Sektor Transportasi Berperan Utama Dalam Menunjang Pertumbuhan Ekonomi Nasional

19 Januari 2024 21:01 WIB
Peresmian Rute Bus Damri Pontianak-Ketapang, Kalimantan Barat
Peresmian Rute Bus Damri Pontianak-Ketapang, Kalimantan Barat ( Dok Kemenhub)

Jakarta, Sonora.Id - Pemerintah optimis sektor perekonomian nasional optimis bangkit dan kembali pada jalurnya disemua lini infrastruktur penunjang kinerja sektor perekonomian pasca pandemi Covid-19. Pemerintah melalui Kementrian Perhubungan terus melakukan berbagai terobosan dan inovasi guna mendukung sektor perekonomian dengan berbagai langkah strategis.

Kemenko Perekonomian mencatat data dari International Institute for Management Development (IMD) Global Competitiveness Index Tahun 2023, dengan sejumlah kriteria penilaian dari sisi kinerja ekonomi, efisiensi pemerintahan, efisiensi bisnis, dan infrastruktur, posisi Indonesia berada di peringkat 34 dunia, atau naik 10 peringkat dari tahun 2022.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan semua moda transportasi baik darat, laut, udara, dan kereta api  mendukung kebijakan pemerintah dalam meciptakan stabilitas ekonomi nasional. Hal tersebut bertujuan untuk menopang daya beli masyarakat yang menurun terutama di wilayah-wilayah terdepan, terluar dan tertinggal (3T) atas jasa transportasi

Dalam Jumpa Pers Akhir Tahun 2023, Budi Karya menyatakan, sektor transportasi juga berkontribusi pada biaya logistik nasional. Berdasarkan data Bappenas, Kemenko Perekonomian dan Badan Pusat Statistik, Biaya logistik nasional saat ini sebesar 14,29% dari PDB.

“Dalam 10 tahun ke depan, biaya logistik diharapkan akan dapat diturunkan hingga berada di kisaran 10% dari PDB, dan ditargetkan turun dalam kisaran 8% dari PDB pada 2045,” ujar Menhub.

Baca Juga: Kemenhub Pacu Pembangunan Infrastruktur Lewat Pembiayaan Kreatif

 Baca Juga: Koneksi Moda Transportasi, Kawasan Integrasi 0 Kilometer Beroperasi

Dalam mendukung biaya logistik yang kompetitif, Kemenhub telah melakukan berbagai upaya, diantaranya yaitu yaitu menyiapkan pelabuhan laut agar memenuhi ketentuan National Logistic Ecosystem (NLE) yang ditetapkan Kementrian Keuangan.

“Dalam jangka panjang, kehadiran berbagai infrastruktur transportasi diharapkan memberikan efek berganda seperti: menciptakan lapangan kerja, menciptakan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru, memperbaiki jaringan logistik, menghadirkan pelayanan publik yang prima, membangun peradaban, dan mewujudkan keadilan sosial,” kata Budi.

Kesenjangan ekonomi merupakan salah satu fenomena yang terjadi di berbagai negara, termasuk Indonesia yang ditandai kondisi tidak seimbangnya perekonomian antar masyarakat. Banyak faktor penyebab kesenjangan ekonomi di antaranya pendapatan dan pembangunan kurang merata, kurangnya lapangan pekerjaan serta tidak adanya akses trasnportasi dari desa ke perkotaan.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi

Kemenhub Bangun Bandara dari Sumatera Hingga Papua

Sebagai wujud dan implementasi pembangunan berwawasan Indonesia Sentris, Kementrian Perhubungan  telah membangun sejumlah bandara hingga ke penjuru negeri. Pembangunan sejumlah bandara ini, untuk menyatukan Indonesia, dari wilayah satu ke wilayah lainnya, dari pulau satu ke pulau lainnya, hingga dari satu kota ke kota lainnya, dan untuk mewujudkan konektivitas antar wilayah secara merata.

