Sonora.ID - Simak 4 contoh teks deskripsi Candi Borobudur yang dapat menjadi referensi.
Teks deskripsi merupakan salah satu jenis tulisa yang menggambarkan secara rinci karakteristik fisik, visual, atau sensori suatu objek.
Ciri-ciri teks deskripsi
Teks deskripsi dapat menggambarkan tokoh maupun tempat. Namun, kali ini Sonora telah merangkum 4 contoh teks deskripsi Candi Borobudur yang dapat menjadi referensi.
Baca Juga: 3 Contoh Prolog Novel Berbagai Tema Beserta Pengertian dan Fungsinya
Candi Borobudur adalah candi Buddha terbesar dan termewah di Indonesia. Bentuk candi ini tampak seperti piramida/bangun limas segi empat. Candi ini mempunyai banyak relief dan juga stupa.
Kemegahan dan ukuran yang sangat besar membuat pesona candi bak seperti gunung yang menjulang tinggi. Bahkan, dari arah kejauhan, pesona Candi Borobudur tampak dengan jelas.
Candi Borobudur terdiri atas 3 buah tingkatan. Tingkat pertama/paling bawah disebut dengan kamadhatu. Pada bagian akhir ini terdapat relief yang berjumlah 160 buah. Relief tersebut mengandung suatu kisah tentang Karmawibhangga / berbagai macam kisah tentang dosa.
Pada tingkat yang kedua yaitu rupadhatu. Pada tingkat ini berupa 4 buah teras. Teras itu seolah membentuk lorong yang berputar. Di tingkat rupadhatu terdapat 1.300 relief.
Sedangkan pada tingkat kedua ini terdapat beberapa patung Buddha berukuran kecil. Jumlah keseluruhan patung Buddha yaitu 432 patung. Patung itu terletak di dalam suatu relung terbuka yang ada di sepanjang pagar langkan. Pagar langkan adalah suatu bentuk peralihan dari rupadhatu dan arupadhatu.
Tingkat yang paling atas yaitu arupadhatu. Khusus untuk tingkat ini sama sekali tidak dihiasi relief pada dindingnya. Bentuk dari lantai arupadhatu yaitu lingkaran.
Di sini ada 72 stupa kecil. Semua stupa kecil tersusun atas 3 buah barisan yang seolah mengelilingi stupa induk. Bentuk dari stupa kecil menyerupai lonceng. Di dalam stupa terdapat patung Buddha.
Di bagian tengah arupadhatu terdapat sebuah stupa induk. Stupa ini memiliki patung Buddha dan mempunyai ukuran paling besar daripada stupa lainnya.
Baca Juga: 8 Contoh Folktale Lengkap dengan Pengertian dan Struktur Tulisannya
Candi Borobudur terletak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dibangun dengan gaya Buddha. Candi Borobudur diperkirakan dibangun pada masa pemerintahan Dinasti Syailendra antara tahun 750 hingga 842 Masehi.
Tujuan pembangunan Candi Borobudur adalah untuk memuliakan ajaran Buddha Mahayana.
Candi Borobudur merupakan candi Buddha terbesar dan termewah di Indonesia. Bentuk candi ini terlihat seperti bentuk piramid/piramida segi empat. Candi ini memiliki banyak relief dan juga stupa.
Karena kemegahan candi tersebut membuat candi ini semenarik gunung yang tinggi. Pesona candi ini terlihat jelas dari kejauhan. Candi Borobudur terdiri dari 3 tingkat. Tingkat pertama/terbawah disebut Kamadhatu. Pada akhirnya ada total 160 relief. Relief tersebut berisi kisah Karmawibhangga/berbagai kisah dosa.
Pada tingkatan kedua, yaitu Rudhatu. Ada 4 teras di tingkat ini. Teras itu seperti membentuk koridor berputar. Ada 1.300 relief di dataran Rudhatu.
Sedangkan di tingkat kedua terdapat beberapa arca Buddha berukuran kecil. Ada total 432 patung Buddha. Patung itu berada di ceruk terbuka yang memanjang di sepanjang pagar. Kaide adalah bentuk peralihan dari Rudhatu dan Arupadhatu.
Tingkat tertinggi adalah Arupadhatu. Apalagi pada tingkat ini sama sekali tidak ada relief pada dindingnya. Bentuk lantai Arupadhatu adalah lingkaran. Ada 72 stupa kecil di sini. Semua stupa kecil terdiri dari 3 baris yang seolah-olah mengelilingi pintu masuk. Bentuk stupa kecil itu menyerupai genta. Ada patung Buddha di dalam stupa.
Di tengah Arupadhatu terdapat stupa pintu masuk. Stupa ini berisi arca Buddha dan merupakan yang terbesar dibanding stupa lainnya.
Pemandangan di Candi Borubudur sangatlah indah bahkan candi ini pernah masuk ke dalam 7 keajaiban dunia karena bangunan candinya yang unik dengan arsitektur luar biasa. Setiap bangunan di Borobudur memiliki karakteristik dan makna tersendiri.
Candi Borobudur ini adalah salah satu tujuan wisata terkenal yang banyak diminati oleh wisatawan lokal maupun luar negeri. Tidak hanya menjadi sebuah tujuan wisata terkenal bagi banyak wisatawan di seluruh dunia, candi Borobudur juga termasuk kedalam daftar situs warisan dunia UNESCO.
Baca Juga: Contoh Saran dalam Makalah dan Skripsi Beserta Cara Membuatnya
Candi Borobudur merupakan salah satu mahakarya yang berasal dari era klasik atau zaman Hindu-Buddha yang hingga saat ini masih bisa disaksikan keindahannya.
Nama asli dari Candi Borobudur sampai sekarang belum diketahui. Nama Borobudur sendiri diambil dari nama desa tempat candi ini berdiri yang terletak di kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Keberadaan candi yang diperkirakan dibangun pada abad ke-9 telah diakui sebagai Warisan Dunia UNESCO dan merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia.
Pembangunan Candi Borobudur dilakukan oleh Raja Samaratungga dari kerajaan Mataram Kuno dengan diarsitek bernama Gunadarma.
Candi yang dibangun dengan menggunakan jutaan kubik batu andesit berbentuk seperti stupa raksasa yang mempunyai ribuan relief dengan beragam kisah dan ratusan stupa kecil yang menghiasi kompleks candi.
Puncak dari borobudur berupa stupa raksasa yang polos tanpa ada hiasan apapun yang merupakan simbol dari puncak kehidupan manusia.
Candi Borobudur memiliki struktur bangunan yang unik, yaitu berbentuk punden berundak-undak dengan 10 tingkat. Setiap tingkatan pada bangunan candi ini melambangkan tahapan kehidupan manusia, sesuai dengan ajaran Buddha Mahayana.
Konon, untuk mencapai tingkat sebagai Buddha, seseorang harus melewati setiap tingkatan kehidupan tersebut.
Ketika mengunjungi Candi Borobudur, pengunjung akan terpesona oleh keindahan relief-relief yang menghiasi dinding candi.
Relief-relief ini menggambarkan berbagai cerita dan ajaran Buddha, serta kehidupan masyarakat pada masa lalu. Pembuatnya sangat mahir dalam memperhatikan setiap detail bentuk candi sehingga menciptakan karya seni yang mengagumkan.
Selain keindahan arsitektur dan reliefnya, Candi Borobudur juga menawarkan pemandangan yang memukau.
Candi Borobudur dikepung dengan perbukitan hijau yang mempesona. Suasana yang tenang dan damai membuat pengunjung merasakan kedamaian dan keagungan candi ini.
Di Indonesia, Candi Borobudur merupakan salah satu destinasi wisata favorit bagi wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. Kebanyakan wisatawan yang datang tidak hanya menyaksikan kemegahan candi yang telah berusia lebih dari seribu tahun itu, tetapi juga melakukan penelitian.
Selain itu sampai kini Candi Borobudur masih dipergunakan sebagai tempat ibadah bagi mereka yang memeluk agama Buddha.
Ketika peringatan hari besar agama Buddha, Candi Borobudur akan ditutup sementara waktu untuk dipakai sebagai tempat ibadah pemeluk agama Buddha.
Seiring dengan bertambahnya usia, wisatawan semakin banyak mengunjungi Candi Borobudur. Belakangan ini, pengelola menerapkan aturan pembatasan pengunjung yang menaiki Candi Borobudur agar beban yang disangga tidak terlalu berat.
Baca Juga: 5 Contoh Surat Pemberitahuan Kegiatan Sederhana yang Baik dan Benar
Candi Borobudur adalah salah satu bangunan megah yang berlokasi di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Indonesia.
Candi Borobudur menjadi salah satu peninggalan menakjubkan agama Buddha yang diperkirakan dibangun pada 824 M, tepatnya pada masa Raja Samaratungga dari Wangsa Syailendra.
Candi Borobudur menjadi monumen Buddha yang mempunyai 504 patung Buddha, 72 stupa terawang dan 1 stupa induk. Di dalam candi Borobudur, terdapat arsitektur Gupta yang merepresentasikan kentalnya gaya arsitektur India.
UNESCO sudah memberi pengakuan keberadaan Candi Borobudur sebagai salah satu monumen Buddha terbesar yang ada di Indonesia dan dunia, serta memberi pujian akan kemegahannya.
Pembangunan Candi Borobudur diperkirakan membutuhkan waktu sekitar 75 tahun di bawah komando arsitek bernama Gunadarma.
Jumlah batuan vulkanik yang digunakan untuk membangun candi diperkirakan mencapai 60 ribu meter kubik, dan diambil dari Sungai Elo dan Progo yang lokasinya berada 2 Km di sebelah timur lokasi candi. Ketika proses pembangunan, masih belum dikenal sistem metrik.
Saat itu, satuan panjang yang digunakan dalam proses pembangunan candi adalah tala, yang cara menghitungnya adalah dengan merentangkan ibu jari dan jari tengah.
Metode pengukuran tersebut biasa digunakan untuk mengukur panjang rambut, dimulai dari dahi hingga ke dasar dagu.
Dari sebuah tulisan yang tertulis di prasasti Karangtengah dan Kahulunan, sejarawan bernama J.G. de Casparis memprediksi bahwa sosok pendiri dari Candi Borobudur adalah Samaratungga.
Samaratungga merupakan Raja Mataram Kuno yang berasal dari dinasti Syailendra. Ia mulai membangun candi sekitar tahun 824 M. Namun, bangunan candi tersebut baru selesai pada masa pemerintahan Ratu Pramudawardhani yang mana adalah putrinya sendiri.
Baca artikel dan berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.