Sonora.ID - Sholawat Ali al-Qodri dikenal juga dengan bacaan sholawat Guru Sekumpul. Mengapa demikian?
Hal ini dikarenakan sholawat Ali al-Qodri merupakan salah satu sholawat yang diijazahkan oleh Abah Guru Sekumpul.
Sholawat ini berisi pujian kepada Rasulullah SAW agar Allah SWT senantiasa mencurahkan salam kepada Nabi dan para sahabat serta keluarganya.
Dilansir dari NU Online, menurut penuturan Syekh Ramadhan al-Buthi, redaksi sholawat ini berasal langsung dari baginda Nabi Muhammad SAW.
Baca Juga: Bacaan Sholawat Kamaliyah: Arab, Latin, Arti dan Keutamaan, Lengkap!
Sholawat Guru Sekumpul
Adapun bacaan sholawat Abah Guru Sekumpul atau sholawat Ali al-Qodri cukup pendek sehingga dapat dengan mudah dihafal, yakni sebagai berikut:
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّـدِنَا مُحَمَّدٍ نِالنَّــبِـــىِّ اْلأُمِّـــيِّ الْحَبِـــيْبِ الْعَالِىِّ الْقَادِرِ الْعَظِيْمِ الْجَاهِ وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ
Latin: Allohumma shalli ‘alaa sayyidinaa Muhammadinin nabiyyil ummiyyil habiibil ‘aaliyyil qadril ‘dziimil jaah. Wa ‘alaa aalihii wa shahbihii wa sallim.
Artinya, “Ya Allah, limpahkanlah salawat dan salam kepada Sayyidina Muhammad, Nabi yang ummi, kekasih yang luhur derajatnya, yang agung pangkatnyaa, dan salawat dan salam semoga juga selalu tercurahkan kepada keluarga serta sahabatnya.”
Keutamaan Membaca Sholawat Guru Sekumpul
Sholawat Ali al-Qodri disarankan dibaca pada malam Jumat. Adapun keutamaan membaca sholawat ini di malam Jumat adalah sama seperti membaca surat Yasin 500 kali.
Hal tersebut berdasarkan penuturan KH Cep Herry Syarifudin, pengasuh pondok pesantren Sabilurrahim Mekarsari, Cileungsi, Bogor.
Ia menerangkan bahwa Abah Guru Sekumpul pernah berkata, "Barang siapa yang membaca sholawa ‘Ali al-Qodri ini sebanyak 10x di malam Jumat maka pahalanya akan sama seperti membaca surat Yasin sebanyak 500 kali.”
Baca Juga: Gratis! 2.000 Nasi Bungkus Dibagikan untuk Jemaah Haul Guru Sekumpul
Siapa Itu Guru Sekumpul?
Abah Guru Sekumpul, atau Muhammad Zaini bin Abdul Ghani al-Banjari, ialah seorang ulama yang terkenal di Kalimantan.
Lahir pada 11 Februari 1942 di desa Tunggul Irang, Martapura, Kabupaten Banjar, Abah Guru Sekumpul merupakan keturunan ke-8 dari ulama besar Banjar, Maulana Syekh Muhammad Arsyad bin Abdullah Al Banjari.
Ia dikenal sebagai tokoh yang mulia, penyabar, dan juga penuh rasa kasih sayang.
Abah Guru Sekumpul mulai berdakwah dengan mengajar di Pondok Pesantren Darussalam Martapura atas rekomendasi beberapa ulama ternama.
Setelah lima tahun, ia berhenti dan membuka pengajian di rumahnya di Keraton Martapura, demikian dijelaskan Kompas.com.
Pada sekitar tahun 1980-an, Abah Guru Sekumpul pindah ke Sungai Kacang dan mendirikan komplek Ar-Raudhah sebagai lokasi pengajian yang baru.
Namun, ia kemudian mengalami sakit ginjal sehingga sempat dirawat di Singapura dan pulang ke Indonesia.
Namun, pada 10 Agustus 2005, Abah Guru Sekumpul meninggal dunia di usia 63 tahun. Ia dimakamkan di kompleks pemakaman keluarga dekat Musala Ar Raudhah, Kalimantan Selatan.