Keputusan Wexler untuk memilih Beckinsale sebagai pemeran utama patut diacungi jempol.
Beckinsale, seperti yang sudah terlihat dalam franchise "Underworld," tidak hanya memiliki keahlian dalam aksi di depan kamera, tetapi juga mampu menyampaikan humor gelap dengan sangat baik.
Keberadaannya memberikan daya tarik dan keterkaitan yang tinggi pada karakter utama, membuat "Jolt" menjadi tontonan yang menyenangkan.
Salah satu kelebihan Beckinsale adalah kemampuannya untuk meredakan ketegangan dalam suasana.
Jai Courtney, meskipun tidak dianggap sebagai aktor luar biasa, tampil lebih lincah dalam perannya saat berhadapan dengan Beckinsale.
Courtney berhasil memerankan karakter yang cupu dan menggemaskan, yang penting untuk menciptakan katalis bagi tindakan Lindy.
Selain itu, kehadiran Bobby Cannavale dan Laverne Cox sebagai detektif yang membuat hidupnya sulit juga berhasil memberikan keceriaan tambahan.
Walaupun "Jolt" dapat ditebak dan memiliki banyak poin plot yang terlalu sederhana, terutama dalam film aksi, durasinya yang ramah (hanya satu setengah jam) dan penampilan Beckinsale membuatnya menjadi hiburan yang layak.
Jika memang "Jolt" diharapkan menjadi bagian dari suatu franchise baru (sesuai dengan endingnya), semoga Lindy dapat menghadapi penjahat-penjahat yang lebih menarik di masa depan.
Demikian sinopsis film 'Jolt' sebagaimana di atas.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News
Baca Juga: Sinopsis 'The Desperate Hour' Aksi Ibu Menyelamatkan Anaknya dari Teror di Sekolah