Tak hanya untuk pembayaran, Ia juga mengapresiasi hadirnya fitur baru QRIS untuk transfer menggunakan kode. Sehingga tidak perlu mengetik nomor rekening yang berpotensi lupa hingga salah ketik.
Namun Zaldi menyoroti belum meratanya penggunaan QRIS di kalangan pemilik merchant sehingga perlu sosialisasi dan pelatihan.
“Masih ada merchant yang QRIS-nya dipajang, tapi malah hanya menerima pembayaran tunai. Padahal lebih mudah pakai QRIS karena tidak perlu bingung mencari kembalian,” tambahnya lagi.
Dari data Kantor Perwakilan BI Kalimantan Selatan, hingga akhir semester pertama tahun 2023, sudah ada sekitar 475 ribu pengguna QRIS di provinsi ini atau tumbuh 166,25 persen dibandingkan Juni 2022.
Pada Agustus 2023, Kepala Kantor Perwakilan BI Kalimantan Selatan, Wahyu Pratomo, menyebut pihaknya terus berupaya mengembangkan ekosistem dan keuangan digital lewat optimalisasi layanan QRIS.
Dari sisi merchant, jumlahnya turut naik sekitar 45 persen atau mencapai 281 ribu merchant yang menandakan kesadaran para pemilik merchant untuk menyediakan transaksi nontunai melalui QRIS.
“Pola konsumsi masyarakat pun bergeser dalam bertransaksi menggunakan platform digital dengan berbagai fasilitas layanan sistem pembayaran yang cepat, mudah, murah, aman dan andal,” tuturnya saat itu.
Baca Juga: Pemerintah Asean Harus Perkuat Regional Payment Connectivity Melalui Penggunaan QRIS