan semangat juga motivasi dalam membangun keluarga kecilnya yang harmonis dan saling mendukung satu sama lainnya.

Contoh teks ulasan novel Surat Kecil untuk Ayah.

- Orientasi
Judul novel: Surat Kecil untuk Ayah
Penulis: Boy Chandra
Penerbit: Bukune
Tahun terbit: 2018
- Isi Resensi/Ulasan
Pada bab pertama, Boy Chandra menceritakan lelaki yang sangat dekat dengan kehidupannya. Lelaki tersebut memberikan kasih tak terkira dan selalu menghadirkan senyuman di pagi buta. Yang dimaksud lelaki tersebut adalah Ayah.
Ayah dalam novel tersebut tidak pernah lelah untuk membuat seorang anak merasa nyaman. Namun, ia tak mengenal siapa sebenarnya ayahnya. Cerita ini diakhiri saat saudara tiri memintanya datang ke Jakarta untuk menuju ke sebuah pemakaman. Matanya lantar menangis dan turun dari mobil dengan langkah gontai. Genggaman tangan yang memegang bunga tersebut jatuh bersama dengan air matanya.
- Penilaian
Kelebihan dari novel ini adalah bahasa yang disajikan dapat membuat pembaca terhanyut dalam kisah yang diceritakan. Novel ini juga melampirkan beberapa perjuangan anak, ibu dalam kehidupan nyata. Sayangnya, novel ini adalah masih ada terdapat salah tulis dan penulisan yang kurang menarik serta sulit dimengerti.
- Kesimpulan
Dengan mengesampingkan beberapa kekurangan yang ada, novel ini wajib dibaca oleh anak zaman sekarang. Buku ini mengajarkan bahwa seorang anak harus menghargai kerja keras dan ketegaran seorang ayah. Meski terkadang kita lupa bahwa ayah juga seorang manusia biasa.

Baca Juga: 3 Khutbah Jumat Awal Tahun Baru 2024, Singkat Tapi Menyentuh Hati

Contoh Teks Ulasan Film 5 CM

- Orientasi
Judul film: 5 CM
Tahun rilis: 2012
Film ini merupakan karya yang diadopsi dari novel nasional best seller. Novel 5 CM merupakan karya Donny Dhirgantoro. Rizal Mantovani kemudian menjadi sutradara pada film yang bergenre drama inspiratif ini.
Film ini dirilis pada 2012. Beberapa tokoh atau pemeran utama, yaitu Herjunot Ali (Zafran), Fedi Nuril (Genta), Denny Sumargo (Arial), Igor Saykoji (Lan), Raline Syah (Riani), dan Pevita Pearce (Adinda).
- Isi Resensi/Ulasan
Film ini menceritakan kisah persahabatan, cinta, nasionalisme, dan impian tentang masa depan. Rasa nasionalisme dan cinta pada negeri digambarkan dengan apik melalui film ini. Sederhana, namun pas. Ada banyak nilai-nilai kehidupan yang disampaikan. Banyak ide-ide cemerlang dituangkan dalam bentuk cerita yang seru.
Tokoh utama pada film ini sudah menjalin persahabatan cukup lama. Mereka punya sifat dan karakter yang berbeda-beda. Suatu ketika, mereka berkumpul di rumah Arial dan berkomunikasi tentang persahabatan mereka. Seketika, Genta berinisiatif dan memberikan ide agar mereka tidak bertemu dalam kurun waktu yang ditentukan.
Akhirnya, mereka sepakat dan memutuskan untuk berpisah sementara, tidak ada komunikasi dan tidak ada pertemuan dalam kurun waktu tiga bulan. Mereka sepakat untuk bertemu kembali pada waktu dan tempat yang ditentukan.
Akhirnya mereka bertemu pada tanggal 17 Agustus untuk melakukan perjalanan agar lebih mencintai Indonesia. Mereka merayakan kemerdekaan di Gunung Semeru, puncak tertinggi Jawa.
Mereka mendaki bersama dengan rombongan lainnya. Rasa haus, lapar, dan lelah terbayar saat mereka sampai di puncak. Mereka mengibarkan Bendera Merah Putih pada hari kemerdekaan di tempat yang sungguh indah. Gunung Semeru menjadi saksi persahabatan dan nasionalisme mereka.
Pengalaman tersebut sangat berharga dan membekas di hati. Suatu hal yang tidak pernah terlupakan. Mereka menghadapi segala rintangan karena mereka punya impian. Impian yang diletakkan tepat 5 cm di depan kening.
- Penilaian
Film ini disampaikan dengan sangat inspiratif. Perjalanan demi mengibarkan Sang Saka Merah Putih dimunculkan dengan sangat apik. Keindahan alam Indonesia ditampilkan. Kekayaan Indonesia terpancar dalam film ini. Judul filmnya sederhana, namun sangat membekas dalam ingatan. Karakter setiap tokoh menggambarkan perbedaan, namun tetap bersatu.
- Kesimpulan
Film ini bagus untuk pemuda pemudi Indonesia. Ada banyak hikmah yang bisa diambil dari setiap kejadian. Pesan dalam film ini, antara lain adalah mengajarkan untuk pantang menyerah dan terus bermimpi hingga pada akhirnya bisa meraih mimpi tersebut.

PenulisKumairoh
EditorKumairoh
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm