Penulis: Gaizka Naufal Winalda
Sonora.ID - Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Banyak orang tidak mengalami tanda atau gejala DBD.
Ketika gejala benar-benar terjadi, ini sering dikira sebagai penyakit lain.
Gejala DBD yang perlu diwaspadai adalah:
DBD bisa sembuh jika mendapat perawatan medis yang tepat.
Pengidap DBD melewati tiga fase sebelum akhirnya dinyatakan sembuh, yaitu fase demam, kritis, dan pemulihan.
Cara terbaik untuk mencegah infeksi adalah dengan menghindari gigitan nyamuk dan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi populasi nyamuk.
Belum ada pengobatan khusus yang bisa dilakukan untuk mengatasi demam berdarah, kamu hanya perlu mencegah terjadinya komplikasi dengan menurunkan gejala yang muncul sekaligus melakukan upaya pencegahan infeksi virus yang lebih parah.
Baca Juga: Cegah Penyakit Stroke dengan Perilaku CERDIK, Apa Maknanya?
Komplikasi Demam Berdarah Dengue
Penanganan cepat dan tepat merupakan kunci dari penanganan demam berdarah.
Pasalnya, komplikasi demam berdarah sangat berbahaya, bahkan bisa berujung kepada kematian.
Berikut yang wajib diwaspadai dari komplikasi demam berdarah dengue adalah:
Ditandai dengan gusi berdarah, mimisan, muntah hitam, perdarahan di bawah kulit, batuk darah, dan buang air dengan feses warna hitam atau merah pekat.
Dengue Shock Syndrome ditandai dengan gejala dehidrasi, bradikardia, hipotensi, pupil mata melebar, napas tidak teratur, kulit pucat, dan keringat dingin.
Gagal ginjal akut, umumnya terjadi pada fase terminal sebagai akibat dari syok yang tidak tertangani dengan baik.
Diuresis merupakan parameter yang penting dan mudah dikerjakan, untuk mengetahui apakah syok telah teratasi. Diuresis diusahakan > 1 ml/Kg BB per jam.
Ensefalopati dengue, dapat terjadi sebagai komplikasi syok yang berkepanjangan dengan pendarahan, tetapi dapat juga terjadi pada demam berdarah yang tidak disertai syok.
Pada ensefalopati dengue, kesadaran pasien menurun menjadi apatis atau somnolen.
Edema paru, merupakan komplikasi yang mungkin terjadi sebagai akibat dari pemberian cairan yang berlebihan.
Jika tidak segera ditangani, penderita berisiko mengalami gangguan fungsi organ tubuh, bahkan bisa menyebabkan kematian.
Baca Juga: 9 Gejala Kanker Serviks Stadium Awal yang Perlu Diwaspadai Para Wanita
Beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk menangani demam berdarah adalah:
Konsumsi obat penurun panas untuk menurunkan demam.
Konsumsi air putih dalam jumlah cukup untuk mencegah dehidrasi.
Pantau frekuensi buang air kecil dan jumlah urine yang keluar.
Jika pasien sudah sangat lemah dan tidak mampu mengkonsumsi air putih dalam jumlah banyak, biasanya dokter akan memberikan cairan tambahan lewat metode infus.
Selain itu, kamu tidak disarankan mengkonsumsi obat pereda nyeri karena bisa meningkatkan risiko perdarahan.
Jika kamu atau orang terdekat membutuhkan bantuan profesional, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter untuk memperoleh diagnosis dan penanganan medis secara tepat.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News