Mereka mengatakan di platform X (dulunya Twitter) protes tersebut adalah bagian upaya untuk mengintegrasikan “pangan ke dalam sistem jaminan sosial secara umum”.
Dikatakan bahwa model pangan yang ada saat ini “menstigmatisasi kelompok yang paling berbahaya dan tidak menghormati hak dasar kita atas pangan”.
Baca Juga: HEBOH! Lukisan Mona Lisa Dilempar Kue, Ternyata Aksi Pelaku Itu Membawa Pesan untuk 'Pikirkan Bumi!'
Kelompok tersebut menyerukan agar kartu makanan senilai €150 (Rp2,573,428) diberikan kepada warga setiap bulan untuk digunakan pada makanan.
Louvre mengatakan bahwa anggota Riposte Alimentaire, yang digambarkan sebagai gerakan lingkungan, menyemprotkan sup labu ke lukisan itu sekitar pukul 10.00 waktu setempat (16.00 WIB), dan tidak ada kerusakan.
Dikatakan Salle des Etats, tempat karya tersebut dipajang, dievakuasi, dan dibuka kembali untuk pengunjung pada pukul 11:30 setelah pembersihan dilakukan.
“Museum akan mengajukan keluhan,” tambahnya.
Rachida Dati, Menteri Kebudayaan Perancis, mengatakan "tidak ada alasan" yang bisa membenarkan Mona Lisa dijadikan sasaran.
“Seperti warisan kita [lukisan] itu milik generasi mendatang,” katanya di X.