Abrams berpikir untuk membuat platform media sosial yang memungkinkan pengguna membuat halaman profil dan berinteraksi dengan teman baru, teman lama, hingga membangun jaringan di internet.
Saat awal diluncurkan, Friendster mencapai 3 juta pengguna dalam beberapa bulan saja. Pada puncaknya, Friendster berkembang hingga memiliki 115 juta pengguna dan sebagian besar berasal dari Asia, salah satunya Indonesia.
Baca Juga: Akun Facebook Disdik Kota Makassar Diretas, Pelaku Unggah Konten Porno
Friendster memiliki beberapa fitur yang menjadi favorit penggunanya. Salah satu fitur andalan Friendster adalah "testimoni".
Testimoni, mirip dengan komentar pada fitur-fitur umum yang ditemui situs web masa kini. Dengan testimoni, pengguna Friendster bisa memberikan kesan dan pesan pada pengguna lainnya. Selanjutnya, testimoni tersebut akan tampil di halaman muka si pengguna Friendster
Selepas pamor situs web tersebut turun karena banyak pesaingnya, Friendster dijual pada perusahaan asal Malaysia bernama MOL Global pada 2009 seharga $40 juta.
Selepasnya, Friendster berubah menjadi situs web gim online. Data-data kenangan pengguna media sosial tersebut, per tanggal 31 Mei 2011, dihapus oleh pihak Friendster.