Data Kemenhub dalam kurun waktu 2015 - 2023, telah membangun bandara baru di 25 lokasi dan revitalisasi bandara di 38 lokasi. Beberapa bandara yang telah selesai dibangun diantaranya yakni: Bandara Ewer di Kabupaten Asmat, Papua Selatan; Bandara Siboru di Kabupaten Fakfak, Papua Barat, dan Bandara Mentawai di Kabupaten Mentawai, Sumatera Barat.

“Pembangunan bandara baru dan rehabilitasi bandara lama dengan kapasitas yang lebih besar dan lebih megah menjadi bagian dari upaya Pemerintah untuk mewujudkan pemerataan pembangunan, membuka akses wilayah sehingga pergerakan manusia maupun logistik semakin lancar dan diharapkan dapat mendorong tumbuhnya titik ekonomi baru yang dapat meningkatkan perekonomian domestik maupun nasional,” kata Menhub dalam keterangannya pada akhir tahun 2023 lalu.

Sektor Transportasi Darat, Kemenhub Bangun Terminal Tipe A di Seluruh Indonesia

Transportasi darat yang mendapat beban penggunaan moda transportasi terbanyak mendapat perhatian yang intens dari Pemerintah. Dalam rentang waktu 2014 hingga tahun 2023, telah dilakukan pembangunan terminal baru di 5 lokasi dan rehabilitasi/revitalisasi terminal di 75 lokasi. Dalam melakukan pembangunan terminal bus ini, termasuk membangun dan merehabilitasi berbagai terminal menjadi terminal Tipe A Kemenhub melibatkan partisipasi para investor/badan usaha swasta untuk turut mengembangkan terminal yang bertujuan untuk memperkuat koneksitas transportasi dan memperbaiki layanan angkutan bus antar kota antar provinsi maupun dalam provinsi (AKAP/AKDP) bagi masyarakat.

Terminal bus tipe A memiliki fasilitas yang aman, nyaman, bersih dan modern dengan fasilitas serupa dengan stasiun kereta api atau bandara sehingga masyarakat yang menggunakan bus sebagai transportasi antar kota atau antar wilayah lebih nyaman dan tertarik menggunakan angkutan massal /bus untuk mengurangi beban jalan darat yang kian padat dan kian macet.

Terminal bus tipe A juga didesain tidak saja sebagai tempat naik turun penumpang bus, tetapi juga menjadi centrum/pusat kegiatan sosial, ekonomi, seni dan budaya masyarakat. Fasilitas terminal Tipe A memiliki sejumlah fasilitas seperti area komersial, kuliner, pelayanan publik, hotel, tempat belanja, ruang serbaguna, dan lainnya. selain itu, juga terintegrasi dengan moda transportasi lainnya.

Terus Bangun Pelayaran Perintis

Indonesia sebagai negara kepulauan, yang luasnya sekitar 1.9 juta km2 meliputi 70% wilayah laut disertai 17.508 pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke dari Miangas sampai Pulau Rote, perlunya upaya memperluas jaringan konektivitas yang menghubungkan seluruh wilayah NKRI untuk merajut kesatuan dan persatuan serta menggerakan ekonomi daerah khususnya di 3TP.

Upaya memperluas konektivitas dengan mengembangkan rute pelayaran perintis, menurut Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi merupakan langkah strategis menyatukan wilayah NKRI yang sangat luas, dengan membangun akses transportasi dalam upaya pemerataan sekaligus menggerakkan ekonomi daerah serta mengurangi dampak perbedaan harga barang kebutuhan.

“Disparitas harga yang signifikan di daerah Indonesia Timur, bila tidak segera diatasi/dicarikan solusinya dapat menyebabkan inflasi dan menghambat pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut,” ujar Budi Karya.

Keberadaran pelayaran perintis baru di suatu daerah, diharapkan akan memberi manfaat bagi masyarakat sebagai penghubung wilayah, membuka peluang usaha/ menciptakan lapangan kerja padat karya/berkembangnya UMKM daerah, sehingga ikut memajukan taraf hidup masyarakat setempat dan peradaban/seni budaya daerah.

.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm