Sonora.ID - Bagi jutaan orang, kopi adalah bagian penting dari kehidupan mereka sehari-hari. Banyak orang memulai hari produktifnya dengan secangkir kopi. Kopi juga memainkan peran penting dalam kehidupan sosial. Memahami pengaruh kopi terhadap psikologi seseorang sama pentingnya dengan memahami perannya dalam kehidupan sehari-hari. Hubungan antara kopi dan psikopat sangatlah menarik.
Seperti pada penelitian terdahulu yang terlampir, A. Lestari (2023) mendefinisikan psikopati sebagai gangguan kepribadian antisosial yang ditandai dengan kurangnya empati, ketidak sabaran, sikap acuh tak acuh, dan kecenderungan melakukan kekerasan tanpa penyesalan.
Selain itu, “Definisi psikopat dalam psikiatri adalah gangguan kepribadian antisosial (ASPD),” kata Dr. Rakash Masand, pendiri Centers of Psychiatric Excellence.
Dan ASPD diartikan sebagai orang yang mempunyai pola memanipulasi dan menindas orang lain (R. Lestari, 2021). Penting untuk disadari bahwa tidak semua psikopat melakukan kejahatan.
Orang dengan penyakit psikopat biasanya antisosial, yang tidak berarti bahwa mereka diam atau menyendiri, namun mereka mengabaikan hak-hak orang lain secara umum dan melanggar norma-norma sosial. Sifat egoisme sudah tertanam di dalam diri mereka.
Mereka mempunyai hubungan sumbang karena mereka mengambil keuntungan pribadi tanpa mempertimbangkan orang lain. Etiologi psikopati masih belum jelas. Namun faktor keturunan, trauma dini, dan penurunan fungsi otak merupakan unsur-unsur yang berkontribusi terhadap seseorang menjadi psikopat (Tim Medis, 2023).
Baca Juga: 10 Manfaat Kopi Hitam Tanpa Gula Bagi Kesehatan, Bantu Turunkan Berat Badan!
Hubungan kopi dengan psikopat
Dari segi kesehatan fisik, disimpulkan bahwa meminum secangkir kopi bebas susu dan bebas gula di pagi hari adalah hal yang wajar. Kopi juga menawarkan manfaat terhindar dari penyakit kanker, meningkatkan mood dan konsentrasi, menurunkan berat badan, menurunkan risiko diabetes tipe 2, menurunkan risiko penyakit otak, menjaga kesehatan liver, menurunkan bahaya batu empedu, dan menurunkan peradangan pada tubuh (Marliah , 2022).
Universitas Innsbruck di Austria melakukan jajak pendapat terhadap preferensi selera 1.000 orang. Menurut Wellandgood, orang-orang yang menyukai rasa pahit pada makanan seperti kopi hitam memiliki nilai lebih tinggi dalam serangkaian kuis kepribadian yang meneliti Machiavellianisme.
Sedangkan dalam psikologi, Machiavellianisme mengacu pada kepribadian yang gelap, psikopat, narsis, dan kejam. Selain mengonsumsi kopi hitam, orang yang menyukai makanan pahit lainnya seperti lobak dan seledri lebih cenderung menunjukkan kecenderungan psikopat (Diahwahyuningtyas & Firdaus, 2023).
Menurut para peneliti, temuan keseluruhan menunjukkan bahwa kesukaan seseorang terhadap makanan dan minuman yang rasanya pahit berhubungan langsung dengan kegelapan atau hal kelam kepribadiannya.
Karena dalam penelitian tersebut belum sepenuhnya berhasil dan mendapatkan jawaban konkret, pada tahun 2018, hasil positif lebih lanjut dipublikasikan di Health, dan Dr. Stephen Myers, seorang profesor psikologi di Roosevelt University, meneliti penelitian kesehatan tersebut lebih dekat untuk menilai kebenarannya. Menurut Profesor Myers, penelitian ini hanya menemukan "hubungan yang sangat kecil" antara kepahitan dan kecenderungan Machiavellian (Elmira, 2023).
Baca Juga: Konsumsi Kopi Mentah Bisa Kurangi Resiko Diabetes, Benarkah?
Korelasi yang sangat kecil tidak berarti ada hubungan antara peminum kopi dan penyakit psikopat. Kafein, bahan kimia yang dapat meningkatkan kewaspadaan dan mengaktifkan sistem saraf pusat, ditemukan dalam kopi.
Pada akhirnya, menurut para ahli, penelitian terhadap rasa pahit kopi dan makanan pahit lainnya cenderung membuat seseorang menunjukkan sifat psikopat.
Karena begitu lemahnya hubungan antara rasa pahit dan Machiavellianisme, seseorang yang menyukai makanan pahit tidak perlu khawatir dengan berkembangnya indikator psikopati. Sebab, memiliki masalah psikopat tidak semudah menikmati makanan atau minuman yang pahit. Ada beberapa variabel yang mungkin menyebabkan masalah mental.
Penting untuk dicatat bahwa psikopati memiliki penyebab mendasar yang lebih dalam dan rumit. Hal ini sering dikaitkan dengan variabel genetik, lingkungan, dan neurologis. Akibatnya, minum kopi tidak bisa dianggap sebagai penyebab psikopati.
Penulis: Gaizka Naufal Winalda
Baca Juga: Kopi Hitam Fruity: Prediksi Menarik Tren Kopi 2024